Pola asuh Demokratis Penyajian Data

merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang memang sangat memahami betul akan pentingnya pendidikan agama, sehingga mereka benar-benar berusaha dengan keras agar anak-anaknya menjadi anak yang sholih maupun sh olihah yang kelak dapat mendo‟akan orang tuanya.

2. Pola asuh Demokratis

Selanjutnya Stewart and Klock menyatakan bahwa orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak antara orang tua dan anak. Orang tua tipe ini bersikap realistis terhadap kemampuan anaknya, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan dari sang anak itu sendiri. Namun, secara bertahap orang tua memberikan tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap sesuatu yang diperbuatnya sampai mereka menjadi dewasa. a. Wawancara tentang pola asuh demokratis Penelitian yang penulis lakukan dengan wawancara terkait pola asuh orang tua yang bersifat otoriter adalah sebagai berikut: “Sebagai orang tua, kami sebenarnya menyadari akan pentingnya pendidikan agama bagi anak. Kami pun berusaha agar mereka menjadi anak yang paham akan keagamaan. Namun kami juga tidak memaksa anak-anak kami untuk memahami suatu pelajaran agama yang memang sangat untuk dipaham bagi mereka. Yang terpenting mereka sudah mau belajar, dan kami sebagai orang tua juga suda h menggugurkan kewajiban kami.” 91 b. Observasi tentang pola asuh demokratis Pengamatan observasi yang penulis lakukan mengenai pola asuh demokratis ini memang terdapat beberapa orang tua yang cenderung memberikan sedikit kebebasan mengenai pendidikan agama kepada anak- anaknya. Mereka tidak memaksa anak-anaknya untuk sesuatu yang melebihi kemampuan anaknya. Mereka bersikap rasional, dan selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Selain itu, mereka juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak sangat hangat. Akan tetapi mereka tidak ragu- ragu untuk mengendalikan anak-anaknya. c. Dokumentasi tentang pola asuh demokratis Di desa Gedung Boga tidak banyak orang tua yang memiliki tipe pola asuh demokratis. Penulis mencatat hanya beberapa orang tua yang menggunakan pola asuh ini. Mungkin karena tipe pola asuh ini hanya dimiliki oleh orang tua yang berpendidikan tinggi sarjana namun tidak begitu peduli dengan pendidikan agama bagi anak-anaknya, sedangkan di 91 Hasil wawancara dengan tokoh masyarakt Eko Prayitno, SE di desa Gedung Boga kecamatan Way Serdang tanggal 29 Desember 2016. desa Gedung Boga sangat jarang ditemui sosok orang tua yang berpendidikan tinggi.

3. Pola asuh Permisif