Latar Belakang Masalah PENGGUNAAN DVD DUNIA HEWAN DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU WICARA KELAS DII B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Sisdiknas tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan menyatakan sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakul karimah, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melalui lembaga pendidikan memiliki kewajiban memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan kebutuhan peserta didik, begitupula anak berkebutuhan khusus membutuhkan pendidikan layaknya anak normal pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus sudah pasti memerlukan pendidikan khusus. Pendidikan khusus seperti yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 Pasal 32, adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Layanan khusus untuk anak yang memerlukan pendidikan khusus disesuaikan dengan jenis kelainan yang disandang. Sekolah Luar biasa bagian B diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan pendengaran. Secara sekilas tidak ada gangguan fisik pada anak tunarungu-wicara, tetapi setelah kita mencoba untuk mengajak berkomunikasi dengan anak tunarungu maka barulah diketahui bahwa anak tidak mampu berkomunikasi dengan baik layaknya anak normal pada umumnya. commit to user 2 Adanya gangguan pada pendengarannya menyebabkan anak tunarungu mengalami masalah dalam penguasaan bahasanya, Sardjono 2000: 45 menjelaskan ciri-ciri anak tunarungu dalam segi penguasaan bahasanya antara lain: miskin dalam kosa kata, sulit mengartikan ungkapan- ungkapan bahasa yang mengandung arti kiasan, sulit mengartikan ungkapan- ungkapan bahasa yang mengandung irama dan gaya bahasa. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa anak tunarungu miskin dalam kosakata yang menyebabkan anak mengalami gangguan perkembangan bahasanya. karena kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kurangnya penguasaan kosakata anak dapat dilihat dari nilai harian Bahasa Indonesia pada semester 1 yang masih rendah, hal ini terjadi pada beberapa siswa kelas DII B SLB-B YRTRW yang berjumlah 6 orang yaitu siswa A, siswa B, siswa C, siswa D, siswa E dan siswa F. Siswa A nilai harian rata-rata 50, siswa B nilai harian rata-rata 55, siswa C nilai harian rata-rata 62, siswa D nilai harian rata-rata 62, siswa E nilai harian rata-rata70, dan siswa F nilai harian rata-rata dalah 78. Dari data tersebut menunjukkan bahwa penguasaan kosakata pada siswa masih rendah dilihat dari hasil rata-rata nilai harian Bahasa Indonesia pada semester 1. Rendahnya penguasaan kosakata mempengaruhi bahasa seseorang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia dalam mengadakan hubungan dengan sesamanya. Hal ini berarti bila sekelompok manusia memiliki bahasa yang sama, maka mereka dapat saling bertukar pikiran mengenai segala sesuatu yang dialami secara konkrit maupun abstrak. Sutjihati Somantri 1996: 76 menjelaskan fungsi bahasa antara lain: bahasa sebagai wahana untuk mengadakan kontakhubungan, untuk mengungkapkan perasaan kebutuhan dan keinginan, untuk mengatur dan menguasai tingkah laku orang lain, untuk pemberian informasi dan untuk memperoleh pengetahuan. Tanpa mengenal bahasa yang dikenal suatu masyarakat maka kita sukar mengambil bagian commit to user 3 dalam kehidupan sosial. Hal inilah yang kemudian dialami oleh anak tunarungu, ia sulit mengambil bagian dalam kehidupan sosialnya. Ada banyak factor yang mempengaruhi keberhasilan perolehan bahasa anak tunarungu. Faktor-faktor tersebut adalah factor internal atau factor dalam diri anak dan faktor eksternal atau faktor di luar diri anak. Faktor eksternal ini biasa disebut factor lingkungan yang dimaksud dalam hal ini adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan sekolah yang mempunyai pengaruh strategis bagi perkembangan perolehan bahasa anak tunarungu adalah semua komponen sekolah yang terdiri kepala sekolah, guru, sarana prasarana dan lingkungan sosial sekolah. Untuk itu peningkatan kemampuan berbahasa melalui penguasaan kosakata bagi anak tunarungu dengan adanya pembelajaran di lingkungan sekolah dengan memanfaatkan sarana prasarana sekolah yang tersedia merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan anak tunarungu dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Bagi anak normal sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan penting yang menarik dan edukatif. sama halnya dengan anak tunarungu, pembentukan kosakata merupakan kegiatan yang penting tetapi anak tunarungu mengalami kesulitan untuk memahami kosakata, untuk itu diperlukan suatu media yang mampu meningkatkan penguasaan kosakata yang dimiliki anak tunarungu, dalam hal ini penulis menggunakan media DVD dunia hewan dalam pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak karakteristik anak tunarungu-wicara, gambarnya konkrit sesuai dengan kehidupan nyata sehingga anak tunarungu tertarik untuk memperhatikan materi pembelajaran. Dengan adanya ketertarikan anak mengikuti pelajaran, maka penyajian materi pembelajaran dengan menggunakan DVD dunia hewan dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu-wicara. commit to user 4

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Melalui Latihan Bina Wicara Pada Anak Tuna Rungu Wicara Di Slb B Yrtrw Surakarta Tahun Ajaran 2008 2009

1 4 1

PENGARUH MEDIA INTERAKTIF ANIMASI 3 DIMENSI DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA ANAK TUNARUNGU KELAS D6 DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

2 9 95

PENGARUH PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI MATEMATIKA ANAK TUNARUNGU KELAS D4 SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

1 3 74

PENDAHULUAN Pemanfaatan Lipstick Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Melafalkan Konsonen /s/ Pada Anak Tunarungu Wicara Kelas III B si SDLB YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 5 6

DAFTAR PUSTAKA Pemanfaatan Lipstick Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Melafalkan Konsonen /s/ Pada Anak Tunarungu Wicara Kelas III B si SDLB YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 7 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK TUNARUNGU KELAS VIII DI SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 17

EFEKTIFITAS METODE PICTURE EXCHANGE COMMUNICATION SYSTEM (PECS) TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU KELAS 1 DI SLB-B YRTRW SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 5 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PEMBAGIAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 20

Efektivitas mind mapping dalam meningkatkan penguasaan kosakata pada anak tunarungu kelas v b slb b yrtrw Surakarta tahun 2015/2016 JURNAL. JURNAL

0 0 15

Penggunaan media komputer untuk meningkatkan perbendaharaan kata anak tunarungu wicara kelas D1-B SLB Negeri Salatiga

0 0 121