Tahap Pengkayaan dalam media Escherichia coli Broth

menjadi pertumbuhan yang baik bagi kapang, tetapi pertumbuhan kapangkhamir pada ketiga sampel jamu kunyit asam masih dalam batas aman. E. Uji Identifikasi E. coli Uji identifikasi E.coli bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sampel jamu kunyit asam terdapat E.coli. Uji identifikasi bakteri ini dilakukan didasarkan sifat biokimiawi dan morfologinya.

1. Tahap Pengkayaan dalam media Escherichia coli Broth

Uji pengkayaan merupakan uji untuk menumbuhkan mikroba dari jamu kunyit asam agar dapat tumbuh optimal pada media pengkaya. Media yang digunakan adalah Escherichia coli Broth BPOM, 2008. Media ECB adalah media selektif yang digunakan untuk produk makanan maupun minuman. Hasil positif dari tahap pengkayaan ini ditunjukkan dengan terbentuknya gas yang terjebak pada tabung durham yang menandakan bahwa di dalam sampel yang diuji mengandung bakteri E. coli. Pada penelitian dilakukan inokulasi pada media ECB dari sampel jamu kunyit asam, selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 24 jam. Inokulasi merupakan suatu cara pemindahan mikroba-mikroba dari suatu suspensi ke suatu media pertumbuhan lain yang steril. Inkubasi pada suhu 37 ⁰C dilakukan untuk menyeleksi pertumbuhan bakteri E.coli karena bakteri ini dapat tumbuh optimal pada suhu 37 ⁰C dan akan menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri lain seperti bakteri Basillus subtilis dan enterococci Soemarmo, 2000. Penggunaan kontrol positif bertujuan untuk melihat bahwa teknik yang digunakan tepat. Kontrol positif berisi biakan murni ATCC 25922. Kontrol positif yang ditanam pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI media ECB juga berfungsi sebagai pembanding reaksi dan karakteristik dengan sampel. Jika hasil dari sampel sama dengan kontrol, maka hasilnya adalah positif. Selain itu, kontrol positif juga berfungsi untuk mencegah terjadinya bias. Gambar 1. Uji pengkayaan E.coli dalam media Escherichia coli Broth Keterangan: K= kontrol positif P= sampel uji timbul gelembung gas dan terjadi kekruhan Berdasarkan data dari identifikasi E. coli yang dilakukan, diperoleh gambar 1 semua sampel jamu kunyit asam dari ketiga penjual jamu yang telah diinkubasi selama 24 jam menunjukkan hasil negatif bakteri E.coli. Hal ini dapat dilihat dari penampakan gambar sampel jamu tidak mengalami kekeruhan serta tidak terbentuk gelembung gas seperti yang tampak pada kontrol positif. Gelembung gas tidak terbentuk karena tidak ada bakteri di dalam sampel jamu kunyit asam yang mampu memfermentasikan laktosa pada media ECB yang dapat menghasilkan asam dan gas. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Atlas 1997 bahwa laktosa merupakan bentuk sakarida yang perlu dipecah terlebih dahulu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebelum masuk ke sel bakteri. Laktosa dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim ß-galaktosidase, glukosa kemudian dibawa masuk oleh permease melalui jalur transport aktif dan diproses dalam jalur glikolisis menghasilkan asam piruvat yang akan menghasilkan asam-asam campuran dan gas CO 2 melalui Siklus Krebs. Mikroba fakultatif anaerob, glukosa yang dimetabolisme menghasilkan asam-asam campuran dan gas O 2 . Asam-asam yang terbentuk diantaranya adalah asam fumarat dan asam suksinat. Media ECB merupakan media yang dapat ditumbuhi berbagai jenis bakteri Coliform fekal yang salah satunya adalah E.coli, tetapi tidak menutup kemungkinan bakteri Coliform fekal yang lain seperti golongan Enterbacteriaceace yang lain. Setelah diperoleh hasil dari uji pengkayaan, maka dilanjutkan dengan melakukan isolasi E.coli pada media TBX untuk lebih memastikan bahwa memang tidak terdapat bakteri E.coli dalam sampel jamu kunyit asam tersebut.

2. Isolasi E.coli dalam media TBX