Eksistensi dan Perkembangan Aliran Seni Bonsai

Seiring terus berkembangnya dan memasyarakatnya seni bonsai di indonesia, kini seni bonsai sudah mulai dimasukkan dalam kurikulum beberapa sekolah menengah pertanian, Bahkan di beberapa lembaga pemasyarakatan pun telah mengajarkan seni bonsai kepada para narapidana, berguna sebagai penambah keterampilan dan peluang usaha bagi mereka setelah bebas nantinya. Para penggemar bonsai di Indonesia mendapat keasyikan tersendiri dalam menggeluti hobinya. Dapat menciptakan ketenangan dalam hati dan dapat mendekatkan diri dengan alam, karena itu penilaian paling utama terhadap bonsai adalah kesan alami yang terpancar. Kini di dunia intenasional bonsai Indonesia sudah sangat dikenal dan mendapat apresiasi yang luar biasa, para seniman bonsai Indonesia pun mendapat tempat di kalangan pencinta bonsai mancanegara untuk melakukan training dan workshop baik di Asia pacific, Eropa maupun di Amerika. Indonesia pun merupakan salah satu negara yang mendapatkan penghargaan dari Jepang melalui kedutaannya di Indonesia dalam mengembangkan seni bonsai.

3.2 Eksistensi dan Perkembangan Aliran Seni Bonsai

Salah satu syarat bonsai yang baik adalah berbentuk indah dan alami. Indah artinya bonsai tersebut dapat memperlihatkan keharmonisan keseluruhan bagian tanaman dan keserasian dengan potnya. Alami artinya bentuk bonsai tersebut tidak menyimpang dari bentuk pohon aslinya di alam bebas. Pola dasar suatu bonsai secara mudah dapat ditentukan dari ukuran tinggi tanaman dan gaya dasar tumbuhnya bonsai tersebut. Meskipun dalam Universitas Sumatera Utara perkembangannya dewasa ini seni bonsai sudah mengarah ke berbagai bentuk yang kontenporer, tetapi tinggi tanaman dan gaya dasar tumbuh tetap relevan dijadikan patokan. Perbedaan penataan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dan lingkungan sauatu tempat. Sesuai dengan perkembangan seni bonsai yang meluas dan tidak hanya bergaya Cina maupun Jepang merupakan suatu yang wajar dan tidak dapat dihindarkan dalam suatu seni atau budaya yang bersifat dinamis Gaya kombinasi merupan perkembangan dari gaya dasar dalam seni bonsai , gaya kombinasi dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah batang, yaitu : a. Gaya berbatang tunggal • Gaya tertiup angin fukunagashi Semua batang dan cabang-cabangnya miring ke satu arah yang sama, seakan akan tertiup angin. Gaya ini menggambarkan sebuah pohon yang tertiup angin dengan sudut 45° atau lebih. Pada umumnya gaya ini menggunakan pot dangkal berbentuk bulat,persegi dan persegipanjang. • Gaya berbatang terjalin sharimiki Kayu kering yang terawat dan bentuknya ideal biasanya digunakan untuk gaya ini. Biasanya, satu atau dua dari cabang-cabang yang menyamping, berjalin erat dengan kayu kering, digunakan untuk menimbulkan suatu kesan seakan-akan bonsai tersebut sudah hidup lama dalam alam yang penuh bencana. Universitas Sumatera Utara • Gaya batang belah shabamiki Gaya ini menggambarkan efek visual dari batang utama yang terbelah. sehingga mengalami kerusakan batang yang mendalam, mengalami pelapukan seiring berjalannnya waktu akibat sambaran petir atau oleh sebab lainnya. • Gaya sapu terbalik hokidachi Bentuk menjulang keatas dengan cabang-cabang yang menyebar dipermukaan atas batang, menyerupai sapu terbalik. Gaya ini biasanya tidak ditanam tepat di tengah-tengah pot, namun sedikit menyamping. Pada umumnya gaya ini menggunakan pot berbentuk oval, bulat atau pesegi. • Gaya merunduk shidare-zukuri Cabang dan ranting dirundukkan ke bawah sehingga membentuk setengah lingkaran. Cabang dan ranting tumbuh kearah luar dipelihara, sedangkan yang tumbuh ke dalam dipotong. Cabang tetap diatur agar tumbuh saling bergantian secara teratur. Sebaiknya memilih jenis pohon yang memiliki karakter asli di alam dengan pertumbuhan cabang dan ranting merunduk. Pembentukan cabang dan ranting dibantu dengan penggunaan kawat. • Gaya bebasterpelajar bunjin Karakteristiknya adalah batangnya ramping dengan cabang-cabang tumbuh dekat pucuknya. Gaya ini menyampaikan kesan yang sederhana tatap elegan, dan bersahaja. Sering dikatakan bahwa tipe ini diilhami dari Universitas Sumatera Utara lukisan cina kuno yang menggambarkan bayangan hitam pohon-pohon pada langit yang tinggi di gunung-gunung. Keistimewaan tunggal dari gaya ini adalah ketidak seimbangan antara batang pohon yang panjang dengan bentuk pot yang bundar atau oval kecil. Batang tunggal yang ramping ini menunjang dahan kecil lain di sekitar bonsai. • Gaya menonjolkan akar negari Akar-akar tumbuh di atas permukaan tanah seakan-akan seperti tanaman yang tumbuh di rawa, pingiran danau atau tebing sungai yang curam. Pada gaya ini beberapa akar dasar sengaja ditonjolkan mengikuti dan menyatu dengan batang pohon. bonsai seakan-akan menggantung dan ringan berangin. Pada umumnya gaya ini menggunakan pot berbentuk oval atau pesegi panjang. • Gaya memcengkram batu sekijoju Akar-akar besar memlilit di atas batu. Dalam gaya ini, bentuk batu, permukaan akar, tata tetak dan wadah tanaman sangat penting, guna terciptanya suatu keharmonisan yang menyeluruh. Kadang-kadang efek keseluruhan dapat dicapai dari bentu dan warna batu yang dipakai atau dari struktur akar-akarnya. Pada umumnya gaya ini menggunakan pot ceper berbentuk persegi panjang, oval atau slab batu. • Gaya tumbuh diatas batu ishiseki Gaya ini merupakan kombinasi dari pohon dan batu menggambarkan pertumbuhan di daerah yang tidak datar. Gaya tumbuh di atas batu terbagi menjadi 3 katagori : Universitas Sumatera Utara - Tanahnya ditempatkan pada batu datar. - Tanahnya diletakkan pada celah-celah batu. - Akar-akar melekat pada batu dan menjurus kedalam tanah. Pohon ditanam langsung dalam rongga-rongga batu. Dalam jenis ini rongga batu sangatlah penting. Susunan tanaman kecil dan lumut pada batu juga berperan dalam mempertegas bentuk suatu pemandangan alami. Gaya ini biasanya menggunakan pot yang sangat ceper atau datar, agar berkesan seperti sebuah pulau. b. Gaya berbatang ganda • Gaya berbatang dua soka Dua batang utama yang saling burhubungan, berasal dari satu akar, salah satu batang utama lebih besar, sedangkan batang kedua sub ordinate trunk sedikit lebih kecil, pendek dan miring. Tinggi batang kedua tingginya setengah dari batang utamanya main trunk dan kedauanya harus tumbuh saling berdekatan, kedua batang itu tumbuh berdampingan satu sama lain dan membentuk sudut yang agak tajam. • Gaya berbatang tiga sankan Gaya ini terdiri dari tiga batang utama yang tumbuh dari satu pangkal. Ukuran tinggi dan besar batang tidak boleh sama, namun tetap seimbang proporsional. Batang besar atau kecil sebaiknya terletak di tengah agak Universitas Sumatera Utara ke belakang. Cabang dan ranting ketiga batang diatur hingga menyerupai bentuk segitiga. • Gaya berbatang banyak kabudachi Gaya ini hampir sama dengan gaya berbatang tiga, tapi yang membedakan adalah jumlah yang terdiri dari tiga batang atau lebih. Batang-batang yang ada harus berasal dari satu batang utama. Dalam gaya ini harus ada satu batang yang ukurannya lebih tinggi dan lebih besar, berfungsi sebagai pemimpin. c. Gaya kelompokgaya berbatang banyak • Tumbuh dari batang Batang utama yang rebah mengakibatkan cabang-cabang yang tumbuh dari batang pokok menjelma menjadi batang baru. Jumlah batang sebaiknya lima untuk memberi kesan hutan. Setiap batang tidak boleh tumbuh saling bersilanagan, namun harus tumbuh saling tegak lurus. • Gaya kelompok Yose ue Untuk menanam model bentuk berkelompok ini harus mengambil angka ganjil agar mudah mendapat keseimbangan. Jenis pohon cemara sangant bagus untuk dibentuk gaya ini. Hasilnya meyerupai pemandangan suatu gunung, lembah, hutan atau pulau luas secara miniatur. Dalam membentuk gaya ini dipilih satu jenis pohon saja. Bila dicampur dengan jenis pohon- pohon lain, maka perawatan akan menjadi sulit, misalnya ada jenis tanaman yang membutuhkan banyak air sedangkan jenis lain tidak. dalam gaya berkelompok harus ada satu pohon yang paling tinggi dari pada yang Universitas Sumatera Utara lainnya, berfungsi sebagai pemimpin dari kelompok tersebut. Pada umumnya gaya ini menggunakan pot dangkal berbentuk persegi panjang, persegi, oval atau slab batu. • Gaya taman saikei Gaya yang diilhami oleh ide tanaman-tanman miniature dari zaman kuno. Tipe ini diperkenalkan oleh guru besar Toshio Kawsamoto dan menjadi popular setelah perang dunia ke II. Gaya ini seperti sebuah pertamanan dalam wadah yang terdiri dari batu-batuan, pepohonan, tanaman-tanaman, lumut-lumutan, dan pasir agar menyerupai sebuah sungai atau laut. Berdasarkan gaya dasar dan gaya kombinasi dalam seni bonsai, maka berkembanglah beberapa aliran baru dalam bonsai. Adapun aliran tersebut adalah : • Aliran naturalis Aliran yang menekankan bentuk alami, dimana tanaman, asih terlihat bentuk wajar. • Aliran impresionis Aliran yang menekankan bentuk bonsai keseluruhan secara sepontanitas. • Aliran ekspresionis Aliran yang menekankan bentuk penjiwaan yang mempunyai maksud dan arti tertentu bagi yang melihatnya. Universitas Sumatera Utara • Aliaran surealis Aliran ini menekankan bentuk yang dapat dikategorikan tidak wajar lagi. Penamilan bonsai ini tergolong kontenporer dan dapat menimbulkan imajinasi tertentu bagi yang melihatnya. Meskipun aliran-aliran diatas terdapat dalam seni bonsai, tetapi bonsai tidak boleh lepas dari prinsip-prinsip dasarnya. Unsur keindahan dan kesan alami tetap diutamakan. Sehingga perkembangan aliaran akan tetap sejalan dengan seni bonsai . 3.3 Perkembangan Teknologi dan Bahan-Bahan Pendukung 3.3.1 Perkembangan Perlengkapan Bonsai