3 Penilaian Penilaian adalah kegiatan mengevaluasi pendidikan dengan cara
mengumpulkan informasi mengenai siswa untuk menentukan strategi pengajaran yang tepat Wallace Larsen, 1979. Proses penilaian
mencakup pengumpulan bukti yang menunjukan pencapaian belajar peserta didik.
4 Evaluasi Evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau
kegunaan suatu objek Mehrens Lehmann, 1991. Evaluasi lebih diarahkan pada seberapa jauh sesuatu proses atau suatu hasil
seseorang atau program telah dicapai diperoleh Zainul, 1993:6.
2.4.3 Pengertian Terapi
Terapi berarti berusaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit atau pengobatan penyakit atau juga diartikan sebagai
perawatan penyakit Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008 Sedangkan, pengertian istilah terapi dalam Autisme menurut Kamus Istilah Psikologi
Dali, 1982, yaitu penanganan atau intervensi terhadap penyandang autis yang diberikan secara intensif dan terpadu dan memerlukan kerjasama tim
yang berasal dari berbagai disiplin ilmu antara lain psikiater, psikolog, neurolog, dokter anak, terapi bicara dan pendidik.
2.4.4 Tujuan dan Jenis Terapi A. Tujuan Terapi
1. Sebagai salah satu usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sakit
2. Sebagai metode pengobatan penyakit 3. Untuk
mengurangi dan menghilangkan penyandang kelainan wicara dan bahasa.
B. Jenis terapi
a. Terapi Perilaku Berbagai jenis terapi perilaku telah dikembangkan untuk
mendidik anak-anak dengan berkebutuhan khusus, termasuk penyandang autism, mengurangi perilaku yang tidak lazim dan
menggantinya dengan perilaku yang bisa diterima dalam masyarakat.
1. Terapi Okupasi Terapi okupasi seringkali dilakukan menggunakan Sensory
Integration SI untuk mentrapi kelainan sensoris pada anak autisma.
2. Terapi Wicara Bagi anak dengan Speech Delay, maka terapi wicara
merupakan pilihan utama. Untuk memperoleh hasil yang optimal, materi specch therapy sebaiknya dilaksanakan
dengan metode ABA.
3. Sosialisasi Dengan Menghilangkan Perilaku yang Tidak Wajar
Untuk menghilangkan perilaku yang tidak dapat diterima oleh umum, perlu dimulai dari kepatuhan dan kontak mata.
Kemudian diberikan pengenalan konsep atau kognitif melalui bahasa reseptif dan ekspresif.
b. Terapi Biomedik obat, vitamin, mineral, suplemen makanan c. Sosialisasi Ke Sekolah Regular
d. Sekolah Pendidikan Khusus
2.4.5 Aspek Penilaian Yang Diukur Dalam Penilaian Anak Autis
Berikut ini uraian penilaian untuk anak autis dalam memperoleh
peningkatan pengetahuan,
keterampilan serta
sikapnya yang dinilai dari beberapa aspek, yaitu Perilaku, Kemandirian, Kemampuan Motorik, Kognitif Persepsi serta
Komunikasi Interaksi. 1. Perilaku
Penilaian yang dilakukan dengan melihat perkembangan perilaku yang dilakukan anak dalam bersikap dengan lawan
bicaranya. Seperti anak sering mengalami tantrum, tidak ada kontak mata, sangat aktif dan mudah teralih perhatiannya.
2. Kemandirian Kemandirian ialah mengarahkan dan mengendalikan diri
sendiri dalam berfikir dan bertindak serta tidak bergantung kepada orang lain secara emosional. Penilaian ini dengan
melihat sejauh mana kemampuan anak untuk mampu mandiri, tidak bergantung pada orang lain, untuk dirinya sendiri dalam
bersikap dan mengambil keputusan dan mempunyai rasa tanggung jawab. Seperti anak yang masih perlu dibantu atau
tidak untuk membersihkan diri. 3. Kemampuan Motorik
Penilaian seberapa mampu si anak melakukan koordinasi gerakan motorik kasar dalam satu aktifitas seperti dalam hal
melompat, berjalan, yang mana mampu dilakukan tapi tidak terkoordinasi dengan baik.
4. Kognitif Persepsi Penilaian kemampuan berpikir si anak seperti kemampuan
pemahaman materi, pengetahuan, analisa dan evaluasi. 5. Komunikasi Interaksi
Penilaian yang terhadap gerak adaptif dan keterampilan komunikasi
berkesinambungan yang
mencakup gerak
ekspresif, bahasa reseptif dan gerak interpretatif.
2.4.6 Menggunakan Metode Applied BehaviPenilaian Perkembangan