Gugus lain yang menunjukkan terjadinya degradasi oksidatif adalah gugus hidoksida dan karboksilat.
Umumnya pita serapan polimer pada spektrum inframerah adalah adanya ikatan C-H regangan pada daerah 2880 cm
-1
– 2900 cm
-1
dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung untuk analisa suatu material.
Banyak faktor yang mempengaruhi frekwensi vibrasi suatu ikatan dalam molekul dan tidak mungkin memisahkan pengaruhnya satu dari yang lain, sebagai contoh serapan
ikatan C = O dalam gugus keton RCOCH
3
lebih rendah dari pada dalam RCOCI. Perubahan frekwensi C = O ini karena perbedaan massa di antara CH
3
dan Cl Silverstein, et.al, 1981.
2.8.4. SEM Scanning Elektromagnetic Microscopy
SEM adalah alat yang dapat membentuk bayangan permukaan spesimen secara mikroskopik. Berkas elektron dengan diameter 5-10 nm diarahkan pada
spesimen. Interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron, Sinar X, elektron sekunder dan
absorbsi elektron. Teknik SEM pada hakikatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data
atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya sekitar 20 µm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh
merupakan tofografi segala tonjolan, lekukan dan lubang pada permukaan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar topografi diperoleh dari penangkapan elektron sekunder yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh detektor dan
diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas yang menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar dimonitor dapat
dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat pula direkam ke dalam suatu disket.
Sampel yang dianalisa dengan teknik ini harus mempunyai permukaan dengan konduktifitas tinggi, karena polimer mempunyai konduktifitas rendah, maka bahan
perlu dilapisi dengan bahan konduktor bahan penghantar yang tipis. Yang biasa digunakan adalah perak, tetapi jika dianalisa dalam waktu yang lama, lebih baik
digunakan emas atau campuran emas dan Palladium.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bahan dan Alat
Bahan :
Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Latex HA ; Zn O 30 ; ZDBC 50 ; KOH 10, sulfur 50, calsium carbonat 60, kulit kerang,
dimetyl amine, wingstay, chloroform, calsium nitrat, asam acetat, amonium hidroksida, siklokexane, metanol.
Alat yang digunakan adalah : pengaduk magnetik stirer, oven, neraca analitis, alat- alat gelas, cawan petri, termometer, grinding ball mill, klaxon stirer, water bath,
ayakan, spektoskopi FT-IR ; scaning eletron microscoft SEM ; seperangkat alat uji tarik.
3.2. Pembuatan Larutan Pereaksi dengan mengikuti standarisasi dari ASTM
D.3184-80 3.2.1.
Pembuatan bahan pengisi Kulit kerang dan CaCO
3
50
Kulit kerang digiling dan diayak dengan shakat dengan ukuran 200 mesh. Ke dalam beker glass dimasukkan demin water 22 gram, ditambahkan darvan 0,8
gram dan diaduk dengan stirer, lalu ditambahkan dimetil amin 0,35 gram dan tepung kulit kerang 36 gram sedikit demi sedikit sambil dan tambahkan 0.23
gram NH
4
OH 23 , kemudian digrinding dengan menggunakan ball mill sampai campuran halus dan menyatu.
Universitas Sumatera Utara