Manajemen Strategi Rumah Sakit

Pertumbuhan Analisa rasio keuangan dapat didasarkan pada data dari catatan kegiatan operasional dan non operasional. Rasio kemampulabaan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui sumber daya yang ada, penjualan, kas, asset, modal secara relatif, artinya laba tidak diukur dari besarnya secara mutlak. Perolehan laba yang besar belum tentu menggambarkan kemampulabaan yang juga besar Kuswadi, 2005: 170.

2.4. Manajemen Strategi Rumah Sakit

Menghadapi kondisi realistis yang sedang berlangsung setiap rumah sakit seperti layaknya organisasi bisnis pelayanan lain, memerlukan manajemen strategis supaya selalu dapat bekerja optimal menghadapi kondisi internal serta eksternal yang sedang berlangsung di lingkungannya. Strategi menurut Sutarto 1999 adalah “Apa” yang seharusnya dikerjakan untuk mencapai tujuan perusahaan organisasi. Sutarto mengutip ucapan Porter bahwa model manajemen strategis mengkombinasikan pola perencanaan dilanjutkan dalam pelaksanaan operasional dan pengawasan. Manajemen strategi juga mencakupi berbagai trend baru yang terjadi dalam iklim persingan bisnis. Masalah keunggulan mutu adalah esensil.

2.4.1. Manajemen Strategi Total Quality Assurance

Edward Deming menurut Samuel Samuel, 2002; 12 menganjurkan pekerjaan stategis mutu harus dilakukan dengan berkesinambungan. Deming menganjurkan organisasi mengadopsi pendekatan sistematis terhadap masalah yang hendak Jamaludin : Penerapan Strategi Manajemen Pengembangan Mutu Dan Hubungannya Dengan Kinerja Utilisasi Fasilitas Serta Kinerja Keuangan Di Rs. Haji Medan 2002 – 2007, 2009 USU Repository © 2008 dicairkan dengan anjuran yang kemudian dikenal dengan istilah PDCA Plan Do Check Action. PDCA yang dikenal dengan Deming’s Cycle adalah suatu lingkaran proses yang kontinum berkelanjutan seperti putaran roda. Budaya perbaikan mutu yang berkelanjutan di Jepang kemudian populer dengan istilah Kaizen Cane, 1998: 24.

2.2.2. Strategi Focus Organization

Konsep BSC pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard Measures that Drives Performance”. Artikel tersebut merupakan laporan serangkaian riset dan eksprimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika untuk mengembangkan model pengukuran kinerja. Dalam perkembangannya BSC kemudian digunakan untuk selalu memperhitungkan keseimbangan dari 4 perspektif di dalam peta perjalanan mapping. Dijelaskan oleh Yuwono dkk 2004 bahwa beberapa perusahaan seperti Rockwater, Apple Computer dan Advanced Micro Devices memiliki pengalaman sukses menggunakan jalinan mapping BSC dengan komponen komponen yang bertahap perspektif sebagai berikut:

a. Perspektif keuangan