Menggunakan Metode Applied BehaviPenilaian Perkembangan

2.4.6 Menggunakan Metode Applied BehaviPenilaian Perkembangan

Anak Autis or Analysis ABA Metode ABA Applied Behavior Analysis yaitu suatu ilmu perilaku terapan untuk mengajarkan dan melatih seseorang agar menguasai berbagai kemampuan yang sesuai dengan standar yang ada di masyarakat. Penggunaan ABA tidak hanya terbatas pada autisme saja, tetapi sangat luas diterapkan dalam berbagai bidang, yaitu misalnya olahraga, manajemen, pendidikan, vocational-skill Salah satu kelebihan dari penggunaan metode ABA sebagai metode terapi untuk anak autis adalah karena metode ABA ini sistematik, terstruktur dan terukur. 1. Sistematik yaitu terapi dimulai dari tingkat kemampuan anak saat assessment penilaianpemeriksaan dibuat, dan apakah prasyarat untuk mengajarkanmelatih aktivitasprogramkurikulum bersangkutan sudah dikuasai oleh anak, bila belum maka diajarkandilatih terlebih dahulu prasyaratnya. Kemudian, setelah suatu aktivitas dikuasai, dilanjutkan dengan aktivitas berikutnya yang sudah jelas urutan- urutantahapannya sampai programkurikulum berakhirselesai yaitu anak masuk ke dalam mainstreaming yaitu anak masuk sekolah reguler, berkembang seperti anak lain sepantarannya, dan kemudian bisa hidup mandiri di masyarakat. 2. Terstruktur, artinya dalam penyusunan program untuk anak dengan gangguan Autistik ini harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan yang sedang terjadi pada anak, sehingga pembuatan programnya harus terstruktur dimulai dari yang mudah sampai ke yang paling sulit tidak boleh meloncat-loncat, sebagai contoh : Kita tidak boleh mengajarkan perintah sederhana tangan keatas kepada anak jika anak belum dapat melakukan imitasi gerakan motorik kasar berupa tangan keatas. Kita tidak boleh mengajarkan kontak mata selama detik kalau anak belum dapat kontak mata selama 1 detik. Jelasnya bahwa proses terapi harus dilakukan secara terstruktur dimulai dari aktivitas yang paling mudah, ditingkatkan sedikit demi sedikit ke aktivitas yang lebih kompleks. 3. Terukur, artinya dalam proses terapi selalu dilakukan penilaian tiap harinya terhadap perkembangan anak. Untuk penilaian ini ada dua form yang dapat digunakan. Form 1 dengan bentuk vertikal, ini digunakan untuk melakukan penilaian terhadap anak yang baru memulai program terapi masih suka menolak instruksi, ada tiga penilaian yang digunakan yaitu : - jika anak tidak melakukan respon terhadap instruksi yang kita berikan, sebagai contoh : Anak hanya diam saja saat kita instruksikan pegang kepala. x jika anak memberikan respon yang salah terhadap instruksi yang kita berikan, sebagai contoh : Anak melakukan tepuk tangan saat kita instruksikan untuk tepuk kepala. + jika anak merespon dengan benar terhadap instruksi yang kita berikan. p atau Prompt adalah penilaian yang kita berikan jika anak telah melakukan dua kali kesalahan. Form 2 dengan bentuk horizontal digunakan untuk anak-anak yang sudah cukup baik tidak banyak menolak instruksi yang diberikan, ada tiga penilaian yang digunakan yaitu : A jika anak dapat memberi respon secara benar atau cuma salah satu kali dari 15 intruksi yang diberikan maksimal instruksi yang harus diberikan pada setiap aktivitas hanya 15 kali. C jika anak melakukan kesalahan dua kali atau lebih dari 15 instruksi yang diberikan. P jika bantuan dari terapis lebih banyak daripada respon benar dari anak.

2.4.6 Prosedur Pemberian Prompter