Strategi Pembinaan SDM BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

No Nama Pelatihan Ket. 1 Wahyu Hermana dan Mansur Wokshop Regulasi Zakat Indonesia “Public Hearing Draft PMA dan KMA, Pedoman Sanksi dalam Pengelolaan Zakat ” Yang dilaksanakan oleh Institut Manajemen Zakat IMZ Sumber : Surat Tugas yang dikeluarkan oleh BAZIS dan di tanda tangani oleh kepala BAZIS Bpk. Djubaidi Adih tahun 2016 2 Traning yang berhubungan dengan administrasi yaitu dengan cara memperkenalkan jenis-jenis pekerjaan yang dilaksanakan, diantaranya adalah program service excellence, yaitu pelatihan yang diberikan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang baik. Daftar Pegawai yang mengikuti Pelatihan pada tahun 2015 Tabel 1.4 No Nama Pelatihan Ket. 1 Aan Endawati Junia, Sukiyana, Yani Tantini, Pembinaan Rohani Pegawai dalam rangka Yang dilaksanakan oleh Ranta, Melani, dan Moh Mahdi Penguatan Karakter Pegawai Pemprov DKI Jakarta 2 Mustopa Diklat Capacity Building Angkatan II tahun 2015 Yang dilaksanakan oleh Badan Diklat Provinsi DKI Jakarta Sumber : Surat Tugas yang dikeluarkan oleh BAZIS dan di tanda tangani oleh kepala BAZIS Bpk. Djubaidi Adih tahun 2015 Daftar Pegawai yang mengikuti Pelatihan pada tahun 2016 Tabel 1.5 No Nama Pelatihan Ket. 1 Dewi Insiyah Seminar Hasil Penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Yang dilaksanakan oleh Kementrian Agama 2 Herman Sudrajat dan Suhartono Pembinaan Pegawai dan Membangun Kebersamaan Yang dilaksanakan oleh Biro Pendidikan Anggota KORPRI Lembaga keagamaan di bawah koordinasi Biro Pendidikan dan Mental Spiritual SETDA Provinsi DKI Jakarta dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta 3 Achlansyah dan M. Habibi Workshop Jurnalistik Zakat Yang dilaksanakan oleh Forum Zakat FOZ Sumber : Surat Tugas yang dikeluarkan oleh BAZIS dan di tanda tangani oleh kepala BAZIS Bpk. Djubaidi Adih tahun 2016 Berbagai macam teknik yang dapat digunakan dalam on the job side traning antara lain : 1 Magang Yaitu proses belajar dari seorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. 2 Penugasan Sementara Penempatan pegawai pada posisi manajerial atau sebagai anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang telah ditetapkan dimana pegawai dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah oprasional yang nyata. 3 Coaching Atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam hal pelaksanaan kerja rutin. 4 Rotasi Jabatan Memberikan kepada pegawai pengetahuan tentang bagian- bagian organisasi yang berbeda dan praktek nberbagai macam keterampilan manajerial. 5 Latihan dan intruksi pekerjaan Petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung kepada karyawan dan digunakan terutama untuk melatih pegawai tentang bagaimana cara pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang. Selain metode tersebut BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga melaksanakan kegiatan rutin guna meningkatkan pengetahuan para pegawainya dengan cara sebagai berikut : 51 1 Mengikut sertakan pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta pada program Pusdiklat Provinsi DKI Jakarta 51 Laporan Kegiatan BAZIS DKI Jakarta Tahun 2015, h. 13 2 Mengikut sertakan pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam mengikuti pengajian agama bulanan pada acara aktualisasi nilai-nilai keagamaan yang diadakan oleh KORPRI Provinsi DKI Jakarta. 3 Mengadakan pengajian bulanan siraman rohani di BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang melibatkan seluruh pegawai dan karyawan BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan BAZIS Kota Kab. Adm. Kep. Seribu. 4 Mengikutisertakan pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Amil Zakat dan institusi pengembangan zakat lainnya. 2. Metode Pembinaan bagi pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta Dibuatnya satu kebijakan pembinaan sumber daya manusia di BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan pegawai meliputi : 52 a. Meningkatkan kesejahteraan b. Meningkatkan disiplin kerja c. Mengusulkan kenaikan pangkat dan melakukan mutasi d. Mengusulkan untuk mendapatkan penghargaan Gubernur Presiden e. Mengusulkan karyawan untuk mengikuti pelatihan Pendidikan Diklat 3. Metode peningkatan motivasi dan profesionalisme pegawai BAZIS Provinsi DKI Jakarta 52 Laporan Kegiatan BAZIS DKI Jakarta Tahun 2015, h. 15 Dalam mewujudkan visi dan misinya, BAZIS Provinsi DKI Jakarta melakukan peningkatan kualitas dan profesionalisme Amil dengan melakukan: 53 a. Pelatihan dan pendidikan dalam bidang akuntansi b. Pelatihan dan pendidikan dalam pengelolaan ZIS. c. Pelatihan dan Penndidikan dalam Bidang IT

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Perencanaan SDM pada BAZIS

Provinsi DKI Jakarta 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung perencanaan SDM pada Bazis Provinsi DKI Jakarta yaitu 54 : a. Pengumpulan dana ZIS sebesar Rp 222.000.000; pada tahun 2015 yang bisa dialokasikan untuk bagian umum yang dalam hal ini bagian umum yang secara khususnya menangani kebutuhan sumber daya manusia yang ada pada Bazis Provinsi DKI Jakarta dari mulai perencanaan sampai penempatan SDM. b. Memberikan kontribusi untuk mensosialisaikan program kerja Bazis Provinsi DKI Jakarta seperti kerja sama antar lembaga ataupun perguruan tinggi dan sekolah menengah atas atau sederajat sehingga dalam pencarian sumber daya manusia Bazis Provinsi DKI Jakarta tidak perlu terlalu jauh untuk mendapkan sumber daya manusia karena beberapa lembaga yang bekerja sama dengan Bazis 53 Laporan Kegiatan BAZIS DKI Jakarta Tahun 2015, h. 18 54 Sukiyana, KASUBAG UMUM BAZIS DKI Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta,06 April 2016. Provinsi DKI Jakarta adalah sumber utama dalam kebutuhan SDMnya. c. Faktor pendukung lannya datang dari pemprov DKI Jakarta yang selalu memberikan support penuh kepada Bazis Provinsi DKI Jakarta dalam segala hal khususnya memberikan perharian khusus kepada pegawai dengan seringnya mengadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kualitas SDM tersebut. 2. Faktor Penghambat Beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam proses perencanaan sumber daya manusia yang ada di Bazis Provinsi DKI Jakarta antara lain 55 faktor eksternal sumber daya manusia yang masih menganggap bahwa menjadi amil itu hanya pekerjaan sampingan sehingga peminatan untuk bekerja di lembaga zakat masih terasa kurang bahkan beberapa orang menilai sulitnya mendapatkan kesejahteraan apabila bekerja menjadi amil, mungkin bukan hanya Bazis Provinsi DKI Jakarta saja yang merasakan hal seperti ini beberapa lembaga zakat juga merasahakan hal tersebut. Faktor penghambat lainnya yang menjadi kendala Bazis Provinsi DKI Jakarta yaitu persaingan dengan lembaga swasta dalam penjaringan sumber daya manusia, yang memang lembaga swasta lebih mudah untuk mendapatkan sumber daya manusia dengan perekrutan yang tidak terlalu sulit. 55 Sukiyana, KASUBAG UMUM BAZIS DKI Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta,06 April 2016. 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitan yang penulis lakukan terhadap perencanaan sumber daya manusia AMIL pada badan amil zakat, infaq dan shadaqah BAZIS DKI Jakarta. Maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Perencanaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta memiliki dua tahapan program perencanaan yaitu identifikasi dan penentuan jumlah pegawai dan menggunakan berbagai macam instrument dalam perencanaan SDM. Dalam pelaksanaan programnya BAZIS DKI Jakarta melakukan empat tahapan yaitu program bimbingan, rekrutmen seleksi, sampai penempatan pegawai. 2. Strategi pembinaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta menggunakan berbagai macam cara. Metode pelatihan, pembinaan dan peningkatan motivasi dan profesionalisme pegawai yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta tidak semua kegiatan tersebut di lakukan oleh pihak BAZIS DKI Jakarta seluruh pegawainya di wajibkan mengikuti pelatihan yang diadakan dari lembaga lain guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di BAZIS DKI Jakarta. Setiap tahunnya ada sekitar 30 pegawai yang secara aktif mengikuti pelatian- pelatihan yang diadakan oleh BAZIS DKI Jakarta maupun dari lembaga lain. 3. Sebenarnya setiap lembaga zakat pasti memiliki faktor pendukung dan 75 penghambat dalam merencanakan sumber daya manusia dalam hal ini Bazis Provinsi DKI Jakarta juga memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat, namun Bazis Provinsi DKI Jakarta memiliki keseimbangan dalam faktor-faktor tersebut sehingga faktor yang menjadi pendukung Bazis Provinsi DKI Jakarta terus meningkat dan faktor yang menjadi penghabat terus di minimalisir dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh Bazis Provinsi DKI Jakarta.

B. Saran

1. Saran untuk BAZIS Provinsi DKI Jakarta agar tetap mempertahankan proses rekrutmen dan seleksi tersebut, tetapi diharapkan agar lebih mengefisienkan waktu sehingga tidak ada complain masalah waktu dari calon pelamar. Agar BAZIS Provinsi DKI Jakarta dapat beroprasi dengan efektif maka perlu adanya manajemen yang baik terutama terkait dengan personalia ataupun tenaga kerja. Proses perekrutan merupakan tahap awal dalam manajemen personalia, sehingga kalau diabaikan akan berakibat kerusakan dalam manajemen dan kerugian bagi lembaga. BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga harus mempertahankan atau menambah lagi kegiatan pelatihan-pelatihannya tidak hanya mengikutsertakan pegawainya dalam pelatihan yang diadakan pemprov namun juga harus mengadakan sendiri pelatihan-pelatihan khusus terkait kelembagaan terutama pengetahuan terkait ZIS itu sendiri agar dapat mengembangkan pegawai dalam jangka panjang, karena melihat perkembangan zaman yang sangat cepat maka harus pula mengembangkan kualitas pegawai. Selama ini kualitas SDM