2. Model Fuzzy Orde-Satu Secara umum bentuk model fuzzy sugeno Orde-Satu adalah :
IF X
1
is A
1
o…oX
N
is A
N
THEN z= p
1
x
1
+ … + p
N
x
N
+ q dengan A
i
adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan p
i
adalah suatu konstanta tegas ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen. Apabila komposisi aturan menggunakan metode
Sugeno, maka defuzzy dilakukan dengan cara mencari nilai rata- ratanya.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sugeno. Menurut Kusumadewi 2002 : 99 metode Sugeno lebih cocok untuk
analisis secara matematis serta komputasinya pun lebih efisien dibanding metode Mamdani dan Tsukamoto.
2.6.8 Defuzzyfikasi
Defuzzyfikasi atau penegasan berfungsi untuk mengubah fuzzy output menjadi nilai crips value berdasarkan fungsi keanggotaan yang telah
ditentukan. Terdapat beberapa metode defuzzyikasi yang telah berhasil diaplikasikan untuk berbagai macam masalah.
Disini penulis hanya menampilkan empat metode dalam defuzzifikasi, yaitu :
1. Height Method
Metode ini dikenal juga sebagai prinsip keanggotaan maksimum karena metode ini secara sederhana memilih nilai crips yang memiiki derajat
keanggotaan maksimum. Oleh karena itu, metode ini hanya bisa dipakai untuk fungsi keanggotaan yang memiliki keanggotaan 1 pada suatu
nilai crips tunggal dan 0 pada semua nilai crips yang lain. Fungsi seperti ini disebut juga sebagai singleton.
2. First or Last of Maxima
Metode ini juga menggunakan generalisasi dari Height Method untuk kasus dimana fungsi keanggotaan output memiliki lebih dari satu nilai
maksimum. Sehingga, nilai crips yang digunakan adalah salah satu dari nilai yang dihasilkan dari maksimum pertama atau maksimum terakhir
tergantung aplikasi yang dibangun.
3. Center Of Area
metode ini menghitung nilai crips menggunakan rumus : y =
Dimana y adalah suatu nilai crips, y adalah crips input dan μR adalah
derajat keanggotaan dari y.
4. Weight Average
Metode ini mengambil nilai rata-rata dengan menggunakan pembobotan berupa derajat keanggotaan. Metode ini menghitung nilai crips
menggunakan rumus : Z =
Dimana m adalah nilai minimum dari derajat keanggotaan pada aturan ke-n, Z
k
yaitu hasil perhitungan pada aturan ke-n adalah banyaknya aturan
fuzzy, sedangkan Z adalah nilai crips yang akan dihitung. Metode ini merupakan yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
2.7 Metodologi Rational Unified Process RUP
Rational Unified Process RUP merupakan suatu metode rekayasa
perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama
metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak Agus et al. 2005.
Rational Unified Process RUP adalah sebuah proses pembangunan sistem meliputi seluruh lifecycle pembangunan perangkat lunak. RUP
menyediakan suatu pendekatan untuk membantu tugas dan tanggung jawab suatu pembangunan organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan pemroduksian
aplikasi sistem dengan kualitas tinggi yang mempertemukan keinginan pengguna Kruchten, 2003.
RUP baik digunakan karena mendukung 6 enam praktek terbaik dalam pengembangan perangkat lunak, yaitu pengembangan perangkat lunak secara
iteratif, pengelolaan persyaratan, menggunakan arsitektur berbasis komponen, memvisualisasi permodelan perangkat lunak, secara terus-menerus memverifikasi
kualitas perangkat lunak, dan mengawasai perubahan perangkat lunak Krutchen, 2000:18.