a. Jika ada diare 14 hari atau lebih
Klasifikasi Tanda atau gejala
Tata laksana Diare persisten berat
Ada dehidrasi Atasi dehidrasi sebelum dirujuk,
kecuali bila anak juga mempunyai klasifikasi berat lain.
Rujuk. Diare persisten
Tanpa dehidrasi Nasihati
ibu tentang
cara pemberian
makan pada
anak dengan diare persisten.
Kunjungan ulang setelah 5 hari.
Dikutip dari Pocket Book of Hospital Care for Children WHO. Switzerland: WHO Press ; 2005. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia; 2005.
b. Jika ada darah dalam tinja
Klasifikasi untuk diare jika ada darah dalam tinja yaitu disentri. Tata laksana yang diberikan adalah antibiotik yang sesuai dengan Shigella selama 5 hari serta
kunjungan ulang setelah 2 hari. WHO, 2005
2.11. Tata laksana diare a.
Upaya rehidrasi berdasarkan derajat dehidrasi
Rencana terapi A 1. Beri cairan tambahan sebanyak anak mau
Jelaskan kepada ibu : -
Pada bayi muda pemberian ASI merupakan cara pemberian cairan tambahan yang utama.
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
- Jika anak memperoleh ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan. -
Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini : oralit, larutan gula garam, cairan makanan kuah sayur, air
tajin atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika : -
Anak telah diobati dengan rencana terapi B atau C dalam kunjungan ini.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit 200 ml untuk digunakan di rumah.
Tunjukkan kepada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari:
- Sampai umur 2 tahun 50 sampai 100 ml setiap kali buang air besar
- 2 tahun atau lebih 100 sampai 200 ml setiap kali buang air besar
Katakan kepada ibu : -
Agar meminumkan
sedikit-sedikit tapi
sering dari
mangkukcangkirgelas. - Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan
lebih lambat. - Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
2. Berikan suplemen zink Jelaskan kepada ibu berapa banyak zink yang diberikan
- Sampai usia 6 bulan ½ tablet 10 mg per hari untuk 10-14 hari.
- ≥ 6 bulan 1 tablet 20 mg per hari untuk 10-14 hari.
Tunjukkan kepada ibu bagaimana memberikan suplemen zink -
Untuk bayi, tablet dapat dilarutkan dengan sedikit air matang, ASI, atau oralit.
- Untuk anak, tablet dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang
atau oralit. 3. Lanjutkan pemberian makanASI.
4. Kapan harus kembali.
Rencana terapi B Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
1. Tentukan jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama. Tabel 2.11.1 Jumlah Oralit Dalam 3 jam Pertama
Umur Sampai 4 bulan
4 -12 bulan 12 - 24 bulan
2 - 5 tahun Berat badan 6 kg
6 - 10 kg 10 - 12 kg
12 – 19 kg
Dalam ml 200
– 400 400
– 700 700
– 900 900
– 1400
Digunakan umur hanya bila berat badan anak tidak diketahui. Jumlah oralit yang diperlukan dalam ml dapat dihitung dengan cara berat badan dalam
kg dikalikan 75. - Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman diatas berikan.
- Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menetek, berikan juga 100-200 ml air matang sampai periode ini.
2. Tunjukkan kepada ibu cara memberikan larutan oralit: Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkirmangkukgelas.
Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih
lambat. Lanjutkan ASI selama anak mau.
3. Setelah 3 jam : Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan. Mulailah memberi makan jika anak berumur 6 bulan atau lebih, ketika
masih di klinik. Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI selama
bayi mau. 4. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai :
Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah. Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
menyelesaikan 3 jam pengobatan.
Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi. Juga beri 6 bungkus sesuai yang dianjurkan dalam rencana terapi A.
Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah : -
Berikan cairan tambahan. -
Berikan suplemen zink. -
Lanjutkan pemberian makan. -
Kapan harus kembali. WHO, 2005; Depkes RI, 2005 Rencana terapi C
Ikuti tanda panah. Jika jawaban “Ya”, lanjutkan kekanan. Jika “tidak”, lanjutkan kebawah.
Gambar 2.11.1. Rencana Terapi C
Dikutip dari Pocket Book of Hospital care for children WHO. Switzerland: WHO Press ; 2005. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit MTBS. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2005.
- Kirim penderita untuk terapi intravena. - Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan
cara memberikannya selama perjalanan.
- Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut. Berikan 20 mLkgBBjam
selama 6 jam total 120 mLkgBB. - Nilailah penderita tiap 1-2 jam :
Bila muntah perut kembung, berikan cairan perlahan.
Bila rehidrasi tidak tercapai selama 3 jam, rujuk penderita untuk terapi IV.
- Setelah 6 jam, nilai kembali penderita dan pilih rencana terapi yang sesuai.
Apakah ada terapi IV terdekat dalam 30
menit?
Apakah saudara dapat menggunakan pipa
nasogastrik untuk rehidrasi?
Ya
Tidak
Tidak
Segera rujuk anak untuk rehidrasi melalui NGT
atau IV Apakah saudara dapat
menggunakan cairan IV segera?
- Mulai beri cairan IV segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai.
Berikan 100 mLkgBB cairan RL atau NS, atau Ringer Asetat sebagai berikut :
Usia Pemberian 1
Kemudian 30 mLkgBB
70 mLkgBB
Bayi 1 thn : 1 jam 5 jam
Anak 1-5 thn : 30 menit 2 ½ jam - Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak teraba.
- Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat tetesan IV.
- Juga berikan oralit 5 mgkgBBjam bila penderita masih bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam bayi
atau 1-2 jam anak. - Setelah 6 jam bayi atau 3 jam anak, nilai ulang
penderita menggunakan tabel penilaian. Lalu pilihlah rencana terapi yang sesuai A, B, atau C
untuk melanjutkan terapi.
Ya
Tidak
Catatan : • Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit.
• Bila usia 2 thn, pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah anak sadar.
b. Dukungan nutrisi