2.3. Pembuatan Kompon Karet
Campuran karet mentah dengan bahan kimia karet disebut kompon karet. Bahan kimia karet terdiri atas bahan kimia pokok dan bahan kimia tambahan. Bahan kimia
pokok yaitu bahan vulkanisasi, pencepat reaksi, antioksidan, anti ozon, bahan pengisi dan pelunak.
2.3.1. Bahan Vulkanisasi
Vulkanisasi adalah suatu proses dimana molekul karet yang linier mengalami reaksi sambung silang sulfur Sulfur crosslinking sehingga menjadi molekul polimer
yang membentuk rangkaian tiga dimensi. Reaksi ini merubah karet yang bersifat plastis lembut dan menjadi karet yang elastis, keras dan kuat. Vulkanisasi yang
dikenal dengan proses pematangan curing dan molekul karet yang sudah tersambung silang crosslinked rubber di rujuk sebagai vulkanisat karet Akiba
Hashim, 1997. Vulkanisasi dalam kaitannya dengan sifat fisik karet adalah setiap perlakuan yang
menurunkan laju alir elastomer, meningkatkan tensile strenght dan modulus. Meskipun vulkanisasi terjadi dengan adanya panas dan sulfur, proses itu tetap
berlangsung secara lambat. Reaksi ini dapat dipercepat dengan penambahan sejumlah kecil bahan organik atau anorganik yang disebut akselerator. Untuk mengoptimalkan
kerjanya akselerator membutuhkan bahan kimia lain yang dikenal sebagai aktivator. Yang dapat berfungsi sebagai aktivatornya adalah oksida-oksida logam seperti
zinkum oksida ZnO Aziman Ahmad, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum sistem pemvulkanisasi di klasifikasikan menjadi tiga yaitu pemvulkanisasi konvensional, pemvulkanisasi semi effisien, dan pemvulkanisasi
effisien. Untuk membedakan ketiga sistem ini dibedakan berdasarkan jumlah kuratif perbandingan antara sulfur dan pencepat. Untuk sistem konvensional mengandung
sulfur lebih banyak bila dibandingkan dengan pencepat. Sistem efisiensi mengandung pencepat lebih banyak dari pada sulfur.
Sedangkan sistem semi effisiensi jumlah sulfur dan pencepat sama banyaknya Ismail dan Hashim, 1998. Ketiga sistem ini juga dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatan
sambung silang sulfida yang terbentuk dan reaksi kimia yang terjadi selepas vulkanisasi. Pada tahap awal vulkanisasi rangkaian ini mengandung ikatan sambung
silang polisulfida seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Model ikatan sambung silang polisulfida Apabila waktu vulkanisasi ditingkatkan diperpanjang, maka struktur rangkaian yang
terbentuk bergantung pada komposisi kuratif, suhu dan lamanya waktu vulkanisasi. Struktur rangkaian yang mengandung ikatan sambung silang monosulfida,
ditunjukkan pada gambar 2.3:
Universitas Sumatera Utara
Rantai molekul karet
14 Peningkatan waktu vulkanisasi
Gambar 2.3. Model rangkaian ikatan sambung silang monosulfida
Atau mengandung semua jenis ikatan sulfida mono dan di poli seperti dipaparkan pada gambar 2.4 di bawah ini :
Rantai molekul karet
Gambar 2.4. Semua jenis ikatan sulfida mono dan dipoli Pada sistem pemvulkanisasi konvensional cenderung membentuk suatu struktur
kompleks, yang mengandung semua jenis ikatan sulfida mono dan dipoli pada gambar 2.4.
Pada sistem pemvulkanisasi efisiensi cenderung membentuk struktur rangkaian yang mengandung ikatan sambung silang mono sulfida pada gambar 2.3.
Pada sistem pemvulkanisasi semi efisiensi cenderung membentuk struktur pertengahan di antara gambar 2.2 dengan gambar 2.3 Indra Surya, 2006.
Rantai molekul karet
Rantai molekul karet
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Bahan Pencepatan Reaksi