59
yang akan menghampiri rumah mereka. Sedangkan responden yang menyatakan tidak selalu memeriksakan penyakit yang mereka derita ke puskesmas karena
responden beranggapan bahwa jika mereka masih bisa bekerja tanpa terganggu dengan penyakitnya mereka tidak akan memeriksanya ke puskesmas akan tetepi
jikalau mereka tidak bisa bekerja atau hanya bisa berbaring saja ditempat tidur barulah mereka memeriksakan penyakitnya tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang menyatakan bahwa tidak langsung memeriksakan diri ketika mulai merasa ada keluhan sakit atau
tidak enak badan ke puskesmas karena mereka mengatakan tidak perlu repot-repot langsung berobat ke puskesmas lebih baik membeli obat-obatan yang ada di
warung dan merajiknya sendiri jikalau tidak sembuh juga mereka lebih memilih berobat ke mantri.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Handayani 2013, dalam penelitiannya menyatakan bahwa sikap berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan
oleh peserta jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Situmeang 2010,yang
mengatakan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap sarana pelayanan kesehatan di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah.
5.1.3 Persepsi Responden
Hasil penelitian responden menunjukkan persepsi sebanyak 47 responden 47,0 berpersepsi baik, sedangkan sebanyak 53 responden 53,0 berpersepsi
tidak baik. Hasil yang diperoleh dari tabulasi silang antara persepsi dengan pemanfaatan diperoleh bahwa sebanyak 47 responden yang termasuk dalam
PDF Create 3 Trial
www.scansoft.com
Universitas Sumatera Utara
60
kategori persepsi baik, sebesar 61.7 memanfaatkan pelayanan rawat jalan di puskesmas. Dari 53 responden yang termasuk dalam kategori persepsi tidak baik,
sebesar 96.2 tidak memanfatkan pelayanan rawat jalan di puskesmas. Hasil
analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,002 p0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara persepsi dengan pemanfaatan
pelayanan rawat jalan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai persepsi yang
timbul dari masyarakat akibat pengalaman mereka pada masa lalu saat berobat ke puskesmas tersebut ialah ketidak puasan pasien terhadap pelayanan medis yang
diterima seperti sikap petugas yang tidak menangani pasien dengan baik yakni dokter yang terlalu cepat dalam memeriksa pasien dan tidak memberikan
kesempatan kepada pasien untuk bertanya mengenai hasil pemeriksaannya, dokter cenderung langsung menuliskan resep obat untuk pasien tanpa memberi
kesempatan untuk bertanya dan apabila ada yang kurang jelas pasien disuruh bertanya kepada perawat saja dan perawat yang akan menyampaikan kembali
kepada dokter dan dokter yang terlambat datang Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang menyatakan bahwa
pernah suatu hari beliau berobat ke puskesmas, setelah diperiksa beberapa saat oleh dokter, kemudian dokter langsung menuliskan resep obat untuk pasien dan
setelah pasien meminum obat tersebut dan ditunggu beberapa hari penyakitnya tidak sembuh-sembuh.Setelah kejadian itu beliau pun tidak mau lagi untuk
berobat ke puskesmas dan lebih memilih untuk berobat ke mantri atau hanya
PDF Create 3 Trial
www.scansoft.com
Universitas Sumatera Utara
61
membeli obat-obatan yang ada di warung yang lebih manjur terhadap penyakit mereka.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Handayani 2013, dalam penelitiannya menyatakan bahwa persepsi berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh peserta jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia.
5.1.4 Sikap Petugas Kesehatan