Perkembangan Teknologi dan Bahan-Bahan Pendukung .1 Perkembangan Perlengkapan Bonsai

• Aliaran surealis Aliran ini menekankan bentuk yang dapat dikategorikan tidak wajar lagi. Penamilan bonsai ini tergolong kontenporer dan dapat menimbulkan imajinasi tertentu bagi yang melihatnya. Meskipun aliran-aliran diatas terdapat dalam seni bonsai, tetapi bonsai tidak boleh lepas dari prinsip-prinsip dasarnya. Unsur keindahan dan kesan alami tetap diutamakan. Sehingga perkembangan aliaran akan tetap sejalan dengan seni bonsai . 3.3 Perkembangan Teknologi dan Bahan-Bahan Pendukung 3.3.1 Perkembangan Perlengkapan Bonsai Membuat bonsai merupakan memerlukan proses dalam pengerjaannya. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka proses dalam membuat bonsai dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sehingga dalam proses pembentukan dan perawatan bonsai dapat jauh lebih mudah, lebih cepat dan memperoleh hasil yang optimal. Tanpa adanya teknologi proses pembuatan bonsai akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh seba sebab itu diperlukan peralatan lengkap dalam pembuatan bonsai yang indah dan berkualitas tinggi. Berkat kemajuan teknologi terdapat berbagai jenis peralatan dalam membentuk dan merawat bonsai berdasarkan keperluan-keperluan khususnya. Universitas Sumatera Utara Jadi dalam membentuk bonsai yang baik harus didukung oleh peralatan yang memadai. Peralatan tersebut secara umum ada beberapa macam, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang modern, antara lain : a. Gunting Terdapat berbagai jenis gunting dalam pembentukan dan perawatan bonsai berdasarkan kegunaannya masing-masing, antaranya gunting pangkas, gunting daun, gunting dahan lancip, gunting dahan bulat, gunting pucuk daun, dan gunting kawat. b. Gergaji Gergaji digunakan untuk memotong batang atau cabang bonsai yang berukuran cukup besar, dalam arti tidak dapat dipotong lagi dengan gunting biasa. Ada dua macam gergaji yang bisa digunakan. Pertama adalah gergaji manual yang menggunakan kekuatan tangan. Penggunaan gergaji manual memiliki keuntungan materi karna harganya yang lebih murah. Namun, gergaji ini mempunyai kelemahan dari segi tenaga, waktu, dan hasil. Kedua adalah gergaji listrik, gergaji listrik memang harganya lebih mahal dari segi biaya. Namun, dalam pengerjaannya lebih cepat, hasil lebih rapi dan optimal. c. Clametracker Tracker adalah alat khusus yang digunakan untuk membengkokkan batang tanaman yang cukup besar dan keras atau batang yang tidak dapat dibengkokkan oleh kawat. Tracker memiliki tiga batang penjepit. Batang Universitas Sumatera Utara tengah sebagai pendorong dan dua batang lagi sebagai penarik. Terdapat berbagai ukuran tracker berdasarkan besarnya batang yang akan dibengkokkan. d. Kawat Kawat digunakan untuk melilit batang yang ingin dibentuk. Yaitu sebagai pengatur arah cabang hingga sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat dua jenis kawat yang biasa digunakan dalam membonsai, yaitu jenis kawat alumunium dan kawat tembaga, kawat jenis ini digunakan karena tidak berkarat dan lebih mudah dibengkokkan. Terdapat ukuran 0,2mm-6 mm sesuai dengan kebutuhan pembentukan bonsai. e. Pahat Pahat ada yang manual dan ada yang digerakkan oleh listrik. Pahat manual dalam pengerjaanya memerlukan bantuan pemukul berupa palu kayu. Terdapat beberapa jenis bentuk mata pahat dan kegunaan yang berbeda- beda. Pahat yang lurus berguna untuk membuat guratan melebar, celah, atau lubang pada batang tanaman. Pahat membulat atau melengkung untuk membuat alur serat kayu. Pahat berukuran kecil berguna untuk membuat goretan-goretan berukuran kecil dan sebagai finishing setelah pemakaian pahat ukuran besar sehingga menghasilkan kesan alami. f. Pengawet Pengawet yang dimaksud berguna untuk mencegah batang bonsai keropos dan busuk. Batang-batang yang baru dipotong atau dikupas kulinya harus Universitas Sumatera Utara diolesi pengawet. Pengawet yang digunakan biasanya dalam bentuk cairan atau bentuk pasta. g. Meja putar Meja putar dapat mempermudah dalam pengerjaan pembentukan bonsai. Bonsai diletakkan di atas meja putar, sehingga dalam pengerjaannya tidak harus memutar-mutari bonsainya lagi.

3.3.2 Pot

Pot merupakan suatu yang mutlak ada dalam bonsai, namun antara bentuk pot, warna pot, gaya bonsai dan tata letak penanaman harus tepat, sehingga dapat menampilkan bonsai dengan nilai tinggi. Penggunaan pot yang tidak sesuai dapat menurunkan nilai bonsai. Pot untuk bonsai terdiri dalam berbagai bentuk dan ukuran. Saat ini terdapat banyak variasi bentuk dan warna yang beredar di pasaran, secara umum ada beberapa kriteria dalam memilih pot yang baik, antara lain : a Lubang pembuangan air harus dibagian bawah, dan menyediakan drainase yang baik. b Wadah harus bagus, tidak cacat, dan permukaan bagian bawah harus rata. c Bentuk tulisan, lukisan dan hiasan pada pot harus menghadap ke depan. Setiap bentuk warna dan ukuran pot memiliki makna dan kegunaan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah bentuk-bentuk pot berdasarkan kegunaannya, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Segi empat Pot berbentuk segi empat terdapat dua jenis, segi empat dangkaceper dan segi empat dalam. Pot segi empat cocok digunakan untuk bonsai berukuran sedang dan berdiri sendiri secara tegak atau pun miring. 2. Persegi panjang Pot berbentuk persegi panjang hanya terdapat dalam bentuk dangkal. biasanya digunakan untuk bonsai gaya berkelompok, bonsai yang berkombinasi dengan batu dan gaya taman. 3. Bundar Pot berbentuk bundar terdapat dua jenis, pot bundar dangkalceper dan pot bundar dalam. Pot berbentuk bundar biasa digunakan untuk bonsai bergaya sapu terbalik, gaya bebas dan bonsai gaya air terjun. 4 .Oval Pot berbentuk oval terdapat bentuk dangkal dan sangat dangkal. Pot bentuk oval biasanya digunakan untuk bonsai bergaya tegak lurus, berbatang dua dan bonsai berkelompok. 5. Segi enam Pot berbentuk segi enam terdapat dua jenis, segi enam dangkal dan segi enam dalam. Pada umumnya pot berbentuk segi enam digunakan untuk bonsai bergaya sapu terbalik, gaya berbatang dua, gaya menggantung dan semi menggantung. Universitas Sumatera Utara 7. Segi delapan Pot segi delapan terdapat dua jenis, segi delapan dangkal dan segi delapan dalam. Pot segi delapan pada umumnya digunakan untuk gaya berbatang dua, gaya menggantung dan semi menggantung. 8. Slab batuSlab karang Pot yang berasal dari slab batukarang pada umumnya memiliki bentuk yang kontenporer sehingga tidak dapat diprediksi bentunya. Namun pot jenis ini biasanya hanya digunakan untuk gaya berkelompok, gaya tumbuh di atas batu, gaya taman, dan gaya tumbuh dari batang. Walau pun dalam nenentukan bentuk pot dan bonsai sudah serasi. Namun warna dari pot juga sangat berperan penting dalam keindahan bonsai yang seutuhnya. Pot yang sangat indah sekali, mentereng, mengkilap sering kali justru bukan merupakan pilihan yang tepat karna akan mengundang pandangan mata eye catching ke pot tersebut dibandingkan ke bonsai yang merupakan objek utama. Unsur mentereng juga akan menimbulkan kesan norak sehingga tidak sesuai dengan keanggunan dan keantikan sebuah bonsai. Berikut ini adalah warna-warna dan makna pot bonsai yang umum digunakan, yaitu : a Pot berwarna biru bermakna air. b Pot berwarna kuning bermakna dedaunan berwarna keemasan saat musim gugur. c Pot warna hijau bermakna padang rumput yang hijau. d Pot berwarna coklat bermakna atik dan tua. Universitas Sumatera Utara e Pot berwarna kemerah-merahan bermakna ketegasan serta keras. f Pot berwarna putih bermakna sesuatu yang netral. Selain penentuan bentuk pot dan warna pot yang sesuai dengan gaya bonsai , letak posisi penanaman yang tepat juga berperan penting dalam keindahan bonsai seutuhnya. Posisi letak bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam di tengah-tengah pot. Namun pada pot berbentuk bulat, persegibujursangkar, segi delapan bonsai ditanam di tengah-tengahnya. Bonsai yang sesuai dengan pot ini berupa gaya bonsai gaya tegak lurus, tegak berliku, setengah menggantung dan menggantung. Sementara itu pot berbentuk persegi panjang, oval atau berbentuk yang memanjang, bonsai dapat di letakkan dengan jarak sekitar sepertiga dari sisi pot. Hardiansyah 2006:51 Dalam menentukan letak penanaman hindari penempatan bonsai tepat di tengah-tengah pot karna ruang ini mengakibatkan bentuk simetris kiri kanan yang tepat sekali. Sebaiknya, penempatan pohon di dalam pot mengikuti perbandingan 3:7 atau 4:6. Untuk menentukan sudut dan posisi tergantung pula pada bentuk bonsai tersebut. Bonsai yang berbentuk tegak sebaiknya ditanam langsung menjurus keatas, sedangkan berbentuk miring “jatuhnya” posisi sebaiknya mengisi “kekosongan” yang lebih besar dari suatu ruang. Luwiharto 1998:45-46

3.3.3 Ornamen

Ornamen merupakan suatu penghias dalam bonsai yang berguna sebagai pelengkap keindahan dan menambah kesan pemandangan alam. Penggunaan ornamen pada bonsai bukanlah hal yang wajib karna apabila salah dalam penggunaan akan membuat nilai bonsai justru berkurang. Namun ornamen tetap Universitas Sumatera Utara menjadi suatu yang penting pada seni bonsai, pada masa sekarang perkembangan ornamen sangat beragam antara lain : • Batu-batu yang beranekaragam dan warna, seperti batu laut, batu granit, batu kali, batu kristal gunung dan batu krikil yang diwarnai. Bagi orang Jepang, penggunaan batu pada bonsai dalam lingkup yang besar, dapat memberi kesan bahwa bonsai merupakan suatu dari pemandangan, suatu gunung, atau suatu pulau berbatu sehingga bonsai terlihat lebih besar. Sedangkan penggunan batu pada lingkup pada bonsai yang kecil akan memberi kesan sauatu lahandaerah dimana pohon hidup. Apabila dipandang dari nilai estetika, bahwa batu yang baik adalah batu yang indah, menarik, bersifat harmonis terhadap struktur, warna dan bentuk bonsai . Beberapa batu yang baik digunakan dalam membonsai, antara lain adalah: 1. Toyama seki batu berbentuk gunung batu ini pegunungan atau gunung- gunung yang menyambung dari kejauhan. 2. Iwagata ishi batu laut batu ini memberi kesan lepas pantai, dan ombak pemecah karang. 3. Taki ishi batu gelombang batu ini memberi kesan air terjun. 4. Tokei seki batu pemandangan pulau batu ini memberi kesan pulau-pulau yang muncul tiba-tiba di laut. 5. Kayaya ishi batu berwujut atap rumah batu ini memberi kesan pemandangan kota. Universitas Sumatera Utara 6. Mizuta mari ishi batu kolam air batu ini memberi kesan danau, gunung atau pulau yang tampak dari kejauahan. Batu dapat diletakkan di sekitar bonsai dan juga dibawah bonsai. Apabila ditempatkan di bawah bonsai, maka batu tersebut tidak lagi berfungsi sebagi ornamen tapi sebagai tempat berpijak atau tumbuh ishitsuki. Dan perlu diingan apabila batu tersebut diletakkan secara tunggal tanpa dipadukan dengan bonsai. Maka batu tersebut tidak digolongkan sebagai batu bonsai lagi tetapi sebagai suiseki . • Bongkahan kayu yang sudah tua dan telah mengalami pelapukan, sehingga dapat memberi kesan kegersangan pada bonsai. • Patung-patung yang beraneka ragam bentuk dan warna. Patung-patung yang digunakan diseuaikan dengan kesan yang ingin diciptakan.pada bonsai . Misanlnya : patung nelayang sedang memancing memberi kesan manusia yang bekerja di dekat pantai, patung, manusia pada posisi diam di bawah pohon memberi kesan musim panas, patung bangau memberi kesan pemandangan air, patung petani memberi kesan pemandangan manusia yang bekerja di daerah persawahanladang, patung biarawanbiksu memberikesan keanggunan, patung rumah tradisional memberi kesan pemandangan posisi bonsai dan lain-lain.

3.4 Perkembangan Fungsi Bonsai