i Cinta mencerminkan anak yang Sholeha, ia tetap menghormati orang
lain yang lebih tua seperti menghormati orang tuanya. “Datanglah kalau kamu kangen.” H.309, P.5
Datang ke pusara Ibunya, dapat mengobati hatinya yang rindu.
3. Pesan Dakwah yang Mengandung Syariah.
Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah aqidah yang termasuk Ibadah dan Muamalah Dalam novel “Cinta di Ujung Sajadah”
Rukun dan wajib haji, kecuali tawaf Waada’sudah selesai. Tetapi hatinya merasa ibadah terasa lengkap setelah ia mencapai Madinah.H.3 , P.2
Kerinduannya terhadap rumah Allah menjadi contoh kita agar selalu optimis, bahwa Allah akan membuat indah pada waktunya.
“artinya, sunatullah itu sudah dari sononya begitu. Ada yang putih ada yang hitam, Ada yang hak ada yang batil. Ada yang baik dan juga ada
yang jahat. Ada yang kurus dan ada yang ….”sambil mengarahkan pandangan ke Aisyah. H.102, P. 4
Allah ciptakan ada siang dan malam, ada baik juga buruk, hal ini menjawab ke alpaan kita bahwa didunia tidak di ciptakan baik semua
tetapi juga sebaliknya agar menjadi seimbang. “ada tiga perkara, yang menolong orang yang sudah meninggal. Pertama:
amal jariah. Kedua: ilmu yang bermanfaat. dan tiga ananda Cinta yang baik…” Iwan menatap Cinta dengan pandangan kebapaan, ketiga Adalah,
anak yang sholeh Atau salehat” H.119, P. 2
Hal ini mengingatkan kepada kita tentang anak yang sholeh yang selalu ingin memberikan kebahagiaan kepada orang tuannya.
Cinta pasrah dalam sujud panjang pertamanya, hari ini. H.162, P.5
i Cinta merasa ini saatnya mengadu kepada Allah atas kesedihan yang
di alaminya, hal ini memberikan kita cerminan bahwa, hanya kepada Allah sajalah kita memohon dan meminta.
Ia membalut kepalanya dengan sehelai jilbab. Kain persegi panjang berwarna pink. Sambil meniatkan, dalam hati. H.170, P.2
Niatnya yang baik membuatnya menemukan apa yang ia cari. Yaitu
bisa membahagiakan Ibu.
Makky bangkit, menggulung kaus tangan panjangnya setengah lengan lalu melangkah ke kamar mandi untuk mengmbil wudhu. H.232, P.6
Makky laki-laki yang baik dan bertanggung jawab, mengerti akan kewajibannya sebagai manusia untuk mensucikan diri dan beribadah, kita
pun harus mengetahui kewajiban kita kepada Allah Dia akan shalat dan meminta kepada Allah dalam sujud akhir, untuk
menjaga Cinta, untuknya. H.232, P.7 Manusia hanya dapat menjaga manusia lainnya sebatas pandangan
mata, namun Allah yang maha tinggi akan menjaga apa-apa yang Dia kehendaki.
“Yang Heran, si Lin rajin sholatnya, Neng. Setiap sholat dia berdoa lama sekali. Meski sampai sekarang Ibu tak pernah mengerti benar apa
doanya.”.238, P.1
Lin anak yang berbeda dengan anak lainnya, Namun dengan keterbatasannya ia selalu berdoa kepada Allah. Mengingatkan kepada kita
yaitu yang membedakan kita di mata Allah bukanlah nilai, golongan, tetapi kadar ke imanan.
Allah memberi banyak kejutan hari ini. Hadiah karena sholat malamnya kah?
H.274, P.5 Berbaik sangka kepada Allah, Allah memberikan apa yang kita
minta, Allah juga memberikan Apa yang terbaik untuk kita.
i Allah Maha Baik. Padahal shalat malamnya sudah mepet azan subuh
H.274, P.7 Allah akan memberi apa yang hambanya minta, dengan Rahmannya
dengan Maha Rahimnya, Allah dekat sedekat urat nadi kita. Tengah malam saat terbangun, Aisyah menemukan Cinta sudah
menghampamparkan sajadah. Sedang khusyuk berdoa. Wajah beningnya dalam balutan mukena putih, menengadah. Ada titik air mata yang
mengalir deras sementara bibirnya melantunkan doa-doa panjang. Tidak lama dilihatnya Cinta bersujud, lama sekali. H.289, P.2
Hanya kepadanya kita kembali, sehingga hanya kepadanya juga kita
patut berserah diri. Cinta semakin memperkuat doa. Semoga Allah memberinya kesempatan
bertemu ibu, memeluk dan menciumi wajahnya, lalu bersimpuh di kakinya, dimana surga terlukis disana. H.291, P. 4
Setiap orang harus berusaha dan berdoa karena itu adalah jalan dari
jawaban yang akan Allah berikan.
C. Kategorisasi Pesan yang Paling Dominan Dalam Novel “Cinta di Ujung