Uji Viabilitas Sinbiotik BAL terenkapsulasi

yang dimodifikasi. Sebelumnya dilakukan aktivasi terhadap isolat bakteri sebanyak tiga kali. Pertama, sebanyak 1 ose kultur kerja diinokulasi ke dalam 10 ml MRSB, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Kedua, sebanyak 1 mL kultur aktivasi pertama diinokulasikan ke dalam 9 mL MRSB. Ketiga, sebanyak 2 mL dari aktivasi kedua dimasukkan ke dalam 18 ml MRSB diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. 5 mL kultur dari Erlenmeyer pada aktivasi ketiga dipindahkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi 45 mL MRSB dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Kerapatan optik optical densityOD biakan tersebut diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang ƛ 520 nm. Jika OD-nya telah mencapai 0.5 maka biakan tersebut memenuhi syarat sebagai inokulum untuk membuat kurva pertumbuhan. Pembuatan kurva pertumbuhan diawali dengan memasukkan 10 mL 10 vv inokulum yang telah diketahui kerapatan optiknya ke dalam 90 mL MRSB dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C dilakukan dua perlakuan dalam inkubasi bakteri, dimana perlakuan pertama tanpa shaker dan perlakuan kedua dengan shaker. Kurva pertumbuhan dibuat dengan mengukur kerapatan optik dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang ƛ 520 nm setiap 1 jam selama 24 jam hingga mencapai fase stasioner yang ditandai dengan stabilnya nilai OD. Dari hasil penghitungan koloni dan kerapatan optik dialurkan sebagai kurva dengan sumbu X menyatakan waktu inkubasi dan sumbu Y menyatakan, kerapatan optik. 3.4.5 Enkapsulasi dan Pengeringan Sinbiotik dengan teknik estruksi Enkapsulasi dan pengeringan sinbiotik dengan teknik ekstrusi dilakukan dengan menggunakan metode Reyed, 2007 yang dimodifikasi. Pembuatan sinbiotik terenkapsulasi dimulai dengan menumbuhkan isolat BAL potensial sebanyak 10 vv dalam MRSB deMan Ragosa Sharp Broth diinkubasi pada suhu 37 °C dan dipanen pada akhir fase logaritmik. Sel bakteri dipanen dengan cara disentrifus 4 °C selama 20 menit pada 10.000 rpm. Sel bakteri dilarutkan pada 100 mL campuran yang terdiri atas tepung kacang hijau 2 bv, gliserol 5 vv, inulin 2 bv, dan Ca 0,1 bv, diperangkap selama 45 menit di dalam 100 mL larutan alginat steril dengan konsentrasi 3 bv. campuran tersebut diteteskankan pada Ca 0,1 M menggunakan syringe setelah satu jam gel dipindahkan ke dalam larutan fisiologis 0,85 untuk mendapatkan struktur gel yang kompak. Selanjutnya dilakukan pengeringan dengan metode Hot air oven pada suhu 45 °C selama 48 jam. Perlakuan kemudian diulangi dengan bahan tepung gram 2 bv, gliserol 5 vv, inulin 2 bv, dan Ca 0,1 bv.

3.4.6 Uji Viabilitas Sinbiotik BAL terenkapsulasi

Uji viabilitas dilakukan segera setelah proses enkapsulasi selesai dan setelah disimpan selama 1 bulan pada suhu 4 °C dan 27 °C. Viabilitas sel terenkapsulasi dihitung dengan menggunakan metode Total Plate Count pada Universitas Sumatera Utara media Plate Count Agar PCA pada pengenceran hingga dengan menggunakan buffer citrate; Zanjani et al., 2013. Satu gram dari BAL terenkapsulasi dimasukkan dalam 9 ml buffer citrate kemudian di vortex selama 15 menit, dibuat seri pengenceran dan dilakukan TPC pada media PCA, kemudian diinkubasi pada suhu 37 °C. 3.4.7 Uji Ketahanan Sel Bebas dan Sinbiotik Terenkapsulasi Dalam Kondisi Asam Lambung Tiruan dan Kondisi Usus Tiruan Metode Woraharn et al., 2010 yang di modifikasi digunakan dalam uji ketahanan sel bebas dan sel terenkapsulasi dalam kondisi asam lambung tiruan dan kondisi usus tiruan 0,08 M HCl dengan 0,2 wv NaCl; Rao et al., 1989 diuji dengan nilai pH 2 dan 6 diatur dengan menggunakan NaOH 1 M dan HCl 1M. Pada kondisi asam lambung tiruan dengan pH 2 sedangkan usus tiruan dengan pH 6. Sel bebas dalam larutan NaCl fisiologis 10 -8 -10 -9 CFUmL dan sel terenkapsulasi dimasukkan ke dalam larutan asam lambung tiruan Simulated Gastric Juice dan diinkubasi selama 120 menit pada suhu 37 o C kemudian di transfer sampel ke dalam larutan usus tiruan Simulated Intenstinal Fluid selama 180 menit pada suhu 37 o C. Dilakukan perhitungan TPC dalam media PCA pada menit ke 60, 120, 180, 240 dan 300, dibuat seri pengenceran dalam larutan Phospate Buffer Saline PBS pH 7,4 lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Khusus sampel pada pH 2, larutan sampel dinetralkan dengan 1 M NaOH dan 1 M HCl segera setelah dikeluarkan dari inkubator. Perlakuan dilakukan duplo. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemeriksaan Kemurnian Kultur Bakteri Asam Laktat BAL