Implikasi Pemikiran Islam Liberal Terhadap Kemurtadan

seperti mengganti pakaianya, karena zaman demi zaman atmosfir ketegangan antara umat beragama sangat tajam, dalam keadaan seperti ini Al-Quran memerintahkan orang-orang yang menganut Islam untuk berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam hingga mati. Dan bagi mereka pelaku apostasi telah diingatkan, bahwa mereka yang memilih murtad setelah meyakini dengan ikhlas bahwa Islam adalah kebenaran, lalu mereka keluar dari Islam, maka mereka adalah orang-orang yang zalim, dan dengan demikian mereka kehilangan petunjuk Tuhan, karena Tuhan tidak akan memberikan petunjuk pada orang-orang yang zalim, bagaimana Tuhan memberikan petunjuk pada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, dan bersaksi bahwa Rasul itu nyata dan bukti-bukti yang jelas telah datang kepada mereka. Maka Tuhan tidak akan memberikan petunjuk hudan, pada orang-orang yang zalim, Q. 3: 86-87 dan 91. Karena orang murtad itu bisa bertaubat dan tidak ada sanksi hukuman mati baginya, sebab Tuhan telah memberikan kebebasan sepenuhnya kepada individu. 99

C. Implikasi Pemikiran Islam Liberal Terhadap Kemurtadan

Sudah sejak awal, bahwa Islam harus sangat menghormati kebebasan orang lain, yang telah diberikan Tuhan pada manusia, yang menjadi pengganti Tuhan dimuka bumi ini, manusia mempunyai akal, pikiran juga hati yang 99 Mahmoud Ayoub, Religious Freedom And The Law of Apostasy in Islam Roma, Islamochistiana,1994, h. 27-39 tentunya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Maka dari itu, kebebasan manusia menjadi dasar dari hak asasi manusia itu sendiri. Jadi, ketika kita dihadapkan dengan persoalan riddah apostasy, kita harus bersifat seperti Al-Quran telah mencontohkan, perlu digaris bawahi bahwa Al-Quran tidak pernah menyebutkan hukuman bagi pelaku Murtad, termasuk hukuman mati. Dalam istilah fiqih jinayah, kita dapat mengatakan tidak ada hadd hukuman yang spesifik dalam masalah murtad. 100 Dalam kasus murtad, umat Islam dianjurkan untuk menasihati, memaafkan dan berlapang dada, ketika sudah tidak bisa dinasihati, karena manusia tidak ada kapasitas untuk menghukumi orang yang murtad. Dengan kata lain, tidak ada hukuman didunia bagi pelaku murtad. Hukuman bukan jawaban pada kasus murtad, Karena tidak ada dasar hukum dari Tuhan untuk menghukum orang yang melakukan perbuatan murtad, perdebatan ini adalah antara Tuhan dan kesadaran orang yang murtad itu sendiri. Dan hal ini bukan kapasitas manusia untuk mencampurinya. 101 Umat Islam diberi kekuasaan angkat senjata hanya dalam satu kasus, yaitu bela diri. Ketika mereka diserang dan iman mereka benar-benar dalam keadaan bahaya. Dalam kasus seperti ini, perang qital, ditetapkan oleh Tuhan 100 Mohamed Talbi, Religius Liberty: A Muslim Persepective Liberty and conscience, Inggris, Committee for the defense of Religious Liberty, Musim Semi, 1998, penerjemah: Bahrul Ulum, Heri Junaedi, Kebebasan beragama, Jakarta Paramadina,2003, cet 1, h. 262 101 Noviriantoni, Anggota Jaringan Islam Liberal, Wawancara Peribadi, Jakarta, 20 Januari 2008. meskipun mereka tidak menyukainya, seperti yang diungkapkan dalam Al- Quran: ☺ ☺ ☺ ☺ Artinya: Bulan Haram 102 dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. Singkatnya, umat Islam diperintahkan untuk tidak mengalah, apalagi mundur dari peperangan, ketika kesadaran mereka dijadikan taruhan, dan agar angkat senjata untuk melawan dan membela diri. Dan akhirnya, orang-orang yang berpaling dari petunjuk Tuhan adalah orang-orang yang zalim, dan tidak akan mendapatkan petunjuk kembali, meski demikian, Tuhan dan umat Islam tidak akan gagal dan lelah dalam berdakwah. Jika kaum murtad meninggalkan Allah, maka akan ada kaum yang baru yang datang pada Allah dan ajarannya dengan penuh kasih sayang. Seperti yang diungkapkan dalam sebuah ayat berikut: 102 maksudnya antara lain ialah: bulan Haram bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab, tanah Haram Mekah dan ihram. ☺ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui.Q. 5: 54. Singkatnya, dari uraian panjang diatas, bahwa para fuqaha yang menyatakan murtad termasuk jarimah hudud dan hukumannya adalah mati, hal ini tidak benar dan tidak beralasan logis, karena seperti sudah dijelaskan diatas bahwa, tidak ada satu ayat pun dalam teks dasar Al-Quran yang menyatakan, hukuman mati bagi pelaku murtad, malah Al-Quran menegaskan tidak ada paksan dalam beragama, hadis-hadis yang dijadikan dasar hukum untuk menghukum mati orang murtad itu tidak mutlak, karena orang murtad yang dibunuh pada masa itu bukan karena murtadnya, tapi karena perbuatannya setelah murtad. Jadi tegasnya tidak ada hukuman bagi pelaku apostasi didunia, hukumannya diserahkan kepada Tuhan dihari akhirat nanti. 103

D. Hukuman Murtad di Negara-negara Islam.