Uji fermentasi gula-gula Uji Sulfur Indol Motility SIM

laktosa. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya pembentukan gas Cappucino, 2008. Media differensial merupakan media untuk menumbuhkan mikroba tertentu serta menentukan sifat-sifatnya. Media Tryptone Bile X-Glucoronide TBX merupakan media yang mengandung agen kromogenik x-ß-D-glukoronide yang dapat mendeteksi keberadaan enzim glukoronidase yang terdapat pada E.coli. Bakteri E.coli akan menyerap agen kromogenik x-ß-D-glukoronide sehingga akan terjadi interaksi dengan enzim glukoronidase. Setelah terjadi proses fermentasi maka agen kromogenik akan disekresikan ke luar sel yang akan menimbulkan warna hijau-kebiruan sehingga memudahkan dalam proses identifikasi E.coli Bridson, 2006.

I. Identifikasi E. coli

Uji identifikasi E. coli merupakan serangkaian uji berdasarkan karakteristik E. coli. Uji ini dilakukan dengan menggunakan media dan reagen khusus, seperti uji fermentasi gula-gula glukosa laktosa, manitol, maltosa, sukrosa, uji Sulfur Indol Motility SIM, dan uji IMVIC Indol, Metil merah, Voges Proskauer, dan Sitrat Holt, 2000.

1. Uji fermentasi gula-gula

Uji ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam menguraikan gula-gula spesifik yang mencerminakan sifat bakteri tersebut dan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengidentifikasi bakteri Nugraheni, 2010. Bakteri fakultatif seperti E. coli dapat memfermentasikan glukosa dalam keadaan aerob maupun anaerob. Fermentasi karbohidrat secara anaerob menghasilkan asam organik seperti asam format, asam laktat, asam asetat, disertai gas hydrogen dan karbondioksida Cappuccino, 2008. Glukosa, laktosa, manitol, maltosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang sering digunakan untuk uji ini. Media yang digunakan mengandung glukosa dan ditambahkan indikator fenol merah. Terjadinya fermentasi karbohidrat dapat dilihat dengan perubahan warna media dari merah menjadi kuning yang menandakan adanya asam dan terbentuk gas yang terjebak dalam tabung Durham Lay, 1994.

2. Uji Sulfur Indol Motility SIM

Uji Sulphur Indol Motility SIM adalah pengujian dengan 3 parameter pengamatan, yaitu uji pembentukan sulfur, uji pembentukan indol, dan pengamatan motilitas pergerakan bakteri. Media yang digunakan dalam pengujian ini terdiri dari 3 media yang dijadikan dalam satu media yang berisi Pancreatic Digest of Casein, Peptic Digest of Animal Tissue, Ferrous Ammonium Sulphate, Sodium Thiosulphate, dan Nutrient Agar. Uji indol perlu ditambahkan reagen Kovacs, sedangkan kandungan Ferrous Ammonium Sulphate dan Sodium Thiosulphate digunakan untuk uji H 2 S dan Nutrient Agar digunakan untuk uji motilitas Finegold dan baron, 1996. Uji sulfur digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri menguraikan asam amino menjadi sulfur yang diproduksi oleh beberapa jenis mikrobia melalui pemecahan asam amino yang mengandung belerang seperti lisin dan metionin. Sulfur dapat diproduksi melalui reduksi senyawa-senyawa belerang anorganik, seperti: tiosulfat, sulfit atau sulfat. Keberadaan H 2 S dapat diamati degan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menambahkan garam-garam logam berat ke dalam medium. Uji SIM dikatakan positif apabila H 2 S bereaksi dengan senyawa-senyawa ini ditadai dengan terbentuknya logam sulfit berwarna hitam karena bakteri yang berada dalam medium tersebut tidak dapat menghidrolisis logam-logam berat yang terkandung dalam medium Nugraheni, 2010. Uji motilitas digunakan untuk melihat pergerakan bakteri. Uji motilitas menggunakan media NA semisolid yang memudahkan bakteri berflagel untuk melakukan pergerakan. Karakteristik E. coli adalah memiliki flagel diseluruh badan bakteri petrich sebagai alat untuk bergerak yang membedakan dengan bakteri lainnya. Hasil uji akan terlihat dengan pertumbuhan bakteri menyebar pada hasil tusukan yang menandakan bahwa bakteri yang diuji adalah golongan Enterobacter, dan E. coli termasuk dalam Enterobacter. Hasil positif untuk mengidentifikasi E. coli adalah dengan melihat pertumbuhan bakteri yang menyebar pada hasil tusukan Holt, et al., 2000

3. Uji IMVIC