BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas mengenai berbagai konsep yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Konsep atau teori yang pertama
menjelaskan mengenai sifat. Selanjutnya adalah pembahasan sub bab mengenai wirausaha. Bab ini akan diakhiri dengan kerangka berpikir dan hipotesis dalam
penelitian ini secara lebih rinci.
2.1. Sifat Wirausaha
2.1.1 Pengertian Sifat Trait
Konsep mengenai sifat traits disini akan dibahas dengan menggunakan konsep sifat traits yang dikemukakan oleh Gordon W. Allport. Menurutnya
struktur kepribadian itu terutama dinyatakan dalam sifat-sifat traits dan tingkah laku didorong itu oleh traits Suryabrata, 2003.
Allport menjelaskan bahwa kepribadian sebagai totalitas menganut
prinsip-prinsip integrasi Sukardi, 1991. Dalam integrasi meliputi: 1 conditioned reflexes atau refleks-refleks, yaitu suatu bentuk tingkah laku
adaptif yang paling sederhana dari individu dalam berhubungan dengan lingkunganya.
2 Habits atau kebiasaan, yaitu perpaduan dari respon-respon yang dipelajari dengan liputan yang lebih luas dan tampil dalam tingkah laku tipikal pada
situasi yang sejenis sejenis.
17
3 Traits atau sifat, yaitu kecenderungan yang lebih dinamis dan fleksibel dari sekedar integrasi sejumlah kebiasaan sebagai cara-cara yang khas dari
individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. 4 Selves yaitu suatu sistem dari sifat yang saling berkaitan tetapi boleh jadi
muncul dalam situasi-situasi yang saling berbeda. 5 Personality yaitu perpaduan terakhir yang progresif dari seluruh sistem
tingkah laku yang mewakili penyesuaian diri individual terhadap lingkungannya.
Dari integrasi di atas, Sukardi 1991 merujuk bahwa karakteristik tingkah laku antrepreneur ini didasari oleh suatu disposisi tingkah laku yaitu traits atau
sifat. Menurut Allport Ryckman, 2008, trait adalah: “…..a geneneralized and focalized neurophyshic system peculiar to the
individual with the capacity to render many stimuli functionally equivalent and to initiate and guide consistent equivalent forms of adaptive and expressive
behavior…..”. Jadi menurutnya sifat adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan
diarahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang yang sama, memulai membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara
bersama.
Selain Allport, Angleitner Sukardi, 1991 mengatakan pengertian sifat secara jelas menekankan kesamaan respon individu terhadap stimulus yang sama
equivalent dalam berbagai situasi. Artinya seseorang yang memiliki sifat tertentu akan menampilkan tingkah laku-tingkah laku yang konsisten dalam
18
berbagai situasi. Konsistensi inilah yang menajdi cirri khasnya. Dalam hal ini sifat menjadi pengarah tingkah laku tersebut.
Sukardi 1991 menunjukkan bahwa sifat sebagai dasar tingkah laku mempunyai liputan yang luas serta fokal yang menjadi kekhasan seseorang
individu dimana individu tersebut mampu menanggapi banyak stimulus dari lingkungan dan ini berarti kemampuan sifat sebagai disposisi berbagai tingkah
laku yang tampil pada berbagai situasi.
Allport Sukardi, 1991 juga mengatakan bahwa adanya beberapa konsep penting mengenai traits atau sifat sebagai disposisi individu yang akan tampil
dalam perilakunya, yaitu: a Sifat merupakan salah satu aspek kepribadian baik bio-sosial maupun bio-
phisikal yang menjadi penggerak, pengarah tingkah laku individu yang bersangkutan.
b Sifat sebagai penggerak, pengarah tingkah laku akan secara konsisten terwujud dalam tingkah laku sebagai respon terhadap satu kelompok stimulus
pada berbagai situasi. c Sifat sebagai disposisi untuk berespon sekaligus merupakan sesuatu yang unit
dank has bagi individu yang bersangkutan. d Sifat merupakan bagian dari kepribadian individu yang melekat pada yang
bersangkutan, berbeda dengan karakter, tipe, sebagai atribut yang diberikan oleh lingkungan kepada individu itu.
19
Jadi, trait atau sifat dapat timbul karena penyebab beberapa factor, yaitu factor lingkungan dan keturunan. Namun bisa juga karena factor campuran dari
kedua factor tersebut. Hal ini dikarenakan trait atau sifat merupakan suatu kecenderungan yang dapat mengarahkan perilaku seseorang dalam berhubungan
dengan orang lain.
2.1.2 Pengaruh budaya terhadap sifat