4. Umur dan Paritas
Umur dan paritas tidak berhubungan atau kecil hubungannya dengan produksi ASI yang diukur sebagai asupan bayi terhadap ASI ACCSCN, 1991.
5. Stres dan Penyakit Akut
Ibu yang cemas dan stres dapat mengganggu laktasi sehingga mempengaruhi produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI.
6. Konsumsi Rokok
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi
pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin. 7.
Konsumsi Alkohol Menurut Matheson 1989, kontraksi rahim saat menyusui merupakan indikator
produksi oksitosin. Pada dosis etanol 0,5-0,8 grkg berat badan ibu mengakibatkan kontraksi rahim hanya 62 dari normal, dan dosis 0,9-1,1 grkg
mengakibatkan kontraksi rahim 32 dari normal. 8.
Pil Kontrasepsi Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan
penurunan volume dan durasi ASI ACCSCN, 1991
2.1.2. Manfaat ASI
Menyusui adalah suatu proses alamiah sehingga ASI merupakan makanan alamiah. Menurut Pudjiadi 1990, ASI merupakan makanan terbaik yang dapat
diberikan oleh seorang ibu yang sesuai dengan pertumbuhan bayi. Selain itu, ASI
Universitas Sumatera Utara
mempunyai komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan
pertama. Pemberian ASI saja yang dikenal dengan ASI eksklusif sampai 6 bulan didasarkan pada tercukupinya kebutuhan bayi dan lebih baiknya pertumbuhan bayi
yang mendapat ASI eksklusif serta menurunnya morbiditas bayi. Sayangnya hanya 39 dari semua bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif WHO, 2002.
Berbagai hasil penelitian menemukan perbedaan kecepatan pertumbuhan antara bayi yang disusui dan bayi yang diberi formula. Hasil penelitian Birkbeck 1992
menunjukkan bahwa anak yang mendapat ASI memilki kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mendapat susu formula. Selain itu, hasil
penelitian WHO 2002 menunjukkan bahwa pertumbuhan, infeksi, dan perbedaan efisiensi penggunaan zat gizi mempengaruhi kecepatan penggunaan zat gizi oleh
bayi, yang ditentukan oleh status gizi bayi. Penelitian di beberapa negara berkembang menunjukkan bahwa penyebab terbesar defisiensi gizi dan retardasi pertumbuhan
pada anak berumur 3 – 15 bulan adalah rendahnya pemberian ASI dan buruknya pemberian MP-ASI Shrimpton, dkk 2001.
Beberapa keunggulan ASI PERSAGI, 1992, antara lain: a.
Mengandung semua zat gizi dalam susunan dan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 3 – 6 bulan pertama.
b. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal.
c. Mengandung berbagai zat antibodi, sehingga mampu mencegah terjadinya
infeksi. d.
Mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
Universitas Sumatera Utara
e. Tidak menyebabkan alergi
f. Ekonomis dan praktis dalam arti tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan
dalam keadaan segar serta bebas dari kuman g.
Berfungsi menjarangkan kehamilan h.
Membina hubungan yang hangat dan penuh kasih sayang antara ibu dan anak. Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan meningkat apabila bayi hanya
diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama
dengan MP-ASI setelah berusia 6 bulan. Menurut Utami 2000, manfaat pemberian ASI bagi bayi adalah:
a. ASI sebagai nutrisi
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh
c. ASI meningkatkan kecerdasan
d. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang
Selain itu, keuntungan menyusui bagi si ibu menurut Utami 2000 adalah: a.
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan b.
Mengurangi terjadinya anemia c.
Menjarangkan kelahiran d.
Mengecilkan rahim e.
Lebih cepat langsing f.
Mengurangi kemungkinan menderita kanker g.
Lebih ekonomis murah h.
Tidak merepotkan dan hemat waktu
Universitas Sumatera Utara
i. Portabel dan praktis
j. Memberi kepuasan bagi ibu
Berbagai kenyataan di atas, mendorong WHOUNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti Innocenti Declaration yang dilahirkan di
Italia tahun 1990 dan bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan memberi dukungan pada pemberian ASI Utami, 2000.
Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat. Ironinya, pengetahuan lama yang
mendasar seperti pemberian ASI oleh si ibu kepada bayinya justru kadang terlupakan. Di beberapa kota besar, sudah bukan hal yang asing lagi terlihat bayi yang masih
berumur di bawah 6 bulan sudah diberikan susu botol dan di pedesaan bayi pada umur yang sama sudah diberikan pisang. Salah satu penyebabnya adalah semakin
banyaknya ibu-ibu yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pada prinsipnya menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai
kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebanarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara
fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang baik Utami, 2000.
Oleh sebab itu, dalam Pedoman Umum Pemberian MP-ASI Lokal Depkes, 2006, ditegaskan bahwa untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global
Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHOUNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 15 menit setelah bayi
lahir 2
Memberikan hanya air susu ibu ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan
3 Memberikan makanan pendamping air susu ibu MP-ASI sejak bayi berusia 6
bulan sampai 24 bulan 4
Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Selain itu, untuk bayi berusia 0-6 bulan, Depkes 2002 memberikan
rekomendasi sebagai berikut: 1
Susui bayi segera 30 menit setelah lahir. Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terjalin hubungan kasih
sayang antara ibu dan anak. 2
Berikan Kolostrum 3
Berikan ASI dari kedua payudara, kiri dan kanan secara bergantian, tiap kali sampai payudara terasa kosong. Payudara yang dihisap sampai kosong
merangsang produksi ASI yang cukup. 4
Berikan ASI setiap kali meminta menangis tanpa jadwal. 5
Berikan ASI 10 kali setiap hari, termasuk pada malam hari.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Makanan Pendamping ASI MP-ASI 2.2.1. Konsep MP-ASI