c. Bila dari seluruh cawan petri tidak ada satupun yang menunjukkan
jumlah antara 10-150 koloni, maka dicatat angka sebenarnya dari tingkat pengenceran
terendah dan dihitung sebagai angka
kapangkhamir perkiraan. d.
Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan dan bukan disebabkan karena faktor inhibitor, maka angka kapangkhamir dilaporkan sebagai
kurang dari satu dikaliikan faktor pengenceeran terendah MA PPOMN, 2006.
2. Identifikasi E. coli
E. coli adalah bakteri gram negatif dan berbentuk batang. Identifikasi bakteri dilakukan dengan pengamatan menggunakan mikroskop
dengan uji sifat biokimia dan pengecatan gram. E. coli ditunjukkan dengan hasil positif pada pengecatan gram yaitu berwarna merah muda gram negatif
PPOMN, 2006 dan berbentuk batang serta pada uji fermentasi karbohidrat dan uji IMVIC menunjukkan hasil seperti pada tabel I.
Tabel I. Uji fermentasi karbohidrat dan uji IMVIC pada identifikasi E. coli Holt,et al., 2000.
No. Uji Hasil
1 Glukosa
+ 2
Laktosa +
3 Manitol
+ 4
Maltosa +
5 Sakarosa
+ 6
Indol +
7 Metil Merah
+ 8
Voges Proskauer
- 9
Sitrat -
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Jamu kunyit asam memiliki bahan dasar rimpang kunyit dan daging buah asam jawa. Jamu kunyit asam yang dijual berupa cairan jamu yang
telah siap minum. Kunyit asam bermanfaat untuk mengatasi nyeri saat haid ketika wanita mengalami menstruasi, antibakteri, antioksidan, peluruh kentut. Asam
jawa juga berkhasiat untuk pereda asma, batuk kering, rematik, nyeri haid, sariawan dan menurunkan berat badan Kurniawati, 2010.
Jamu kunyit asam banyak dikonsumsi masyarakat di wilayah Ngawen, maka diperlukan adanya informasi mengenai kualitas dan kemanan agar
konsumen terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh adanya kapangkhamir maupun kontaminan mikroba berbahaya seperti E.coli. Kualitas dan keamanan
harus sesuai dengan BPOM No.12 Tahun 2014 tentang persyaratan obat tradisional bahwa persyaratan cairan obat dalam termasuk jamu memiliki Angka
Kapang Khamir tidak lebih dari 10
3
koloniml, serta tidak terpapar mikroba patogen termasuk E.coli BPOM RI, 2014.
Jamu adalah cairan obat yang tidak memerlukan ijin usaha industri sehingga tidak memerlukan ijin dalam pemasarannya, maka belum terdapat
jaminan keamanan dari jamu tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap kemanan dari jamu kunyit asam tersebut dengan dilakukan pengujian
terhadap AKK dan cemaran mikroba patogen seperti E.coli. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI