Analisis Persentase Uji Asumsi Klasik

r r di mana : r i : reliabilitas internal seluruh instrumen r b : korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan reliabel. b. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis persentase digunakan peneliti untuk mengetahui karakteristik responden seperti: umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan frekuensi pembelian, maka digunakan analisis presentase. Analisisis presentase digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari responden yang kemudian dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan dalam bentuk presentase, sehingga memudahkan untuk membaca karakteristik responden, responden yang digunakan sebanyak 100. Presentase yang tinggi dapat dijadikan kesimpulan. Peneliti menggunakan rumus Bram, 2005:9 : P f N 00 di mana : P : presentase F : frekuensi yang sedang dicari persentasenya frekuensi jawaban N : jumlah responden

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dimana akan menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan. Peneliti menggunakan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak, dan membandingkannya dengan Normality Probability Plot. Sulistyo, 2012:50 b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien ganda dan membandingkannya dengan koefisien relasi antar variabel. Nilai patokan VIF Variance Inflation Factor dan koefisien antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan : 1 Jika VIF disekitar 1 atau memiliki toleransi mendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas. 2 Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0,5 maka tidak terdapat masalah kolinearitas Sulistyo, 2012:56. c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data mengandung situasi heteroskedastisitas karena menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar Sulistyo, 2012:60. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi dalam regresi apabila pengukuran variabel dilakukan dalam interval tertentu. Deteksi autokorelasi dilakukan dengan uji statistik Durbin-Watson dengan formula sebagai berikut : ∑ ∑ Autokorelasi tidak terjadi bila nilai d = 2. Autokorelasi positif jika d mendekati 0, sedangkan autokorelasi negatif terjadi bila nilai d mendekati 4 Sulistyo, 2012 : 62

3. Analisis Regresi Berganda