Tips-tips belajar agar dapat dengan mudah menghafal pelajaran adalah:
a.
Banyak membaca
b.
Banyak berlatih soal
c.
Membuat ringkasan
d.
Belajar kelompok
e.
Memerhatikan kondisi tubuh
f. Berdoa dan yakin.
3
B. Hasil Belajar
Dalam pembahasan ini, teori yang peneliti gunakan mengenai indikator pencapaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Melacak Kemajuan Peserta Didik
Melacak kemajuan peserta didik, artinya dengan melakukan penilain, maka perkembangan hasil belajar peserta didik dapat diidentifikasi, yakni
menurun atau meningkat. Guru bisa menyusun profil kemajuan peserta didik yang berisi pencapaian hasil belajar secara periodik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti peroleh bahwa peserta didik mengetahui sejauh mana perkembangan hasil belajarnya dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dialami peserta didik ketika proses pembelajaran, hal tersebut peneliti melakukan tes formatif agar dapat
mengetahui sebatas mana kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah proses pembelajaran.
3
Aji Indianto S., Kiat-Kiat Mempertajam Daya Ingat Hafalan Pelajaran, Yogyakarta: Diva Press, 2015, hlm. 65 66.
Hal tersebut diatas sejalan dengan Purwanto dalam bukunya Evaluasi
Hasil Belajar yang menyatakan bahwa:
Tes formatif merupakan sebagai tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Tes formatif dalam praktik pembelajaran dikenal sebagai ulangan harian.
4
2. Mengecek Ketercapaian Kompetensi Peserta Didik
Mengecek ketercapaian kompetensi peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian, maka dapat diketahui apakah peserta didik telah
menguasai kompetensi tersebut ataukah belum menguasai. Selanjutnya dicari tindakan tertentu bagi yang belum menguasai kompetensi tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa kelas VII SMP Negeri 21 Bandar Lampung dapat mengetahui sejauh mana kompetensi yang
telah dicapai dalam proses pembelajaran, peserta didik memahami sejauhmana kompetensi
–kompetensi yang belum dikuasai, dan peserta didik memeriksa kembali materi yang telah diajarkan guru. Setelah peneliti
mendapatkan hasil belajar peserta didik, namun terdapat peserta didik yang belum memahami atau menguasai kompetensi, maka peneliti mencari solusi
bagi peserta didik yang belum menguasai kompetensi, misalnya: guru mendekati peserta didik yang belum mengusai kompetensi agar peserta didik
merasa diperhatikan dan ini akan melahirkan motivasi dan kegigihan dalam proses pembelajaran.
4
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2014, hlm. 67.
Hal t ersebut diatas sejalan dengan pendapat Udin Syaefudin Sa’ud
dalam bukunya Inovasi Pendidikan mengenai hal yang harus dilakukan oleh guru bila terdapat peserta didik yang belum memahami atau mencapai
kompetensi, dalam pendapatnya adalah sebagai berikut: Dalam pengelolaan pembelajaran kompetensi ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan di antaranya:
a. Aksesibilitas, yakni peserta didik maupun guru mudah menjangkau alat
dan sumber belajar b.
Mobilitas, yakni peserta didik dan guru mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
c. Interaksi, yakni memudahkan terjadinya interaksi antara guru-peserta didik
dan peserta didik-peserta didik. d.
Variasi kerja peserta didik, yaitu memungkinkan peserta didik bekerja secara perorangankelompok.
5
3. Mendeteksi Kompetensi yang Belum Dikuasai Peserta Didik