i
BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
CINTA DI UJUNG SAJADAH KARYA ASMA NADIA
A. Isi Pesan Dakwah dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah
Adapun pengertian akhlak yang terkait dengan isi novel Cinta di Ujung Sajadah yaitu, akhlak adalah tindakan seseorang untuk mendorong,
melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran.
Secara garis besar akhlak terbagi menjadi:
4. Akhlak kepada Allah
5. Akhlak terhadap sesama manusia
6. Ahlak terhadap hewan, tumbuhan, alam.
Pada pembahasan Bab IV ini penulis akan menguraikan data dalam memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan dakwah dalam novel
“Cinta di Ujung Sajadah” karya Asma Nadia. Data yang diolah berupa kalimat atau dialog yang terdapat dalam paragrap yang mengandung pesan dakwah.
Di dalam novel ini banyak terdapat pesan akhlak Pengolahan data pada novel “Cinta di Ujung Sajadah” sesuai dengan
kategori yang ditentukan, yaitu kategori pesan aqidah, yang meliputi Iman kepada Allah, Iman Kepada Rasul, Iman Kepada Kitab. Kemudian akhlak
yang meliputi akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia. Selanjutnya kategori syariah dengan subkategori ibadah dan muamalah, yang
kemudian akan ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi. Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan dalam
novel “Cinta di Ujung Sajadah”, peneliti membuat pengujian kategori yang sudah penulis tetapkan kepada tiga orang juri yang dipilih berdasarkan latar
belakang pendidikan mereka dan pengetahuan mereka dalam bidang dakwah dan komunikasi. Koder terdiri dari juri 1 yaitu Rosdiana, juri 2 yaitu Triani
Sugianingsih, juri 3 yaitu Luqman Sjarif. Hasil dari kesepakatan tim juri
i tersebut dijadikan sebagai koefisien. Berikut ini adalah tabel rincian
kesepakatan antar juri. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas kategori antar juri, penulis
menguraikan rumus dari Hostly
99
, sebagai berikut: Koefisien reliabilitas =
2 1
2 N
N M
+
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
NI+N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Tabel yang menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri berada pada halaman lampiran.
Berikut ini adalah tabel hasil kesepakatan antar juri: Tabel 2
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri
Item Kesepakatan
Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 dan 2 70
65 5
0,93 Ke 2 dan 3
70 68
2 0,97
Ke 1 dan 3 70
64 6
0,91
Dari tabel diatas menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri 1 dan 2 sebesar 0,93 , menujukkan bahwa terdapat kesepakatan yang cukup tinggi
antar juri. Pada kesepakatan juri 2 dan 3 nilai kesepakatannya sebesar 0,97, angka tersebut menunjukkan kesepakatan yang tinggi antar kedua juri.
Sedangkan kesepakatan tertinggi berada pada kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,91, itu berarti juri 2 dan juri 3 lebih memahami pesan-pesan dakwah
yang terdapat dalam novel “Cinta di Ujung Sajadah”.
99
Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet ke-1
i Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan
antar juri dapat dihitung dengan rumus komposit reliabilitas sebagai berikut: Komposit Reliabilitas =
1 1
juri antar
X N
juri antar
X N
− +
Keterangan : N
= Jumlah juri X
= Rata-rata Aqidah
= 20 : 70 = 0,28 Akhlak
= 38 : 70 = 0,54 Syariah
= 12 : 70 = 0,17 Jadi 0,28+0,54+0,17 = 0,99
Komposit Reliabilitas =
1 1
juri antar
X N
juri antar
X N
− +
= 99
, 1
3 1
99 ,
3 −
+ =
98 ,
1 1
97 ,
2 +
= 0,99 Dari hasil yang ditemukan penulis maka rata-rata tingkat kesepakatan
antar juri cukup tinggi yaitu sebesar 0,99 Setelah penulis melakukan perhitungan reliabilitas kepada tiga juri
terhadap kategori-kategori yang telah penulis buat. Selanjutnya akan ditampilkan data mengenai kalimat atau dialog dalam paragraf yang
mengandung pesan dakwah, kemudian dihitung mendapatkan nilai frekuensi dari masing-masing kategori tersebut.
Berikut ini merupakan rincian hasil penelitian dengan memakai rumus penelitian:
P= FN X 100 Keterangan:
i P : Presentase
F : Frequensi data N : Jumlah data yang dimaksud
Tabel 3 Rincian Hasil Penelitian Kategori Pesan Aqidah
Novel “Cinta di Ujung Sajadah” No.
Kategori pesan aqidah F
1. Iman kepada Allah
16 80
2. Iman kepada Rasul
4 20
Jumlah 20
100
Dari rincian hasil kategorisasi diatas menunjukkan pesan aqidah yang terdapat dalam novel “Cinta di Ujung Sajadah” adalah pesan yang
mengandung unsur Iman kepada Allah yang mendominasi terlihat dari hasil prosentase Iman Kepada Allah sebanyak 80, sedangkan prosentase Iman
kepada Rasul hanya 20. Berikut ini adalah tabel yang mengandung rincian kategorisasi pesan
aqidah. Tabel 4
Rincian Kategorisasi Pesan Aqidah No
Halaman Paragraph
Kutipanuraian Keterangan
1. H.3 , P.1
Ia, Allah mengabulkan doanya. Iman kepada Allah
2. H.4, P.9
Ya Allah, bisiknya.
Iman kepada Allah 3.
H.5, P.2 Berkali - kali perempuan muda
itu menyapa dan bershalawat, hingga
langkahnya menjauhi
Raudhah. Iman kepada Allah
4. H.5, P.3
Allah mengembalikan ruh Nabi Iman kepada Rasul
i untuk menjawab siapa saja yang
mengucap salam dan shalawat kepada Nabi di masjidnya.
5. H.5, P.3
Itu sebabnya dia selalu ingin mengulang salam kepada lelaki
yang telah
memberikannya cahaya bagi seluruh manusia.
Iman kepada Rasul
6. H.5, P.4
Assalamu’alaika ya
rosuulallahi…. Iman kepada Rasul
7. H.119, P.8
Memanglah, Islam itu rahmatan lil alamim
. Anak ibarat investasi orang tua di masa depan. Anak
ibarat….” Iman kepada Rasul
8. H.142, P.1
Tidak jarang perempuan dengan tahi lalat itu minta di ajarkan
mengaji oleh Mbok Nah. Iman kepada Allah
9. H.146, P.4
“Allah bersama tiap niat baik, Cinta”
Iman kepada Rasul 10.
H.147, P.5 Amiin.
Iman kepada Allah 11.
H.147, P. 6 “Allah memberikan ilmu dan
hidayah pada siapa yang di kehendakinya, bukan begitu?”
12. H.162, P.8
Allah, mulai
hari ini,
kusandarkan diri sepenuhnya, padaMu..
Iman kepada Allah
13. H.187, P.1
Tuhan, ini seperti jawaban atas semua doa dan kerinduan.
Iman kepada Allah 14.
H.232, P.2 “sebab Ayah tahu, ayah bisa
menitipkan istri dan anak-anak ayah, pada penjagaan Allah. Dan
Dia…” Iman kepada Allah
15. H.232, P.4
“Hanya Dia sebaik-baik penjaga, Makky.”
Iman kepada Allah
16. H.234, P.6
Apakah ini cara-Nya memberi Iman kepada Allah
i kemudahan
untuk menguak
semua rahasia? 17.
H.237, P.5 Allah.
Hati Cinta berbisik. Iman kepada Allah
18. H.266, P.2
Ya Allah. Cinta
bersender di
dinding tembok sebuah rumah mencoba
menarik napas dalam-dalam. Iman kepada Allah
19. H.288, P.10 Dia senang perjalanan ini telah mendekatkan Cinta, yang baru
berjilbab, untuk
bersandar sepenuhnya kepada Allah.
Iman kepada Allah
20. H.299, P.9
Hanya Gusti Allah yang tahu, bagaimana dia menangis sejak
jauh darimu. Iman kepada Allah
Tabel 5 Rincian Hasil Penelitian Kategori Pesan Akhlak
Novel “Cinta di Ujung Sajadah” No.
Kategori pesan akhlak F
1. Akhlak kepada Allah
2 5,3
2. Akhlak kepada sesama manusia
36 94.7
Jumlah 38
100
Dari rincian hasil penelitian kategorisasi pesan akhlak diatas, sub kategori hubungaan sesama manusia yang lebih banyak dimuat dalam novel
“Cinta di Ujung Sajadah” dengan prosentase 94,7 sedangkan hubungan antar sesama manusia prosentasenya sebesar 5,3.
Berikut ini adalah tabel yang mengandung rincian kategorisasi pesan akhlak.
Tabel 6
i Rincian Kategorisasi Pesan Akhlak
No. Halaman
Paragraf Kutipanuraian
Keterangan 1.
H.6, P.4 Dan jika ada pahala dan kebaikan,
limpahkan untuk Ibu, yang kini disisi-Mu. Rindu ke rumah-Mu,
adalah rindunya juga Akhlak kepada
sesama manusia
2. H.36, P.5
“Sabar ya, Non. Bapak mungkin lagi banyak pikiran.”
Akhlak kepada sesama manusia
3. H.41, P.5
“Non, kedalam yuk, nanti masuk angin” Mbok Nah melingkarkan
sweater ke pundak Cinta
Akhlak kepada sesama manusia
4. H.43, P.5
Peter tidak keberatan, “Setidaknya aku bersyukur, Cinta. Punya Mami
yang baik banget” Ya, tentu saja. Siapa yang tidak?
“Wajar surga di taruh di kaki Ummi, ya? Aisyah tersenyum lagi.
Akhlak kepada sesama manusia
5. H.44, P.5
Jika saja mama masih ada. Cinta siap sujud dan mencium kaki
perempuan itu. Akhlak kepada
sesama manusia
6. H.47, P.4
“Assalamu’alaikum” Akhlak kepada
Allah 7.
H.49, P.6 “aku masuk dulu, Makky.”
Akhlak kepada sesama manusia
8. H.53, P.4
“Betul, Nak Itu artinya sudah ada kecenderungan
hati. Awalnya
simpati. Maka hati kita akan terus mengingat dia, lidah kita akan terus
menyebut namanya, dan perbuatan kita selalu ditujukan untuk meraih
Akhlak kepada sesama manusia
i dan perhatian dia.”
9. H.119, P.5
“Kalau begitu masih nyambung ya antara
orang tua
yang sudah
meninggal dengan anak yang masih di dunia?”
Akhlak kepada sesama manusia
10. H.121, P.4
Duh, Ibu Bakti seperti apa yang bisa
ananda persembahkan?
Cikupkah dengan doa dan sholat? Akhlak kepada
sesama manusia
11. H.125, P.1
Alhamdullilah. Kalimat itu tidak
terucap, tapi terlihat jelas dari gerak- gerik mulut Aisyah, yang hari itu
mengenakan kerudung
super lebarnya.
Akhlak kepada Allah
12. H.127, P.2
“harus kita tengok. Ujian sudah dekat.
Ada yang
tahu nggak
alamatnya?” Akhlak kepada
sesama manusia
13. H.127, P. 4
“boleh Jangan lupa patungan, ya. Beliin apa gitu.”
“black forest yang enak” Akhlak kepada
sesama manusia
14. H.131, P.3
Seorang anak perempuan, mungkin adik Mirna menyilakan duduk. Lalu
sambil melompat-lompat berlari ke dalam dan berteriak nyaring.
Akhlak kepada sesama
manusia.
15. H.135, P.5
Berarti masalahnya bukan soal ibu kandung atau bukan. Tapi lebih
kepada kasih sayang, cinta dan perhatian manusia kepada manusia
lainnya. Lantas, Jika kasusnya seperti Mirna, masih haruskah anak
berbakti? Akhlak kepada
sesama manusia
16. H.143, P.1
Bahwa arti hidup baginya kini Akhlak kepada
i adalah
mempersembahkan bakti
terbaik untuk almarhumah Ibu. sesama manusia
17. H.148, P.3
“Eh, iya terima kasih, Nak Intinya saya salut sama komitmen Cinta
untuk tidak bergosip lagi. Itu benar- benar sikap yang tegas dari seorang
muslim, sikap salih, dan menjadi amal jariah bagi orang tua. Insya
Allah” Akhlak kepada
sesama manusia
18. H.170, P.1
Cinta talah mempersiapkan lahir batinnya untuk hari ini. Ia akan jadi
sebaik-baik anak,
agar bisa
mengalirkan pahala terus menerus pada Ibu. Cuma itu bakti satu-
satunya yang mungkin belum ia persembahkan, kepada Ibu yang
telah berpulang. Akhlak kepada
sesama manusia
19. H.187, P.7
Dulu sekali ia hampir menolak ketika majikannya meminta untuk
merahasiakan semua
dan baru
memberikan surat-surat yang dia kirimkan setelah Cinta berusia tujuh
belas tahun. Akhlak kepada
sesama manusia
20. H.188, P.1
Setelah itu terserah Cinta. Bok, biar dia mengambil sikap.
Akhlak kepada sesama manusia
21. H.196, P3
“Saya duduk disini, ya?” Cinta mengangguk.
“Boleh?” Cinta mengangguk lagi.
“Nanti nggak ada yang marah?” Aduh,
Cinta mulai mengomel dalam hati, cowok ko bawel banget sih?
Akhlak kepada sesama manusia
i “Silahkan” jawabnya pendek.
22. H.198, P.2
Dia bersyukur, Allah mengutus dua sahabat terbaik. Neta dan Aisyah,
hingga gadis itu bisa meniti hari, tanpa godaan yang berarti.
Akhlak kepada Allah
23. H.234, P.5
Udah atuh ikut sama Ibu, mau? Ada kamar biar tidak besar. Milik putri
Ibu dulu.” Akhlak kepada
sesama manusia
24. H.256, P.4
“Cari siapa, Cah Ayu?” “dari Jakarta, ya?”
“Celana Jinsnya apik” Akhlak kepada
sesama manusia
25. H.257, P.3
“Cari siapa, Dik?” Seorang lelaki dengan kumis tebal
dan tato naga di lengannya, keluar dari sebuah rumah, dan menegur
Cinta. Perempuan-perempuan yang berusaha mendekati Cinta, serempak
membuat jarak Akhlak kepada
sesama manusia
26. H.268, P.4
“Maafin aku, Net. Aku Cuma nggak ingin merepotkan kalian.”
Akhlak kepada sesama manusia
27. H.269, P.1
“Aku minta maaf, juga pada Aisyah. Sebab
telah membuat
kalian binggung.
Akhlak kepada sesama manusia
28. H.273, P.1
“Assalamua’laikum, apa
kabar, Cinta?”
Akhlak kepada sesama manusia
29. H.279, P.7
“Kita harus beli sesuatu buat ibumu, Cinta.”
Akhlak kepada sesama manusia
30. H.279, P.8
Hadiah untuk Ibu. Ya…harusnya begitu. Tapi bagaimana kalau Ibu
sudah tidak ada…sudah mening… Akhlak kepada
sesama manusia
i 31.
H.296, P.1 Sementara Adji masih meneriakan
salam lewat jendela. Akhlak kepada
sesama manusia 32.
H.296, P.4 “Maaf, Bu…kami mencari…”
Adji yang tiba-tiba suda berdiri di samping Makky melengkapi, ”Kami
mencari Ibu Ayuningsih. Akhlak kepada
sesama manusia
33. H.302, P.5 Terbatuk-batuk
perempuan itu
berjalan ke belakang. Tidak berapa lama, keluar dengan beberapa gelas
air putih di atas baki, “Diminum, Nak….ayo.”
Akhlak kepada sesama manusia
34. H.302, P.6 Neta
dan Aisyah
mengangguk sopan.
Akhlak kepada sesama manusia
35. H.303,P.2 “Maaf, Bu…apakah Cinta, bisa
bertemu Ibu Ayuningsih sekarang? Apakah
beliau sakit?”
Adji mengambil inisiatif bertanya.
Akhlak kepada sesama manusia
36. H.305, P.4 “Maafkan saya….,”perempuan itu
menubruk Cinta yang berjongkok dengan wajah pasi. Menyentuh pipi
gadis itu
lembut, “Maafkan
saya…Cinta” Akhlak kepada
sesama manusia
37. H.309, P.3 Terakhir, Cinta mencium tangan
perempuan sederhana itu dengan hormat, “Saya pamit Bu.”
Akhlak kepada sesama manusia
38. H.309, P.5 “Datanglah kalau kamu kangen.”
Akhlak kepada sesama manusia
Tabel 7 Rincian Hasil Penelitian Kategori Pesan Syariah
Novel “Cinta di Ujung Sajadah”
i No.
Kategori pesan syariah F
1. Ibadah
10 83,3
2. Muamalah
2 16.7
Jumlah 12
100
Dari rincian hasil penelitian penelitian dalam novel “Cinta di Ujung Sajadah” banyak terdapat pesan ibadah terlihat dari prosentase data sebesar
83,3, untuk pesan yang mengandung muamalah prosentase data sebesar 16,7.
Berikut ini adalah tabel yang mengandung rincian kategorisasi pesan syariah.
Tabel 8 Rincian Kategosisasi Pesan Syariah
No. Halaman
paragraf Kutipanuraian
Keterangan
1. H.3 , P.2
Rukun dan wajib haji, kecuali tawaf Waada’sudah selesai
Ibadah
2. H.102, P. 4
“artinya, sunatullah itu sudah dari sononya begitu. Ada yang putih ada
yang hitam, Ada yang hak ada yang batil. Ada yang baik dan juga ada yang
jahat. Ada yang kurus dan ada yang ….”sambil mengarahkan pandangan ke
Aisyah. Muamalah
3. H.119, P. 2
“ada tiga perkara, yang menolong orang yang sudah meninggal. Pertama: amal
jariah. Kedua: ilmu yang bermanfaat. dan tiga ananda cinta yang baik…”
Iwan menatap Cinta dengan pandangan Muamalah
i kebapaan, ketiga Adalah,anak yang
sholeh Atau nasihat” 4.
H.162, P.5 Cinta pasrah dalam sujud panjang
pertamanya, hari ini. Ibadah
5. H.170, P.2
Ia membalut kepalanya dengan sehelai jilbab. Kain persegi panjang berwarna
pink. Sambil meniatkan, dalam hati. Ibadah
6. H.232, P.6
Makky bangkit,
menggulung kaus tangan panjangnya setengah lengan lalu
melangkah ke kamar mandi untuk mengmbil wudhu.
Ibadah
7. H.232, P.7
Dia akan shalat dan menerima kepada Allah dalam sujud akhir, untuk menjaga
Cinta, untuknya. Ibadah
8. H.238, P.1
“Yang Heran, si Lin rajin sholatnya, Neng. Setiap sholat dia berdoa lama
sekali. Meski sampai sekarang Ibu tak pernah mengerti benar apa doanya.”
Ibadah
9. H.274, P.5
Allah memberi banyak kejutan hari ini. Hadiah karena sholat malamnya kah?
Ibadah
10. H.274, P.7 Allah Maha Baik. Padahal shalat
malamnya sudah mepet azan subuh Ibadah
11. H.289, P.2 Tengah malam saat terbangun, Aisyah
menemukan Cinta
sudah menghampamparkan sajadah. Sedang
khusyuk berdoa. Wajah beningnya dalam
balutan mukena
putih, menengadah. Ada titik air mata yang
mengalir deras sementara bibirnya melantunkan doa-doa panjang. Tidak
lama dilihatnya Cinta bersujud, lama Ibadah
i sekali.
12. H.291, P. 4 Cinta
semakin memperkuat
doa. Semoga Allah memberinya kesempatan
bertemu ibu, memeluk dan menciumi wajahnya, lalu bersimpuh di kakinya,
dimana surga terlukis disana. Ibadah
B. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah