6. Tokoh agama berjumlah 2 orang
7. Tokoh masyarakat berjumlah 2 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam usaha mengumpulkan data yang diperoleh, penulis menggunakan metode sebagai berikut: Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
1. Metode observasi
Metode observasi adalah metode untuk mengumpulkan data dengan jalan pengamatan dan percatatan terhadap fenomena-fenomena yang diteliti.
67
Sedangkan menurut Nawawi dan Martini, Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala yang tampak suatu penelitian.
68
Penelitian ini menggunakan observasi
partisipative
, artinya peneliti ikut serta dalam proses kegiatan yang dilakukan oleh subyek peneliti berupa tindakan-tindakan
orang tua yang mengarah pada pengembangan keberagamaan pada anak, seperti tindakan orang tua memberikan pendidikan agama Islam, tindakan orang tua
mengajarkan sholat, mengaji, mengajarkan akidah islamiyah, tindakan orang tua dalam memberikan keteladanan, pembiasaan, percontohan, hingga pada tindakan
orang tua mengajak serta menyuruh anak untuk beribadah. Selain itu juga diberlakukan pada tindakan atau perilaku anak, seperti tindakan anak belajar sholat,
mengaji, keteladanan, kebiasaan-kebiasaan yang mencerminkan nilai-nilai islami.
67
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 2004, h. 136.
68
Afifudin Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012, h. 134.
Selain itu pula, pengamatan bukan hanya sebatas sebagaimana disebutkan di atas, akan tetapi pengamatan juga dilakukan pada gejala-gejala sosial maupun budaya
di daerah dimana subyek bertempat tinggal, seperti kebiasaan masyarakat pada umumnya dalam menciptakan suasana lingkungan keluarga yang islami, seperti
tindakan para orang tua memberikan pendidikan agama, keteladanan, serta akhlakul karimah, tindakan atau perilaku masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai atau norma
budaya yang berlaku, seperti aturan-aturan memelihara keutuhan keluarga, mengasuh dan memberikan pendidikan kepada anak, serta norma-norma yang mengatur
hubungan keluarga dengan lingkungan sekitarnya. 2.
Wawancara Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang yang menjadi
informan
atau
responden
. Caranya ialah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.
69
Bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur, yakni dengan menggunakan model wawancara etnografi.
70
Bentuk wawancara ini bertujuan menghindari keformalan dan berwawancara dengan informan untuk
memperoleh informasi serta pemahaman dan tujuan infromalan terhadap informasi yang telah diberikan kepada peneliti tentang ruang lingkup penelitian ini, seperti
pemahaman orang tua tentang pengasuhan, bentuk-bentuk pola asuh yang diterapkan,
69
Ibid ,. h. 131.
70
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatf paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya
, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004, h. 180.
tujuan penerapan pola asuh, materi-materi pendidikan agama serta tujuan diajarkan kepada anak, dan cara atau metode penyampaian berserta tujuan penggunaannya.
Selain itu, wawancara juga diberlakukan pada pendeskripsian suasana kehidupan masyarakat pada umumya, seperti pola-pola kehidupan masyarakat yang
meliputi: bahasa, kesenian, kepercayaan, sistem mata pencaharian, kondisi keagamaan masyarakat, kondisi sosial-ekomomi dan pendidikan agama Islam pada
masyarakat. 3.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan
data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti yang berasal dari sumber nonmanusia.
71
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersifat dokumenter di lapangan, seperti data-data penduduk, batas-batas wilayah, dokumen
penting yang memuat aturan-aturan khususnya yang berada dalam lingkup wilayah penelitian yang sekiranya dapat menunjang proses analisis data penelitian.
E. Analisa Data