interpretasi statistik Barber Johnson. Kegiatan pelatihan tersebut telah banyak memberi manfaat juga terhadap kelompok kerja di RS.
10. Fasilitas Keamanan Satpam dan perparkiran
Bagian keamanan RS Haji memiliki tugas ganda karena selain mengamankan rumah sakit dari kemungkinan gangguan tamu tak diundang, tugas perparkiran
juga dilaksanakan secara bersamaan. Bagian Pengamanan juga bertugas menjadi pelopor pemadam kebakaran bila ada terjadi bahaya kebakaran.
11. Sarana pelayanan rawat jalan
Unit rawat jalan umumnya beroperasi di setiap hari kerja tetapi tutup pada hari besar dan hari minggu. Pada kasus sub-spesialisasi, karena intensitas pelayanan
mereka juga tidak terlalu banyak, hari buka poliklinik SMF tersebut diatur beroperasi pada hari-hari tertentu pada setiap minggunya.
12. Prestasi tahun 2004 – 2006 per indikator statistik Barber Johnson dan
registrasi pelayanan Medis
Indikator dalam kelompok Statistik Barber Johnson menunjukkan kenaikan rasio hunian rata-rata dalam periode tahunan BOR - Bed Occupancy Rate dari 60
2002 ; 64 2003
64,30 thn 2004; 97,87 thn 2005 dan
73,17 pada tahun 2006. Rasio normal tingkat nasional yang distandarisasi untuk indikator BOR berkisar di angka 70 sd 90.
Jamaludin : Penerapan Strategi Manajemen Pengembangan Mutu Dan Hubungannya Dengan Kinerja Utilisasi Fasilitas Serta Kinerja Keuangan Di Rs. Haji Medan 2002 – 2007, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 4.4. Beberapa Indikator Efektifitas dan Efisiensi Utilisasi Sarana RS Haji Medan
No Jenis Pelayanan
Indikator Pelayanan
Thn 2002
Thn 2003
Thn 2004
Thn 2005
Thn 2006
Thn 2007
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Pasien
Masuk Rawat
Inap Pasien
Keluar Rawat
Inap Kunjungan
Rawat Jalan
BOR LOS hari
BTO kali TOI hari
GDR Permill ‰
NDR permill
‰
60 62
5.626 55.555
43.044
64
5 41
3 60‰
30 ‰ 7.805
7.800 50.444
97,87
6 56
1 67‰
37‰ 9.188
9.173 55.526
73,17
7 37
2.48 76‰
39‰ 10026
10033 59641
76,5
7 40
2,0 73‰
39‰
Sumber: Rekam Medis RS. Haji Medan
Dapat diterangkan bahwa kenaikan angka rasio BOR tahun 2005 menjadi 97,9 adalah indikator peledakan angka pasien yang luar biasa pada suatu rumah sakit,
Tetapi angka seperti itu dianggap harussegera diatasi dengan cara menambah fasilitas tempat tidur di unit rawat inap. Bila penambahan unit tempat tidur tidak
ditambah, peningkatan BOR di atas 90 justru membahayakan mutu rumah sakit karena terlalu padat hunian. Kondisi tersebut dipantau oleh rumah sakit melalui
Sub Komite Audit Medis yang membaca kondisi BOR sudah berlebihan. Sebagai follow up RS Haji membangun sarana tambahan yaitu dengan menambah jumlah
Jamaludin : Penerapan Strategi Manajemen Pengembangan Mutu Dan Hubungannya Dengan Kinerja Utilisasi Fasilitas Serta Kinerja Keuangan Di Rs. Haji Medan 2002 – 2007, 2009
USU Repository © 2008
tempat tidur untuk mengurangi kepadatan. Pada tahun 2006 penambahan sejumlah tempat tidur di unit rawat inap RS Haji dari 135 menjadi 250 tempat
tidur, sedikit menyeimbangkan BOR di tingkat 73,17. Informasi selanjutnya yang dapat dibaca dalam kelompok Barber Johnson
ALOS, TOI dan BTO cukup menguatkan interpretasi bahwa RS Haji telah beroperasi efektif dan efisien dalam kondisi yang baik yaitu LOS dalam rentang
yang normal begitu juga TOI. BTO yang berfungsi menyatakan berapa kali suatu tempat tidur secara rata-rata dipakai dalam periode 1 tahun, menunjukkan bahwa
unit rawat inap RS haji telah beroperasi secara efektif dan efisien. Angka di atas 40 sebenarnya sudah cukup membuktikan frekuensi pemakaian tempat tidur rata-
rata dalam 1 tahun cukup baik. Angka GDR Gross Death Rate dan NDR Nett Death Rate adalah cukup wajar
menurut rata-rata nasional dengan catatan bahwa angka GDR berada dalam kondisi di puncak. Artinya bahwa angka kematian pasien secara gabungan tanpa
memperhitungkan sudah berapa lama mereka dirawat, cukup tinggi menurut ukuran nasional. Dari informasi ini dapat diterima kesan bahwa sebenarnya RS
Haji selalu menjadi rujukan pasien yang berpenyakit berat. Ini adalah indikator bahwa Rumah Sakit Haji telah memiliki nilai positioning yang cukup dapat
dipercaya baik oleh pihak pemakai jasa rumah sakit.
Jamaludin : Penerapan Strategi Manajemen Pengembangan Mutu Dan Hubungannya Dengan Kinerja Utilisasi Fasilitas Serta Kinerja Keuangan Di Rs. Haji Medan 2002 – 2007, 2009
USU Repository © 2008
13. Hasil strategi pengembangan