33
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Siregar 2013:75 mengatakan validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahu mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika
pertanyaan pada
kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
Imam Ghozali, 2013: 52. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan
koefisien korelasi antara item dengan skor total diolah dengan program SPSS Versi 22., yang hasilnya dapat dilihat dari nilai
Pearson Correlation pada skor total setiap item dalam variabel. Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu item valid atau
gugur maka dilakukan perbandingkan antara koefisien rhitung dengan koefisien r
tabel
untuk degree of freedom df = n – 2, dimana n adalah jumlah sampel. Sehingga seperti yang disebutkan oleh
siregar 2013:77, suatu item dinyatakan valid jika kriteria pengujiannya adalah:
34
1 Koefisien korelasi product moment r
hitung
r
tabel
rt
abel
dilihat dari α ; n – 2, dimana α = 5 adalah jumlah sampel.
2 Nilai si g α dimana nilai α = 5
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang
sama Umar, 2010:194. Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat
ukur yang digunakan stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian melalui nilai Cronbach Alpha
α lebih besar dari 0,60 karena menggunakan jenis data likertessay.
Teknik ini dapat menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada Umar, 2010:207. Maka untuk
mengetahui bagaimana pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih dilakukan pengukuran dengan skala Likert.
Mengembangkan prosedur pengskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka besar
menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung kanan dengan angka rendah menggambarkan yang negatif sepeti:
35
Tabel 3.3 Skala Likert
Sangat Setuju SS
Setuju S
Ragu-ragu RG
Tidak Setuju TS
Sangat Tidak Setuju STS
5 4
3 2
1 Sumber: Rangkuti 2003:66
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dnegan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2013:160. Dalam
penelitian ini digunakan analisis grafik dan untuk lebih meyakinkan bahwa data terdistribusi normal digunakan juga uji
statistik dengan non parametrik Kolmogrov-Smirnoe K-S. Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi
dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah
sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probabiliti Plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan dengan menggunakan Normal Probability Plot adalah sebagai berikut:
36
1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji statistik yaitu dengan non parametrik Kolmogorov-Smirnow K-S dalam
melakukan uji normalitas karena penyusun ingin mengetahui besarnya angka dalam uji tersebut, dengan ketentuan jika nilai A
sim sig 2-tailed 0,05 maka data terdisitribusi normal, sedangkan jika nilai A simp sig 2-tailed 0,05 maka data tidak
terdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghazali, 2013: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.