produk-produk yang berasal dari minyak bumi, cat dan pestisida berperan sebagai etiologi dari leukemia Jones Wickramasinghe, 1995.
c. Infeksi virus
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis virus yang dapat beresiko terhadap leukemia, yaitu retrovirus HTLV-1 dan cRNA, dimana virus tersebut
dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan terganggunya pengaturan sel T Hoffbrand Pettit, 1996.
d. Faktor genetik Faktor genetik menjadi faktor resiko dalam berkembangnya leukemia
didasarkan pada hasil penelitian terhadap anak kembar leukemia dan pada beberapa penyakit genetik. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa insiden
leukemia meningkat pada dua kasus tersebut Hoffbrand, Pettit, Moss, 2001.
II. C. 5. Keluhan Leukemia
Keluhan dari leukemia bermacam-macam akan tetapi dapat digolongkan sebagai berikut Supandiman, 1997:
a. Infeksi
Keluhan dan gejala infeksi leukemia adalah sama seperti keadaan infeksi lainnya, yaitu: panas, menggigil, berkeringat.
b. Hipermetabolisme
Gejala dan keluhan hipermetabolisme adalah: berkeringat banyak, penurunan
berat badan, tanda defisiensi vitamin, peninggian kadar asam urat.
c. Kelainan organ yang terkena infiltrasi
Universitas Sumatera Utara
Infiltrasi ke otak akan menyebabkan keluhan sakit kepala, infiltrasi ke tulang menimbulkan sakit tulang, infiltrasi ke gusi akan menimbulkan hipertrofi gusi
dan sering disertai pendarahan gusi. d.
Manifestasi anemia
Keluhan akibat adanya anemia: lemah badan dan cepat lelah, dan keluhan-
keluhan kardiovaskuler lainnya.
e. Keluhan akibat trombositopenia
Trombositopenia menimbulkan pendarahan baik di kulit berupa ptechiae, selaput lendir dan alat-alat dalam.
II. C. 6. Pengobatan Pasien Leukemia
Penanganan leukemia meliputi kuratif dan suportif. Penanganan suportif meliputi pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia dan pengobatan
komplikasi antara lain berupa pemberian transfusi darahtrombosit, pemberian antibiotik, pemberian obat untuk meningkatkan granulosit, obat anti jamur,
pemberian nutrisi yang baik, dan pendekatan aspek psikososial. Terapi kuratifspesifik bertujuan untuk menyembuhkan leukemianya berupa kemoterapi
yang meliputi induksi remisi, intensifikasi, profilaksis susunan saraf pusat dan rumatan Permono, dkk, 2005.
Ada empat bentuk umum treatment yang diberikan pada penderita leukemia Gunz Henderson, 1983, yaitu:
a. Chemotherapy, kebanyakan pasien-pasien dengan leukemia menerima kemoterapi. Tipe perawatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk
Universitas Sumatera Utara
membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada tipe dari leukemia, pasien mungkin menerima suatu obat tunggal atau suatu kombinasi dari dua atau lebih obat-obat.
b. Immunotherapy, dimana treatment-nya telah dievaluasi dan memiliki kesuksesan yang paling banyak. Tipe perawatan ini memperbaiki pertahanan-
pertahanan alami tubuh terhadap kanker. Terapi diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena.
c. Stem cell transplantation, beberapa pasien leukemia melakukan transplantasi sel induk. Pencangkokan sel induk dilakukan dengan memberikan pasien
perawatan dengan dosis obat-obatan yang tinggi, radiasi, atau kedua-duanya. Dosis-dosis yang tinggi menghancurkan sel-sel leukemia dan sel-sel darah normal
didalam sumsum tulang. Kemudian, pasien menerima sel-sel induk yang sehat melalui suatu tabung yang lentur yang ditempatkan didalam suatu vena yang besar
pada leher atau area dada. Sel-sel darah baru berkembang dari sel-sel induk yang dicangkokan.
d. Radiotherapy. Terapi radiasi menggunakan sinar-sinar bertenaga tinggi untuk membunuh
sel-sel leukemia. Untuk kebanyakan pasien-pasien, radiasi diarahkan pada limpa, otak, atau bagian-bagian lain dari tubuh dimana sel-sel leukemia telah berkumpul.
II. C. 7. Kondisi Psikologis yang Dialami Penderita Leukemia