pekerja dan ketegangan psikologikal dalam bcntuk kepuasan pekerjaan yang rendah, penurunan dari kodisi kesehatan, dan rasa diancam oleh atasan dan rekanrekan
kerjanya Munandar, 2001.
5.6 Pengaruh Kepuasan berdasarkan kondisi kerja terhadap kinerja pegawai
Klinik Bestari Medan
Kondisi kerja yang dimaksud adalah karakteristik pekerjaan di lingkungan klinik Bestari Medan. Menurut MacCarty 2002, karakteristik pekerjaan adalah ciri-
ciri dari lingkungan pekerjaan yang meliputi lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan fisik meliputi susana kerja dilihat dari faktor fisik seperti keadaan suhu, cuaca,
kontruksi bangunan dan temperatur lokasi pekerjaan. Sedangkan lingkungan sosial meliputi sosial budaya di lingkungan kerjanya, besar atau kecilnya beban kerja,
kompensasi yang diterima, hubungan kerja seprofesi, dan kualitas kehidupan kerjanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisa bivariat variabel kepuasan terhadap kondisi kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja
pegawai dengan nilai p=0,739 p0,05, demikian juga dengan hasil uji regresi berganda, variabel kepuasan terhadap kondisi kerja tersebut juga tidak mempunyai
pengaruh terhadap kinerja, dengan nilai p=0,562 p0,05. Keadaan ini menunjukkan bahwa secara kumulatif kepuasan yang dirasakan
oleh pegawai terhadap kondisi kerja tersebut cenderung mengarah pada kondisi kerja fisik, seperti tata letak ruangan, fasilitas yang ada dan bentuk sarana lainnya. Hasil
pengamatan peneliti, secara infrastruktur dan fasilitas yang ada pelaksanaan kegiatan-
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
kegiatan pelayanan kesehatan di klinik Bestari sudah memberikan gambaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pegawai dan konsumen
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sanusi, 2006 Iklim organisasi dan kinerja tenaga perawatan memiliki hubungan yang signifikan p0,05. Hal ini
sesuai dengan pendapat Timpe dikutip Sanusi 2006 bahwa meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan melalui perbaikan suasana kerja atau iklim organisasi.
Oleh karena itu, hubungan iklim kerja dan kinerja perawat mempunyai arti penting bagi pihak manajemen organisasi.
5.7 Pengaruh Kepuasan berdasarkan manajemen terhadap kinerja pegawai
Klinik Bestari Medan
Menurut Terry dan Follet Stoner, 1996, manajemen merupakan proses dan seni perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian, yang dilakukan
untuk menetapkan dan mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Menurut Abdulsyani 1987 manajerial adalah manajer yang mengelola tugas- tugas bersama dengan stafnya sebagai aktifitas manajemen secara keseluruhan dan
selanjutnya dikatakan manajerial adalah suatu tugas manajer dalam upaya memfungsikan aktifitas-aktifitas kelompok secara efektif dalam rangka mencapai
suatu tujuan organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisa bivariat variabel kepuasan
terhadap manajemen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja pegawai dengan nilai p=0,639 p0,05, demikian juga dengan hasil uji regresi
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
berganda, variabel kepuasan terhadap manajemen tersebut juga tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja, dengan nilai p=0,82p0,05.
Keadaan ini memberikan gambaran bahwa manajemen yang diterapkan di Klinik Bestari secara normatif dapat diterima oleh pegawainya dan menganggap
bahwa manajemen tersebut bukan merukana suatu daya ungkit dalam meningkatkan semangat kerja maupun prestasi kerja. Hal ini teridentifikasi tidak adanya perubahan
manajemen yang dilakukan, dan kalaupun ada perubahan tersebut mengarah pada peningkatan kuantitas petugasnya maupun kuantitas sarana pelayanan kesehatan
seperti alat-alat medis dan laboratorium, tetapi perubahan manajemen kearah peningkatan kinerja tidak dilaksanakan.
Menurut Robbins 1996 menyatakan bahwa kemampuan seorang manajer dalam mengelola suatu organisasi merupakan salah satu sumber kepuasan bagi
anggota organisasi tersebut. Selain itu pengelolaan suatu organisasi melalui kegiatan manajerial yang baik dapat menimbulkan kepuasan bagi karyawan atau pegawai
suatu organisasi Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Erwan 2005 di Kabupaten
Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, menunjukkan bahwa kinerja puskesmas dipengaruhi oleh kemampuan manajerial yang terdiri dari kemampuan konseptual,
administrasi, manusiawi dan hasil korelasi spearman menunjukkan kemampuan konseptual dan kemampuan tehnis mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kinerja puskesmas, dan kemampuan konseptual tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan ada tidaknya pelatihan manajerial yang pernah diikutinya.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008 USU e-Repository © 2008
5.8 Pengaruh Kepuasan berdasarkan sistem penilaian prestasi terhadap