1. Surono, A.Ma
Bapak Surono putra asli dari Yogyakarya, Beliau lahir pada tanggal 18 Januari 1955 bertempat tinggal di daerah
Ngemplak I Umbulmartani Sleman Yogyakarta. Setengah masa hidupnya dihabiskan untuk menjadi pahlawan tanpa tanda jasa
di SDN Balerante 1 selama 33 tahun yang diberi tugas sebagai Guru Agama Islam yang diberi alokasi waktu satu minggu
empat jam. Pendidikan terakhirnya tamatan D II. Adapun Pengalaman beliau semenjak mengajar di
kawasan gunung Merapi dalam wawancara pribadinya dengan penulis antara lain :
“Ada dua sisi senang bisa mendidik anak, bisa membantu di masyarakat dan sedihnya terjadi bencana gunung
merapi kalau tahun 2006 biasa saja disertai gemapa yang lebih pada tahun 2010 yang lalu
”.
3
Sekitar 2 tahun kedepan beliau akan pensiun menjadi guru, walaupun usianya tidak muda lagi semangat mengajarkan
agama pada anak begitu bersemangat berbagai metode yang beliau gunakan.
2. Darsih
Ibu Darsih bertempat tinggal di dusun Banjarsari desa Balerante. Pendidikannya tamatan SMA, beliau sebagai
seorang pengajar agama di TPA Al-Fatah yang tugasnya mengajarkan anak-anak kecil untuk mengenal agama misalnya
latihan shalat, membaca Al-Quran, hafalan doa-doa dalam
3
Wawancara Pribadi dengan Surono, Balerante, 28 Februari 2013.
satu minggu dua kali pertemuan yaitu jumat, minggu. Alokasi waktunya dua jam, pengalaman beliau mengajar di TPA ini
mulai dari tahun 2008 sampai sekarang. Dengan sukarela beliau mengajarkan agama pada anak-anak tanpa dibayar. Penulis
melakukan observasi dan wawancara di tempat TPA beliau sebanyak 2 kali. Beliau sangat baik, ramah dan memberikan
informasi secara tebuka.
4
3. Lastri
Ibu Lastri adalah gadis usia 14 tahun yang masih duduk di sekolah SMP, tinggal di dusun Balerante RT.07 RW.03 desa
Balerante. Orang tuanya Takmir Mushola beliau menggantikan peran orang tuanya untuk mengajarkan anak-anak kecil di TPA
Mushola Al-Ikhlas dalam satu minggu tiga kali pertemuan yaitu selasa, kamis, minggu. Alokasi waktunya satu jam,
pengalamannya menjadi guru TPA baru satu tahun. Penulis melakukan observasi di TPA Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, anak-
anak yang belajar di TPA ini sangat antusias untuk belajar mengaji.
5
c. Anak
Anak adalah buah hati orang tua, tempat orang tua menaruh harapan ketika tua dan tidak mampu kelak yang merupakan karunia
terbesar. Adapun anak-anak yang mengalami peristiwa bencana gunung Merapi tahun 2012 yang penulis wawancarai antara lain :
4
Wawancara Pribadi dengan Darsih, Banjarsari, 1 Maret 2013.
5
Wawancara Pribadi dengan Lastri, Balerante, 29 Maret 2013.