Sampel Penelitian Pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih mahasiswa dalam pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden 2014: studi kasus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jak

33

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Siregar 2013:75 mengatakan validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahu mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Imam Ghozali, 2013: 52. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan koefisien korelasi antara item dengan skor total diolah dengan program SPSS Versi 22., yang hasilnya dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation pada skor total setiap item dalam variabel. Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu item valid atau gugur maka dilakukan perbandingkan antara koefisien rhitung dengan koefisien r tabel untuk degree of freedom df = n – 2, dimana n adalah jumlah sampel. Sehingga seperti yang disebutkan oleh siregar 2013:77, suatu item dinyatakan valid jika kriteria pengujiannya adalah: 34 1 Koefisien korelasi product moment r hitung r tabel rt abel dilihat dari α ; n – 2, dimana α = 5 adalah jumlah sampel. 2 Nilai si g α dimana nilai α = 5

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama Umar, 2010:194. Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian melalui nilai Cronbach Alpha α lebih besar dari 0,60 karena menggunakan jenis data likertessay. Teknik ini dapat menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada Umar, 2010:207. Maka untuk mengetahui bagaimana pengaruh political marketing mix terhadap keputusan memilih dilakukan pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka besar menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung kanan dengan angka rendah menggambarkan yang negatif sepeti: 35 Tabel 3.3 Skala Likert Sangat Setuju SS Setuju S Ragu-ragu RG Tidak Setuju TS Sangat Tidak Setuju STS 5 4 3 2 1 Sumber: Rangkuti 2003:66

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dnegan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2013:160. Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik dan untuk lebih meyakinkan bahwa data terdistribusi normal digunakan juga uji statistik dengan non parametrik Kolmogrov-Smirnoe K-S. Apabila menggunakan grafik, normalitas umumnya dideteksi dengan melihat tabel histogram. Namun demikian, dengan hanya melihat tabel histogram bisa menyesatkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probabiliti Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan dengan menggunakan Normal Probability Plot adalah sebagai berikut: 36 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garfik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan uji statistik yaitu dengan non parametrik Kolmogorov-Smirnow K-S dalam melakukan uji normalitas karena penyusun ingin mengetahui besarnya angka dalam uji tersebut, dengan ketentuan jika nilai A sim sig 2-tailed 0,05 maka data terdisitribusi normal, sedangkan jika nilai A simp sig 2-tailed 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghazali, 2013: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.