Tabel 4.15
Muatan faktor item variabel sifat Kerja Keras
NO. Item
KOEFISIEN STANDAR
ERROR NILAI T SIGNIFIKAN
4 0,23 0,09
2,38 V
13
0,75 0,09 8,74 V
20 0,77 0,08
9,46 V
29 0,51 0,09
5,70 V
38
0,29 0,09 3,06 V
54 0,74 0,09
8,50 V
63 0,43 0,09
4,72 V
71
0,19 0,10 1,99 V
79 0,72 0,08
8,66 V
Keterangan: tanda V= signifikan t1,96 X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 9 item yang mengukur sifat kerja keras, ternyata seluruh item ini menunjukkan angka yang signifikan. Hal ini
dikarenakan koefisien muatan faktor tersebut memiliki nilai t yang melebihi 1,96 seperti yang ditunjukkan dalam tabel.
4.3.5 Uji Validitas Konstruk Sifat Keyakinan Diri
Dalam sub bab ini peneliti menguji apakah 11 item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur sifat keyakinan diri. Dari hasil analisis CFA
yang dilakukan, model satu faktor adalah tidak fit, dengan chi square =216,14 , df=44, p-value=0,00000, RMSEA= 0,180. Namun setelah dilakukan modifikasi
terhadap model, dimanan kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti
pada gambar di bawah ini:
74
Gambar 4.5 Analisis faktor konfimatorik dari variabel sifat Keyakinan Diri.
Terlihat dari gambar 4.5, bahwa Chi-Square menghasilkan P0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima,
yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu sifat instrumental. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan
pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada
dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel di bawah ini:
75
Tabel 4.16
Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item sifat Keyakinan Diri.
No. Item
5 21 30 39 47 55 64 72
80 89 96
5 1 21
V 1
30 V 1
39 V 1 47 V
V 1 55 1
64 1 72 1
80 1
89 V V V V
1 96
V V
1
Keterangan: tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan pengukuran pada item yang saling berkorelasi. Dengan demikian kita dapat menyimpulkan mana
item yang bagus dan item yang jelek. Item yang jelek, karena terlalu banyak dimensi yang diukur adalah item nomor 30, 39, 47, 89, dan 96. Sedangkan item
yang bagus dalam hal ini adalah item nomor 55 dan 64, dimana item tersebut tidak berkorelasi sama sekali dengan item-item lain.
Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti
pada tabel 4.17 di bawah ini:
76
Tabel 4.17
Muatan faktor item variabel sifat Keyakinan Diri
NO. Item
KOEFISIEN STANDAR
ERROR NILAI T SIGNIFIKAN
5 0,69 0,09
7,99 V
21
0,87 0,08 10,67 V
30 0,33 0,10
3,49 V
39 0,74 0,08
8,69 V
47 - 0,05
0,10 - 0,47
X 55
0,65 0,08 7,85 V
64 0,65 0,08
7,74 V
72
0,39 0,09 4,55 V
80 0,55 0,09
6,33 V
89 - 0,06
0,09 - 0,69
X 96
0,34 0,09 3,69 V
Keterangan: tanda V= signifikan t1,96 X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 11 item yang mengukur sifat kerja keras, 2 item diantaranya ternyata menunjukkan angka yang tidak signifikan.
Kedua item tersebut adalah nomor 47 dan 89. Hal ini dikarenakan koefisien muatan faktor tersebut memiliki nilai t kurang dari 1,96 seperti yang ditunjukkan
dalam tabel.
4.3.6 Uji Validitas Konstruk Sifat Pengambilan Resiko