7 Insentif yang berupa terpengaruhinya standar internal.
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan dari dalam diri seseorang yang diperolehnya dari pekerjaan.
d. Supervisi
Menurut Azwar 1996, secara umum mengemukakan supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.
Tujuan supervisi adalah mengorientasi, melatih kerja, memimpin, memberi arahan dan mengembangkan kemampuan personil. Sedangkan fungsinya untuk
mengatur dan mengorganisir proses atau mekanisme pelaksanaan kebijaksanaan diskripsi dan standar kerja. Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Umpan
balik dan perbaikan dapat dilakukan saat supervisi. Supervisi dapat juga dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui laporan baik tertulis maupun lisan, supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
Menurut Azwar 1996, apabila supervisi dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat. Manfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut
manajemen dapat dibedakan atas dua macam yaitu: 1
Dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
Peningkatan efektivitas kerja erat kaitannya dengan makin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf, serta makin terbinanya hubungan dan suasana
kerja yang lebih harmonis antara atasan dengan bawahan. 2
Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja erat hubungannya dengan makin berkurangnya
kesalahan yang dilakukan oleh bawahan, sehingga pemakaian sumber daya yang sia-sia akan dapat dicegah.
e. Fasilitas Kerja.
Azwar 1996 mengatakan bahwa sarana alat merupakan suatu unsur dari organisasi untuk mencapai suatu tujuan, sarana termasuk salah satunya adalah unsur-
unsur pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai penyelenggaraan pelayanan. Menurut Timpe 1992 menyebutkan bahwa sarana fasilitas kerja
berhubungan dengan penampilan kerja dan motivasi kerja, dimana sarana diperlukan agar ketrampilan petugas bisa dilaksanakan sehingga motivasi petugas meningkat.
Selanjutnya juga dikemukakan bahwa penempatan sejumlah tenaga perawat dalam memberikan asuhan keperawatan perlu dikaitkan dengan rencana penggunaan sarana
atau peralatan. Selanjutnya Green 1980 mengatakan bahwa diperlukan sarana dan fasilitas kerja yang memungkinkan ketrampilan dilaksanakan. Menurut Simanjuntak
1985, fasilitassarana kerja diperlukan agar ketrampilan yang didapat petugas bisa dilaksanakan sehingga kinerja dan motivasi petugas meningkat.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
3. Karakteristik Prsikologis
Variabel psikologis yang behubungan dengan kinerja, antara lain:
a. Motivasi