4.2.3 Requirement Workflow
Pada tahap ini dijelaskan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam proses penilaian hasil terapi anak autis. Berikut ini uraian penilaian
untuk anak autis dalam memperoleh peningkatan pengetahuan, keterampilan serta sikapnya yang dinilai dari beberapa aspek kriteria, yaitu Perilaku,
Kemandirian, Kemampuan Motorik, Kognitif Persepsi serta Komunikasi Interaksi.
1. Perilaku Penilaian yang dilakukan dengan melihat perkembangan perilaku yang
dilakukan si anak dalam bersikap dengan lawan bicaranya. Seperti anak sering mengalami tantrum, tidak ada kontak mata, sangat aktif dan
mudah teralih perhatiannya. 6. Kemandirian
Penilaian dengan melihat sejauh mana kemampuan anak untuk mampu mandiri, tidak bergantung pada orang lain dan mempunyai rasa
tanggung jawab. Seperti anak yang masih perlu dibantu atau tidak untuk membersihkan diri. Anak belum mampu memahami kondisi bahaya air
panas, licin, jalan raya, dan lain-lain. 7. Kemampuan Motorik
Penilaian seberapa mampu si anak melakukan koordinasi gerakan motorik kasar dalam satu aktifitas seperti dalam hal melompat, berjalan,
yang mana mampu dilakukan tapi tidak terkoordinasi dengan baik. Anak sering terjatuh, menabrak benda dan tidak memiliki rasa sakit.
Kemampuan motorik halus seperti kekuatan tangan masih lemah, ketahanan melakukan aktivitas masih kurang, anak belum mampu
memegang pensil dengan benar. Belum mampu meronce, menggunting dan melipat.
8. Kognitif Persepsi Penilaian kemampuan berpikir dan akademik si anak seperti
kemampuan pemahaman materi, pengetahuan, analisa dan evaluasi. Seperti anak belum mampu menyebutkan nama warna, namun mampu
mengelompokan sesuai
warna saat
bermain cenderung
mengelompokan warna tertentu, belum mengenal huruf dan angka. 9. Komunikasi Interaksi
Penilaian kemampuan anak terhadap gerak adaptif dan keterampilan komunikasi berkesinambungan yang mencakup gerak ekspresif, bahasa
reseptif dan gerak interpretatif. Seperti anak belum mampu menyampaikan keinginan dengan bahasa reseptif dan ekspresif yang
tepat berteriak, menangis, memukul, menendang. Kata-kata yang dikeluarkan tidak membentuk kalimat yang bermakna meracau.
4.2.4 Analysis and Design Workflow