eksistensi bonsai di Indonesia dapat dikatakan tetap eksis dan mengalami perkembangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas bonsai, sehingga dapat
dijadikan pula sebagai barang yang ekonomis tinggi. Menurut Harlimsyah dalam Septianawi 2008:14 Perkembangan adalah
suatu proses perubahan yang berlangsung secara teratur dan terus menerus, baik perubahan itu berupa bertambah jumlah atau ukuran dari hal-hal yang telah ada,
maupun berubah karna timbulnya unsur-unsur yang baru. Berdasarkan pendapat pakar tentang eksistensi dan perkembangan, maka
dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah proses awal terjadinya perubahan jumlah dan perubahan ukuran dari yang sudah ada maupun belum ada sama
sekali, kemudian eksistensi menjadi penerus dari keberlangsungan perkembangan tersebut dan terus berkesinambungan hingga waktu yang tidak ditentukan.
2. Kerangka Teori
Menurut Arikunto dalam Yulianti 2008:8 Kerangka teori merupakan wadah untuk menerangkan variabel atau pokok masalah yang terkandung dalam
penelitian.
Kerangka teori memuat sejumlah teori yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Teori-teori tersebut dijadikan sebagai landasan
pemikiran dalam penelitian. Penulis ini menggunakan pendekatan historis, yaitu
penelitian dengan menggunakan metode sejarah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman-pengalaman dimasa lampau
dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari
Universitas Sumatera Utara
sumber sejarah serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. Nazir 1988:55-56
Nazir 1988:55 menyatakan sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan
penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran. Dengan teori ini penulis akan membahas sejarah perkembangan bonsai di Jepang dan sejarah
perkembangan di Indonesia. Gottchalk dalam Abdurrahman 1999:44 mensistematisasikan langkah-
langkah dalam penelitian sejarah sebagai berikut : 1.
Pengumpulan objek yang berasal dari suatu zaman dan pengumpulan bahan-bahan tertulis dan lisan yang relevan.
2. Menyingkirkan bahan-bahan atau bagian-bagian dari padanya yang tidak
otentik. 3.
Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan bahan-bahan yang otentik.
4. Pennyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau
penyajian yang berkait. Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga menggunakan teori perubahan
kebudayaan. Menurut Setiadi 2009:44 perubahan kebudayaan merupakan kebudayaan yang mengalami perkembangan dinamis seiring dengan
perkembangan manusia itu sendiri, oleh karena itu tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Dengan demikian kebudayaan mengalami perubahan.
Universitas Sumatera Utara
Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu: a.
Perubahan lingkungan alam. b.
Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain. c.
Perubahan karena adanya penemuan. d.
Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh
bangsa lain di tempat lain. e.
Perubahan yang terjadi karna suatu bangsa memodifikasi cara hidup dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karna
perubahan dalam pandangan hidup dan konsepnya tentang realitas. Dengan teori ini, penulis akan membahas bagaimana perubahan yang
terjadi dalam sebuah kebudayaan, terutama dalam eksistensi dan perkembangan seni bonsai yang terjadi di Indonesia.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian