3 Menunjukkan dukungan emosional kepada sahabat
4 Memberikan bantuan saat sahabat membutuhkannya
5 Berusaha membuat sahabat senang saat mereka merasa sedih
b. Keintiman intimacy, dengan aspek-aspeknya, yaitu:
1 Saling percaya satu sama lain
c. Koordinasi coordination, dengan aspek-aspeknya, yaitu:
1 Menghargai privacy sahabat
2 Tidak mengganggu sahabat saat mereka tidak ingin diganggu
d. Pihak ketiga, dengan aspeknya yaitu:
1 Tidak mengomel kepada sahabat di depan orang lain
2 Menjaga kepercayaan yang diberikan sahabat
3 Tetap bertindak sebagai sahabat, baik ketika teman tersebut ada maupun
tidak ada. 4
Toleransi terhadap sahabat 5
Tidak merasa cemburu terhadap teman-teman sahabat. Aturan-aturan tersebut tidak harus dimiliki keseluruhannya. Namun ketika
tidak dimiliki dapat menyebabkan kemunduran dalam hubungan persahabatan. Selain itu aturan-aturan tersebut juga akan menentukan bagaimana pihak luar
harus berperilaku terhadap hubungan persahabatan.
II. A. 5. Fungsi Persahabatan
Gottman Parker dalam Santrock, 2002, menyatakan bahwa persahabatan memberikan enam fungsi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Companionship. Persahabatan memberi individu seseorang yang akan
menghabiskan waktu bersama dan bergabung dalam aktivitas yang sama. b.
Stimulation. Persahabatan sebagai sumber informasi, kegembiraan, dan hiburan.
c. Physical support. Persahabatan sebagai sumber daya dan bantuan.
d. Ego support. Persahabatan memberikan harapan akan dukungan, semangat,
dan umpan balik yang akan membantu dalam mempertahankan kesan sebagai individu yang kompeten, menarik, dan berguna.
e. Social comparison. Persahabatan memberikan informasi mengenai dimana
posisi individu dalam berhubungan dengan orang lain dan apakah mereka melakukan hal yang benar.
f. Intimacyaffection. Persahabatan memberikan hubungan yang hangat, dekat
dan mempercayakan dengan individu lain, hubungan yang melibatkan keterbukaan diri.
Peran sahabat lainnya menurut Shaffer 2005 adalah sebagai pemberi dukungan sosial. Wils Fegan dalam Sarafino, 2006 menyatakan bahwa
dukungan sosial merupakan perasaan nyaman, diperhatikan, dihargai, atau menerima pertolongan dari orang atau kelompok lain. Keterikatan secara sosial
dan hubungan dengan orang lain yang berlangsung lama diterima sebagai aspek kepuasan secara emosional dalam kehidupan. Hal ini dapat menghentikan efek
dari stres, menolong seseorang menghadapi peristiwa yang membuat stres, dan kemungkinan mengurangi stres akibat keadaan kesehatan yang memprihatinkan
Sarason, dalam Taylor, 2003.
Universitas Sumatera Utara
II. B. REMAJA II. B. 1. Definisi Remaja
Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere kata Belanda, alolescentia yang berarti remaja yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa dalam Hurlock, 1999. Piaget dalam Hurlock, 1999, mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak langsung merasa di bawah tingkat orang – orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan
yang sama. Papalia 2007, mengatakan bahwa remaja adalah peralihan masa
perkembangan antara masa kanak – kanak dan dewasa meliputi perubahan fisik, kognitif, dan psikososial. Menurut Monks, dkk 1999 remaja adalah individu
yang berusia antara 12-21 tahun yang sedang mengalami masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dengan pembagian 12-15 tahun masa remaja
awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun masa remaja akhir. Berdasarkan uraian di atas remaja merupakan merupakan masa peralihan,
dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa, yang mana ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, dan psikososial, dimana individu tumbuh dan
berkembang, dan mulai berintegrasi dengan masyarakat dewasa.
II. B. 2. Tugas Perkembangan Remaja