Tabel 4.21
Muatan faktor item variabel sifat Swa-kendali.
NO. Item
KOEFISIEN STANDAR
ERROR NILAI T SIGNIFIKAN
7 0,59 0,09
6,72 V
23
0,23 0,10 2,44 V
32 0,23 0,10
2,42 V
41 - 0,18
0,10 - 1,76
X 49
0,57 0,09 6,25 V
57 0,45 0,10
4,60 V
66 0,33 0,09
3,51 V
74
0,63 0,09 7,01 V
82 0,78 0,08
9,59 V
88 0,55 0,09
6,32 V
91 - 0,29
0,10 - 3,00
V
94 0,66 0,09
6,79 V
98 - 0,15
0,10 - 1,62
X Keterangan: tanda V= signifikan t1,96 X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 13 item yang mengukur sifat kerja keras, 2 item diantaranya ternyata menunjukkan angka yang tidak signifikan.
Kedua item tersebut adalah nomor 41 dan 98. Hal ini dikarenakan koefisien muatan faktor tersebut memiliki nilai t kurang dari 1,96 seperti yang ditunjukkan
dalam tabel.
4.3.8 Uji Validitas Konstruk Sifat Inovatif
Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 10 item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur sifat Instrumental. Dari hasil analisis CFA yang
dilakukan, model satu faktor adalah tidak fit, dengan chi square =109.41, df=35, p-value=0,00000, RMSEA= 0,133. namun setelah dilakukan modifikasi terhadap
model, dimanan kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau
83
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.8 Analisis faktor konfimatorik dari variabel sifat Inovatif.
Terlihat dari gambar 4.8, bahwa Chi-Square menghasilkan P0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima,
yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu sifat instrumental. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan
pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada
84
dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.22
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item sifat Inovatif.
No. Item
8 15 24 33 42 50 58 67
83 92 8 1
15 V
1 24
V 1 33 V
1 42 1
50 1 58 1
67
V V 1
83 V 1 92 V
1
Keterangan: tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan pengukuran pada item yang saling berkorelasi. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan mana
item yang bagus dan item yang jelek. Item yang jelek, karena terlalu banyak dimensi yang diukur adalah item nomor 15, 33 dan 67. Sedangkan item yang
tidak berkorelasi antar item lain tidak ditemukan. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item
tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item.
Pengujiannya dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.22 di bawah ini:
85
Tabel 4.23
Muatan faktor item variabel sifat Inovatif.
NO. Item
KOEFISIEN STANDAR
ERROR NILAI T SIGNIFIKAN
8 0,51 0,09
5,78 V
15
0,39 0,09 4,42 V
24 0,63 0,08
7,42 V 33 0,14
0,09 1,57 X
42
0,65 0,08 7,83 V
50 0,91 0,08
11,59 V
58 0,60 0,09
7,05 V 67 0,10
0,09 1,07 X
83 0,56 0,10
5,75 V
92 0,18 0,09
2,01 V
Keterangan: tanda V= signifikan t1,96 X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 10 item yang mengukur sifat Inovatif, 2 item diantaranya ternyata menunjukkan angka yang tidak signifikan.
Kedua item tersebut adalah nomor 33 dan 67. Hal ini dikarenakan koefisien muatan faktor tersebut memiliki nilai t kurang dari 1,96 seperti yang ditunjukkan
dalam tabel.
4.3.9 Uji Validitas Konstruk Sifat Kemandirian