B. 2. Jumlah Responden Penelitian B. 3. Prosedur Pengambilan Responden Penelitian B. 4. Lokasi Penelitian C. METODE PENGUMPULAN DATA

4 Diagnosa leukemia diterima di usia remaja Peneliti menentukan usia awal didiagnosa leukemia dengan pertimbangan untuk mengurangi kebervariasian dinamika persahabatan yang muncul di dalam penelitian.

III. B. 2. Jumlah Responden Penelitian

Menurut Poerwandari 2007, penelitian kualitatif bersifat relatif luwes. Oleh sebab itu, tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel pada penelitian kualitatif diarahkan pada kecocokan konteks Sarantakos, dalam Poerwandari 2007 dan tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 3 tiga orang karena mempertimbangkan keterbatasan dari peneliti sendiri baik dari segi waktu, biaya maupun kemampuan peneliti.

III. B. 3. Prosedur Pengambilan Responden Penelitian

Prosedur pengambilan responden dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional operational construct sampling. Responden dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Universitas Sumatera Utara

III. B. 4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memilih responden yang berdomisili di Medan dan Jakarta. Pengambilan daerah penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan partisipan penelitian.

III. C. METODE PENGUMPULAN DATA

Tipe-tipe pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian dan sifat objek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 2007. Menurut Banister dkk. dalam Poerwandari, 2007 wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud mengadakan eksplorasi terhadap isu tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara. Pedoman wawancara berisi open-ended question yang bertujuan agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Berdasarkan teori, pedoman wawancara disusun untuk memperoleh data tentang persahabatan pada remaja penderita leukemia. Peneliti akan menggali perasaan yang dihadapi penderita leukemia akibat kondisi fisik dan psikologis yang dideritanya, serta bagaimana persahabatan yang dimiliki penderita. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Patton dalam Universitas Sumatera Utara Poerwandari, 2007 menegaskan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hal yang sangat penting dalam melakukan observasi adalah peneliti melaporkan hasil observasinya secara deskriptif, tidak interpretatif. Pengamat tidak mencatat kesimpulan atau interpretasi melainkan data konkrit berkenaan dengan fenomena yang diamati Poerwandari, 2007. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik tempat dilakukannya wawancara, kondisi fisik dan emosional responden saat menjawab setiap pertanyaan dalam wawancara, serta hal-hal yang mengganggu jalannya wawancara.

III. D. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA