Jenis dan Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, yaitu suatu penelitian dengan pengumpulan data yang dilakukan kepada seluruh responden dalam waktu yang bersamaan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas Lolomatua, Puskesams Teluk Dalam dan Puskesmas Amandraya dan dilaksanakan selama 6 enam bulan yang dimulai sejak bulan Mei 2008 sd Oktober 2008. Pengumpulan data dilakukan selama 2 dua bulan yaitu selama bulan Agustus 2008 sd September 2008.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh keluarga yang memiliki bayi di Kabupaten Nias Selatan pada saat penelitian dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling secara proporsional, yaitu penelitian dengan teknik pengambilan sampel secara berstrata yang kemudian dilanjutkan penentuan jumlah sampel secara proporsional dengan pemilihan sampel dilakukan dengan cara acak sederhana. Penentuan sampel dilakukan sebagai berikut: 1. Dipilih wilayah kerja Puskesmas yang paling besar proporsi bayinya yang BGM, yang paling sedikit dan yang berada di antara keduanya. Universitas Sumatera Utara 2. Selanjutnya di setiap Puskesmas akan dipilih 3 tiga desa dengan kriteria desa terdekat dari Puskesmas, desa terjauh dan desa yang berada di antaranya. Walaupun demikian hasil penelitian dari 9 sembilan desa dimana 3 tiga wilayah kerja Puskesmas masing-masing 3 tiga desa, merupakan representatif dari seluruh wilayah Kabupaten Nias Selatan sehingga seluruh hasil penelitian di masing- masing desa digabung menjadi satu kesatuan sebagai hasil yang mewakili seluruh populasi. Jumlah bayi di Kabupaten Nias Selatan sebagai populasi penelitian ini adalah sebanyak 4.001 jiwa dengan distribusi menurut wilayah kerja Puskesmas berikut ini. Tabel 3.1. : Jumlah Bayi dan Proporsi BGM di Kabupaten Nias Selatan Tahun 2007 No Nama Puskesmas Jumlah Populasi Jumlah BGM Persentase BGM 1 Teluk Dalam 966 212 21,95 2 Lagundri 111 29 26,13 3 Hilisimaetano 171 44 25,73 4 Amandraya 431 113 26,22 5 Lolowau 455 143 31,43 6 Lolomatua 395 138 34,94 7 Gomo 397 93 23,43 8 Lahusa 638 220 34,48 9 P. Tello 256 68 26,56 10 Hibala 181 43 23,76 Jumlah 4.001 1.103 27,57 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan, 2008 Mengacu pada data tersebut, dan dengan pertimbangan bahwa penghuni Kabupaten Nias Selatan adalah sebagian besar orang Nias sehingga sosial budayanya homogen, maka penelitian ini akan dilakukan pada 3 tiga wilayah kerja Puskesmas, yaitu: Puskesmas Lölömatua sebagai Puskesmas dengan proporsi BGM terbesar Universitas Sumatera Utara 34,94, Puskesmas Teluk Dalam sebagai terkecil 21,95 dan Amandraya sebagai yang berada di antara keduanya atau yang paling mendekati rata-rata 26,22. Selanjutnya, dengan menggunakan rumus sampel melalui pendekatan survei Notoatmodjo, 2002, yaitu: N 4001 n = = = 363,65 = 364 orang 1 + N d² 1 + 4001 0,05 ² dimana: N = jumlah populasi d = presisi, kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir. Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebanyak 364 bayi. Seluruh sampel ini akan diambil dari 3 tiga wilayah kerja Puskesmas, yaitu: Puskesmas Lolomatua, Teluk Dalam, dan Amandraya secara proporsional sebagai berikut: Tabel 3.2. : Jumlah Sampel Penelitian Menurut Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Nias Selatan Nama Puskesmas Nama Desa Jumlah Populasi Jumlah Sampel Teluk Dalam 966 196 Teluk Dalam 497 4971792 x 364 = 101 Hilisataro 323 3231792 x 364 = 66 Saua 146 1461792 x 364 = 30 Amandraya 431 88 Tuindrao 196 1961792 x 364 = 40 Hilihoru 123 1231792 x 364 = 25 Hilimbowo 112 1121792 x 364 = 23 Lolomatua 395 80 Tuhemberua 167 1671792 x 364 = 34 Sifaoroasi 124 1241792 x 364 = 25 Hiliotalua 104 1041792 x 364 = 21 Jumlah 1792 364 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 3.2 di atas, jumlah sampel penelitian di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam sebesar 196, Amandraya 88, dan Lolomatua 80 sehingga seluruhnya berjumlah 364. Kemudian ditentukan secara acak sederhana secara lotre untuk masing-masing desa. Selanjutnya keluarga yang memiliki anak usia 0 – 11 bulan sebagai sampel terpilih, maka yang menjadi respondennya adalah ibunya atau orang yang mengasuh anak tersebut setiap harinya. Sedangkan pengukuran status gizi dilakukan pada anaknya atau anak yang diasuhnya.

3.4. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Karies Gigi dan Status Gizi pada Anak Sindrom Down Usia 12-18 Tahun di SLB C Kota Medan

19 174 93

Pengaruh Pola Makan, Status Gizi, Higiene dan Sanitasi Makanan terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur

23 152 134

Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Peserta Program Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Kasih Ibu Di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

6 118 72

Gambaran Pola Pemberian Makanan Pendamping Asi Dan Status Gizi Anak Usia 0 - 24 Bulan Di Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara

0 28 49

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Ditinjau Dari Pekerjaan Ibu Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Tahun 2005

1 46 80

Pola Asuh Dan Status Gizi Anak Usia 0-36 Bulan Di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2010

1 31 90

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Konsumsi Pangan dan Status Gizi Anak Peserta Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelompok Bermain Generasi Sejahtera di Kelurahan Merdeka Kecamatan Medan Baru Tahun 2010

6 176 70

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI KECAMATAN PURING Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Status Gizi Anak Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI KECAMATAN PURING Hubungan antara Kadar Hemoglobin dengan Status Gizi Anak Usia 0-6 Bulan di Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.

0 1 13