Struktur Organisasi BAZIS DKI Jakarta

f. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan penyuluhan g. Pengembangan system informasi dan manajemen h. Pembentukan dan pembinaan jaringan kerja i. Penelitian dan pengembangan j. Penyusunan program kerja 4. Bidang Pengumpulan Bidang pengumpulan mampunyai tugas melaksanakan usaha-usaha pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Untuk mendukung tugas ini, bidang pengumpulan mempunyai fungsi : 37 a. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah. Dari sumber-sumber yang mencakup wilayah, korporat dan perorangan b. Pengembangan upaya-upaya pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah c. Pendataan muzaki, munfiq, dan mustasaddik dan memasukan data tersebut ke dalam SIM BAZIS d. Pembinaan terhadap muzaki, munfiq, dan mustasaddik terutama untuk menjaga silaturahim dan komunikasi secara citra BAZIS e. Penyiapan bahan laporan pengumpulan zakat, infaq dan sahadaqah 5. Bidang Pendayagunaan Selanjutnya tugas dari bidang pendayagunaan adalah melaksanakan usaha-usaha pelayanan dan pembinaan mustahik serta 37 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Kewirausahaan Jakarta: CED, 2005, h. 95 pengembangan usaha produktif. Untuk melaksanakan tugas ini, bidang pendayagunaan mempunyai fungsi sebagai berikut : 38 a. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah b. Penelitian seleksi persyaratan calon mustahik c. Pendistribusian zakat, infaq dan shadaqah kepada para mustahik d. Pencatatan zakat, infaq dan shadaqah e. Pengembangan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah untuk usaha-usaha produktif f. Pembinaan mustahik g. Penyiapan bahan laporan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah 6. Bidang Dana Selanjutnya bidang dana mempunyai tugas menerima, membukukan, dan menyalurkan hasil penerimaan zakat, infaq dan sahadaqah, meyusun dan mengelola anggaran, serta menyusun dan mengelola anggaran, serta menyusun keuangan. Untuk melaksanakan tugas ini, bidang dana mempunyai fungsi : 39 a. Penerimaan hasil pengumpulan zakat, infaq, dan sahadaqah b. Pembukuan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan sahadaqah c. Pengeluaran hasil pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah d. Pelaporan penerimaan dan pengeluaran zakat, infaq, dan sahadaqah 38 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Kewirausahaan Jakarta: CED, 2005, h. 96 39 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Kewirausahaan Jakarta: CED, 2005, h. 98 e. Penyusunan dan pengelolaan anggaran 7. Pelaksana BAZIS kotamadyakabupaten Administrasi Di setiap kotamadyakabupaten administrasi dibentuk pelaksanaan BAZIS kotamadyakabupaten administrasipelaksana ini bertanggung jawab secara administratif kepada kepala BAZIS, sedangkan secara taktis, bertanggung jawab kepada walikota atau bupati. 40 Tugas dari pelaksana kotamadyakabupaten Administrasi adalah melaksanakan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah. Untuk melaksanakan tugas ini, pelaksana kotamadyakabupaten administratif mempunyai fungsi : a. Pendataan muzakki, munfiq dan mustasaddik termasuk sumber-sumber zakat, infaq, dan shadaqah baru serta mustahik di wilayah kotamadyakabupaten Administrasi masing-masing b. Pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah dari sumber-sumber zakat, infaq, dan shadaqah c. Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah kepada mustahik d. Pengkoordinasan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah yang dilakukan oleh perangkat tingkat kecamatan dan kelurahan e. Pengelolaan umum ketatausahaan f. Pelaporan kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah di wilayah kotamadyakabupaten Administratif. 40 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Kewirausahaan Jakarta: CED, 2005, h. 99 Dalam bentuk diagram, struktur organisasi BAZIS bisa digambarkan sebagai berikut : 41 Bagan 1. 41 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Kewirausahaan Jakarta: CED, 2005, h. 102 Sumber : Laporan Kegiatan BAZIS Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 57

BAB IV PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA AMIL ZAKAT PADA

BADAN AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH BAZIS DKI JAKARTA

A. Perencanaan SDM pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasiperusahaan tersebut dapat mencapai tujuannya. 42 Umumnya proses perencanaan SDM dibagi atas dua tahapan besar, yaitu tahapan peramalan kebutuhan needs forcasting dan perencanaan program program planning. 43

1. Program Perencanaan SDM BAZIS Provinsi DKI Jakarta

a. Identifikasi dan penentuan jumlah SDM BAZIS Provinsi DKI Jakarta Dalam Penetuan jumlah pegawai, BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak akan terlepas dari peraturan pemerintah No. 97 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 54 Tahun 2003 tentang formasi pegawai negeri sipil, karena sebagian besar pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah PNS. Namun pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga ada yang non PNS dari sini penentuan jumlah SDM di BAZIS Provinsi DKI Jakarta dilihat 42 M.T.E Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Grasindo, 2002, hlm. 76 43 Dr. H. Suwanto dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis Bandung: Penerbit Alfabeta, 2011, hlm. 48 dari kebutuhan yang ada, seperti tahun 2015 BAZIS Provinsi DKI Jakarta membutuhkan bagian IT dan Akutansi. Biasanya penentuan jumlah SDM pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta hanya dilihat dari beberapa bagian yang kosong sehingga bagian kepegawaian baru bergerak untuk membuka rekrutmen. 44 b. Instrumen Perencanaan SDM BAZIS Provinsi DKI Jakarta Instrumen yang digunakan untuk perencanaan sumber daya manusia pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta yaitu menggunakan media seperti yang dikatakan oleh Bapak Sukiyana, KASUBAG UMUM BAZIS provinsi DKI Jakarta “Media yang digunakan dalam perencanaan SDM yaitu melalui website BAZIS provinsi DKI Jakarta, sosialisai ke perguruan tinggi yang terakreditasi dan kalau di cabang-cabang biasanya pakai jobposting media cetak surat kabar ”. 2. Pelaksanaan Program SDM BAZIS Provinsi DKI Jakarta a. Program Bimbingan Dalam penyusunan program terkait pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta, BAZIS Provinsi DKI Jakarta sendiri punya cara-cara yang efektif dan efisien untuk mengetahui kondisi eksternal sumber daya manusia dengan memberikan pelayanan studi komparatif, penelitian dan kajian lembaga, sebagai berikut : 45 a. Menerima tamu studi banding sebanyak 7 instasi keagamaan dan pemerintahan. 44 Yudi, Staf Kepegawaian BAZIS DKI Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta,25 Mei 2016. 45 Laporan Kegiatan BAZIS DKI Jakarta Tahun 2015, h. 14 b. Memberikan bimbingan PSG sebanyak 10 sekolah tingkat SLTA SMK. c. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa D3 sebanyak - orang. d. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa S1 sebanyak 28 orang. e. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa S2S3 sebanyak 1 orang. Program seperti ini dilakukan setiap tahun dan sangat membantu setiap kali BAZIS Provinsi DKI Jakarta membutuhkan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang telah BAZIS Provinsi DKI Jakarta tentukan. Karena setiap tahun sumber daya manusia yang diperoleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak akan terlepas dari program yang telah terlaksana setiap tahunnya. b. Rekrutmen Perusahaan apapun pasti tidak akan terlepas dari faktor sumber daya manusia. Untuk merekrut atau mencari calon tenaga kerja yang berpotensi dan sesuai standar lembaga, maka harus melihat berbagai aspek internal dan eksternal lembaga. Proses rekrutmen harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin guna menghasilkan calon-calon pegawai terbaik yang nantinya akan diseleksi dan ditempatkan. Ada 4 macam pegawai di BAZIS Provinsi DKI Jakarta yaitu pegawai negeri sipil, karyawan tetap, kontrak, magangtraining, yang terdiri dari 44 orang pegawai negeri sipil dan 39 karyawan tetap, kontrak dan magangtraining. BAZIS Provinsi DKI Jakarta melakukan rekrutmen untuk meningkatkan kualitas kerja yang berkesinambungan dan sekaligus untuk meningkatkan produktifitas kerja. Selain untuk memenuhi kebutuhan penambahan karyawan, program rekrutmen juga dilakukan untuk mengisi kekosongan atau kekurangan tenaga kerja di beberapa fungsi yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Salah satu keunggulan badan amil zakat yang mampu bersaing selain pengelolaan yang baik yaitu memiliki sumber daya manusia SDM yang berkompeten, dengan memiliki SDM yang handal diyakini mampu memberikan pelayanan yang baik bagi para mustahik atau pun muzaki. Pada tahap pertama yang dilakukan KASUBAG UMUM biasanya terlebih dahulu mengecek formasi kosong yang dibutuhkan, target, level, kemudian cek kualifikasi apakah terdapat kecocokkan kualifikasinya. Tahap selanjutnya koordinasi dengan KASUBAG HUMAS dan KASUBAG INFOKOM untuk merencanakan bagaimana proses rekrutmen tersebut. 46 c. Seleksi Untuk menjadi seorang karyawan BAZIS Provinsi DKI Jakarta, seorang kandidat harus mengikuti rangkaian seleksi yang 46 Sukiyana, KASUBAG UMUM BAZIS DKI Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta,06 April 2016.