ASI dan Gangguan Saluran Cerna Peran ASI dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Diare Akut

dan polio, bila ibu sudah pernah terpajan sebelumnya dengan bakteri atau virus tersebut. Purwanti H, 2004; Roesli U dan Yohmi E, 2008 2.18. ASI dan Sistem Pertahanan Saluran cerna Secretory IgA SIgA merupakan faktor proteksi mukosa saluran cerna. Peningkatan kadar SIgA berkorelasi dengan peningkatan sistem pertahanan mukosa saluran cerna terhadap infeksi, sedangkan mukus yang melapisi permukaan sel epitel saluran cerna berfungsi sebagai barier agar mikroorganisme tidak dapat masuk ke aliran darah. Dari beberapa penelitian terbukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif mempunyai kadar SIgA yang lebih tinggi dibanding bayi yang mendapat susu formula. ASI terbukti merupakan modulator respon imun yang kuat dengan terlihatnya kadar antibodi yang tinggi terhadap beberapa imunisasi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif. Roesli U dan Yohmi E, 2008

2.19. ASI dan Gangguan Saluran Cerna

Proteksi ASI terhadap infeksi saluran cerna dihubungkan dengan keberadaan mikroba saluran cerna. Keberadaan bakteri baik di dalam saluran cerna terbukti oleh banyak kajian bermanfaat pada diare, baik yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus maupun untuk pencegahan diare akibat penggunaan antibiotik. Kadar SIgA yang meningkat akibat masukan ASI berpengaruh terhadap sistem pertahanan mukosa terhadap infeksi dengan cara menghambat absorpsi kuman. Roesli U dan Yohmi E, 2008

2.20. Peran ASI dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Diare Akut

Penelitian di Canada membuktikan bahwa ASI melindungi bayi terhadap infeksi saluran pencernaan dan pernapasan dalam 6 bulan pertama kehidupan. Soetjiningsih, 1997 Demikian pula dengan penelitian di Kalifornia menunjukkan bahwa angka kejadian diare pada anak yang minum ASI 50 lebih rendah dari yang minum susu formula. Soetjiningsih, 1997 Hal ini disebabkan oleh komponen- komponen ASI berikut ini:  Komponen imunologik dan anti-infeksi pada ASI ASI merupakan substansi bahan yang hidup dengan kompleksitas biologis yang luas yang mampu memberikan daya perlindungan, baik secara aktif maupun melalui pengaturan imunologis. ASI tidak hanya memberikan daya perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga menstimuli perkembangan yang memadai dari sistem imunologi bayi sendiri. Dengan adanya komponen-komponen zat anti-infeksi, maka bayi yang minum ASI akan terlindung dari berbagai macam infeksi baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan antigen lainnya. Soetjiningsih, 1997  Anti alergi pada ASI SIgA pada kolostrum dan ASI matur selain bekerja sebagai antibakteri juga mencegah terabsorpsinya makromolekul asing, sementara sistem imun pada bayi belum sempurna dan usus bayi-bayi yang mendapat kolostrum dan ASI jarang terkena alergi, terutama terhadap protein susu sapi yang dikenal sebagai CMPCE Cow’s milk protein sensitive enteropathy yang memberikan gejala diare kronik. Soetjiningsih, 1997  Immunoglobulin pada ASI Immunoglobulin yang utama pada ASI adalah SIgA. Selama 4 bulan pertama kehidupan, bayi yang minum ASI menerima 500-600 mg IgA setiap hari dari ASI. IgA ibu yang ditransfer melalui ASI melindungi bayi dari mikroba pathogen yang berasal dari sekitarnya, misalnya mikroba patogen yang berasal dari flora intestinal ibunya dan saluran pernapasan antara lain V.kolera, E.coli, Streptococcus, Stafilokokus, Candida albicans. SIgA juga melindungi bayi dari dari protein asing, sehingga bayi tidak mudah alergi. SIgA adalah molekul yang resisten terhadap enzim proteolitik dari saluran pencernaan dan pH lambung, dan masih menunjukkan antibodi yang aktif pada tinja bayi yang minum ASI. Soetjiningsih, 1997  Elemen Seluler pada ASI Kolostrum dan ASI manusia dan golongan mamalia lainnya mengandung berbagai macam elemen seluler. Pada ASI, konsentrasi tertinggi terdapat pada 3-4 hari setelah bayi mulai disusui, jumlahnya sekitar 500.000-10.000.000 permililiter. Soetjiningsih, 1997  Hormon dan Faktor-Faktor Pertumbuhan ASI mengandung bermacam-macam hormon dan faktor pertumbuhan. Telah diketahui fungsinya pada percobaan binatang in vivo bahwa keduanya merangsang pertumbuhan jaringan saluran cerna, sedangkan secara in vitro menyebabkan replikasi dari kultur jaringan. Soetjiningsih, 1997  Enzim pada ASI ASI mengandung bermacam-macam enzim. Enzim pada ASI tersebut berfungsi membantu pencernaan bayi dimana fungsi pankreas masih belum sempurna. Soetjiningsih, 1997 2.21. Susu Formula Susu formula yang sekarang beredar umumnya terdiri dari campuran emulsi lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral dan ditambahkan zat stabilisator. Namun tidak ada susu formula yang sama dengan ASI, yang mengandung sel-sel hidup dan sesuai kebutuhan bayi. Hal lain yang penting diperhatikan adalah osmolitas. Pada susu sapi dan susu kedelai, zat-zat mineral dan karbohidrat adalah penentu dari osmolitas ini. Larutan dengan osmolitas tinggi akan menghasilkan gangguan pada usus halus, sehingga terjadi diare atau mungkin pula juga dehidrasi karena terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Prasetyono DS, 2009; Meadow R dan Newell S, 2003 Pemberian susu formula juga dibedakan berdasarkan tingkat alergi bayi terhadap susu. Terkait ini, terdapat tiga jenis susu formula yakni susu formula adapted, susu formula complete starting, dan susu formula follow-up Prasetyono DS, 2009.

2.22. Komposisi Zat Gizi Susu Formula

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0- 12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

3 10 60

Hubungan ASI Ekslusif dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Tahun 2013

1 44 66

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6 BULAN.

0 0 6

GAMBARAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SAWAHAN GAMBARAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SAWAHAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 6 - 12 BULAN DI BPS SURATNI BANTUL

0 0 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 6 - 12 BULAN DI BPS SURATNI BANTUL

0 0 12