commit to user
responden tinggi maka ketergantungan terhadap facebook akan tinggi pula.
Hal ini berbeda dengan teori ketergantungan media yang menyatakan bahwa hubungan antara variabel alternatif media dan
variabel ketergantungan berbanding terbalik. Berdasarkan teori diungkapkan bahwa jika seseorang mempunyai alternatif media yang
tinggi maka ketergantungannya terhadap satu media akan berkurang. Tetapi berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang
mempunyai alternatif media tinggi juga mempunyai ketergantungan yang tinggi pula terhadap facebook. Artinya responden yang “tanggap media”
memang menggunakan banyak media dengan intensitas yang tinggi. Sedangkan bagi responden yang tidak “tanggap media” memang
mempunyai intensitas menggunakan media apapun termasuk facebook rendah.
3. Hubungan Antara Variabel Perhatian
dengan Tingkat
Ketergantungan terhadap Facebook y
Dari penghitungan menggunakan SPSS diperoleh hasil koefisien korelasi r
s
= 0,491 dengan angka signifikansi = 0,000. Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa korelasi antara
variabel perhatian dan variabel ketergantungan terhadap facebook mempunyai hubungan positif yang cukup berarti serta signifikan. Hal ini
berarti jika perhatian responden terhadap facebook tinggi maka
commit to user
ketergantungan terhadap facebook juga tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis peneliti diterima dengan asumsi h
o
ditolak dan h
a
diterima.
4. Hubungan Antara Variabel Kebutuhan
dengan Tingkat Ketergantungan terhadap Fcebook y
Dari penghitungan menggunakan SPSS diperoleh hasil koefisien korelasi r
s
= 0,442 dengan angka signifikansi = 0,000. Berdasarkan hasil pengolalahan SPSS maka diketahui bahwa
korelasi anatara variabel kebutuhan dengan variabel ketergantungan terhadap facebook mempunyai hubungan positif yang cukup berarti dan
signifikan. Hal ini berarti jika kebutuhan responden terpenuhi dengan mengakses facebook maka ketergantungan terhadap facebook juga akan
tinggi seiring dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Maka hipotesis peneliti diterima, dengan asumsi h
o
ditolak dan h
a
diterima.
5. Hubungan Antara Motif
dengan Tingkat Ketergantungan terhadap Facebook y
Dari penghitungan menggunakan SPSS diperoleh hasil koefisien korelasi r
s
= 0,347 dengan angka signifikansi = 0,001. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa hubungan antara
variabel motif dan variabel ketergantungan terhadap facebook mempunyai hubungan yang rendah tetapi pasti dan signifikan.
Berdasarkan angka korelasi yang dihasilkan dapat dilihat bahwa
commit to user
hubungan yang dihasilkan adalah positif. Hal ini berarti jika motif menggunakan facebook tinggi maka ketergantungan terhadap facebook
akan tinggi pula. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis peneliti diterima dengan asumsi h
o
ditolak dan h
a
diterima.
B. Kecenderungan Tingkat Ketergantungan terhadap Facebook Berdasar pada Variabel Kategori Sosial
Selanjutnya, penelitian juga ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara tingkat ketergantungan terhadap facebook yang merupakan
variabel y berdasarkan variabel kategori sosial yang merupakan variabel dengan variabel. Untuk variabel kategori sosial terdiri dari lima item
pertanyaan yang terdiri dari jenis kelamin, agama, status ekonomi, status ekonomi dan jenis pekerjaan ayah serta ibu. Di bawah ini akan disajikan
tabel silang mengenai item pertanyaan tersebut.
1. Perbedaan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Ketergantungan