Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan konsisten Usman Akbar, 2008. Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau dependability. Menurut Hasan 2006, reliabilitas berarti memiliki sifat dapat dipercaya. Uji reliabilitas ingin melihat seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama. Uji coba skala OCAI yang dilakukan Cameron pada berbagai organisasi dengan subjek mulai dari level staff hingga level top management memperoleh kisaran reliabilitas 0.67 sampai 0,83. Hal ini menyatakan bahwa skala OCAI cukup mampu menunjukkan konsistensi dari sebuah alat ukur Cameron Queen, 2006. Meskipun skala OCAI pernah diuji reliabilitas sebelumnya, menurut Azwar 2003 komputasi koefisien reliabilitas hasil ukur bagi subjek penelitian masih tetap perlu dilakukan. Penghitungan koefisien reliabilitas hasil alat ukur dilakukan untuk membantu memperkirakan tingkat keterpercayaan hasil pengukuran skala OCAI bagi kelompok subjek yang diteliti, sehingga dapat memperoleh informasi mengenai kecermatan data sebagai estimasi skor yang sebenarnya dimiliki oleh subjek penelitian. Hal ini perlu dilakukan mengingat subjek dalam penelitian ini merupakan kelompok individu yang berbeda dengan subjek yang dijadikan dasar pengujian reliabilitas alat ukur semula. Pengujian reliabilitas skala OCAI pada penelitian ini menggunakan teknik tryout terpakai. Pelaksanaan tryout dilakukan pada tanggal 9 November 2015 dan berakhir pada tanggal 7 Desember 2015. Peneliti perlu menggunakan pendekatan konsistensi internal dalam estimasi reliabilitas untuk menghindari masalah-masalah yang biasanya ditimbulkan oleh pendekatan tes ulang Azwar, 2003. Konsistensi internal masing-masing dimensi budaya organisasi Clan, Adocrachy, Market dan Hierarchy pada skala OCAI dilihat dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Besarnya reliabilitas konsistensi internal r xx bergerak dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 maka semakin tinggi pula reliabilitas yang dimiliki, begitu pula sebaliknya. Guildford dalam Supratiknya, 2014 menambahkan bahwa koefisien minimum yang dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes adalah 0,70 namun apabila ditemukan koefisien yang tidak setinggi itu pun masih dapat dianggap cukup berarti, terutama apabila skor skala yang bersangkutan digunakan bersama-sama dengan hasil ukur tes-tes lain dalam suatu perangkat pengukuran Azwar, 2012. Koefisien dari tiap dimensi budaya organisasi skala OCAI adalah sebagai berikut : Tabel 7 Koefisien Reliabilitas Dimensi Budaya Organisasi No. Dimensi Koefisien Reliabilitas Jumlah Item 1. Clan 0,839 6 2. Adhocracy 0,740 6 3. Market 0,804 6 4. Hierarchy 0,825 6 Berdasarkan hasil uji analisis menggunakan IBM SPSS versi 21, koefisien alpha untuk dimensi budaya organisasi clan dan hierarchy masing-masing mendapatkan nilai 0,839 dan 0,825. Sementara itu, dimensi budaya organisasi market dan adhocracy masing-masing memperoleh nilai 0,804 dan 0,740. Pada penelitian ini tidak terdapat dimensi budaya organisasi yang tergolong memiliki reliabilitas rendah. Hasil uji analisis juga menunjukkan bahwa koefisien alpha masing-masing dimensi budaya organisasi pada penelitian ini 0,740 – 0,839 lebih baik dari koefisien alpha OCAI versi asli 0,67 – 0,83.

H. Metode Analisis Data