2.10.4 Spesifikasi Proses
Pedoman bagi programmer dalam membuat coding. Tujuan dari spesifikasi proses antara lain Whitten, 2004:
1. Mengurangi makna ganda.
2. Memperoleh deskripsi yang tepat.
3. Validasi sistem desain.
2.10.5 Kamus Data
Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak. Pressman, 2003
2.10.6 State Transition Diagram STD
Alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna Whitten, 2004.
2.10.7 Normalisasi
Banyak definisi mengenai Normalisasi, salah satunya menyebutkan bahwa Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel
atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud tebentuk satu database yang mudah untuk dimodifikasi Ladjamuddin,
2004. Langkah- langkah dalam pembuatan normalisasi adalah sebagai berikut: 1.
Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak
ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau teduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat
menginput.
30
2. Bentuk Normal Kesatu First Normal Form1NF
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara
setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data atomic
bersifat atomic value. Syarat normal kesatu adalah: a.
Setiap data di bentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record
demi record nilai field berupa “atomic value”. b.
Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c.
Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut. d.
Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. 3.
Bentuk Normal Kedua Second Normal Form 2NF Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional
dependency ketergantungan fungsional sepenuhnya yang dapat
didefinisikan jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan
full functional dependency memliki ketergantungan
sepenuhnya terhadap A, jika B tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memliki ketergantungan fungsional dari subset
himpunan bagian dari A. Syarat normal kedua adalah: a.
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b.
Atribut bukan kunci, haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama primary key.
4. Bentuk Normal Ketiga
Walaupun relasi 2 NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada 1NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila
31
terjadi anomaly peremajaan update terhadap relasi tersebut. Anomaly update
ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif. Syarat normal ketiga adalah:
a. Bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal kedua.
b. Atribut bukan kunci non key, haruslah tidaklah memiliki
ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsionalitas terhadap primary key di relasi itu saja.
5. Boyce-Codd Normal Form
BCNF Boyce-Codd Normal Form
BCNF didasari pada beberapa ketergantungan fungsional dalam suatu relasi melibatkan seluruh
candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai kebentuk normal ketiga
sudah identik dengan Boyce-Codd Normal Form BCN.
2.11 Database Dan DBMS