Rekomendasi 71 PENUTUP A. Kesimpulan

pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat agar mereka menjadi lebih cerdas dalam memilih. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya peran civil society turut pula meningkatkan kemampuan mencari dana untuk mendukung kegiatan kampanye. Kandidat perempuan biasanya tidak memiliki dana yang cukup, dan ia tidak mungkin mengharapkan kocek suaminya, sedangkan kendaraan politiknya sendiri enggan mengalokasikan dana untuk kampanye caleg perempuannya. Perempuan harus memiliki peranan aktif menjadi agen dalam pembangunan, mengingat kuantitas perempuan saat ini lebih banyak dari pada laki-laki. Agar perempuan memiliki peranan penting dalam pembangunan, tentu saja diperlukan pemberdayaan terhadap perempuan oleh kaum perempuan itu sendiri. Melalui pemberdayaan perempuan diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mereka sehingga tidak lagi terdiskriminasi oleh pembangunan. Peranan organisasi perempuan sebagai sebuah kekuatan dari kaumnya sendiri untuk melakukan gerakan sosial, salah satunya melalui pemberdayaan. Analisa ini sejalan dengan pendapat Kindervatter, ia memandang bahwa pemberdayaan merupakan proses pemberian kekuatan atau daya dalam bentuk pendidikan yang bertujuan bangkitnya kesadaran, pengertian, dan kepekaan warga belajar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik. 3 Salah satu tujuan pemberdayaaan politik perempuan diharapkan terjadinya peningkatan partisipasi perempuan dalam politik, sehingga tidak ada lagi kebijakan-kebijakan pembagunan yang tidak mengindahkan kepentingan perempuan. 3 Anwar, Manajemen Pemberdayaan Perempuan, Bandung: Alfabeta, 2007, h.77 Sebagai sebuah organisasi perempuan yang telah berkiprah cukup lama, dalam usianya yang berdiri hampir bersamaan dengan organ induknya. „Aisyiyah memiliki nilai lebih sebagai sebuah organisasi yang lahir sebelum Indonesia merdeka. „Aisyiyah yang dilahirkan dari rahim Muhammadiyah bertujuan untuk memajukan kaum perempuan sesuai dengan tuntutan dan ajaran Islam. Sejak berdirinya Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan membina kaum perempuan dengan membentuk kelompok pengajian khusus perempuan di bawah bimbingan beliau dan istrinya Nyai Walidah dengan nama “Sopo Tresno”. 4 Selain itu KH. Ahmad Dahlan menggerakkan dan mengadakan kursus-kursus, pengajian khusus puteri dan turut membantu mendirikan sekolah puteri. 5 Dalam usianya yang menginjak hampir satu abad, „Aisyiyah tentu telah memiliki peranan yang cukup signifikan dalam memberdayakan perempuan di tanah air. Organisasi „Aisyiyah telah memiliki 33 Pimpinan Wilayah „Aisyiyah setingkat provinsi, 370 Pimpinan Daerah „Aisyiyah setingkat kabupaten, 2332 Pimpinan Cabang „Aisyiyah setingkat kecamatan dan 6924 Pimpinan Ranting „Aisyiyah setingkat kelurahan. Muhammadiyah sebagai organisasi induk dari „Aisyiyah terkenal dengan amal usahanya, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Seperti halnya Muhammadiyah, tidak sedikit amal usaha yang dimiliki „Aisyiyah. Berdasarkan data yang dihimpun dari Website Pimpinan Pusat „Aisyiyah, amal usaha organisasi ini di bidang pendidikan saja telah berjumlah 4560 yang terdiri dari 4 Mahasri Shobahiya dkk, Studi kemuhammadiyahan, 7 th ed. Surakarta: LPID-UMS, 2008, h. 118 5 Sukanti Suryochondro, Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, Jakarta: CV Rajawali, 1984, h. 78