A. Penentuan dan Pemilihan Tempat Pengambilan Sampel
Peneliti memilih wilayah Ngawen karena sebagian besar masyrakatnya memiliki kebiasaan rutin dalam mengkonsumsi jamu kunyit asam untuk
memelihara kesehatan. Hal ini berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 8 Maret 2015. Banyaknya masyarakat Ngawen yang mengkonsumsi
jamu kunyit asam dapat dilihat dari lakunya jamu kunyit asam di wilayah ini setiap harinya, sehingga jamu kunyit asam harus memenuhi persyaratan yang
berlaku untuk melindungi konsumen. Terdapat lima penjual jamu yang berkeliling di wilayah Ngawen dan tiga diantaranya produksi jamu kunyit asamnya paling
banyak diminati oleh masyarakat Ngawen. Ketiga penjual jamu tersebut dapat menjual jamu rata-rata 12-15 botol jamu setiap hari dan dua dari ketiga penjual
jamu di wilayah Ngawen memiliki konsumen tetap karena menerapkan sistem pesan antar untuk setiap hari.
B. Pemilihan dan Pengambilan Sampel
Pemilihan sampel ini berdasarkan produk jamu kunyit asam tersebut paling laku di wilayah Ngawen. Ketiga penjual jamu kunyit asam tersebut rata-
rata menjual delapan jenis jamu, namun salah satu jamu yang diminati adalah jamu kunyit asam. Sampel jamu yang diambil adalah sampel jamu dari tiga
penjual jamu di wilayah Ngawen Klaten. Pemilihan sampel dari tiga penjual jamu yang ada di wilayah Ngawen dianggap mewakili jumlah sampel jamu kunyit asam
karena terdapat 5 penjual jamu di wilayah Ngawen. Pengambilan sampel jamu kunyit asam dari tiga penjual jamu dilakukan
satu kali dengan masing-masing penjual sebanyak 3 botol sampel jamu sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
replikasi. Replikasi pada setiap sampel jamu dilakukan dengan tujuan memperkecil kesalahan hasil penelitian sehingga hasil penelitian lebih valid.
Pengambilan sampel dilakukan pada hari senin pukul 07.00 pagi. Saat pengambilan, sampel jamu kunyit asam dimasukkan ke dalam botol kaca yang
sudah disterilkan dan tertutup rapat. Hal ini bertujuan agar tidak ada kontaminasi bakteri ataupun jamur yang berasal dari wadah yang digunakan pada saat
pengambilan sampel. Selanjutya sampel jamu tersebut dibawa ke laboratorium dengan menggunakan cool box untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi
selama perjalanan.
C. Homogenisasi dan Pengenceran Sampel