6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian antara motif dan motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak. Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang
menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Motif adalah disposisi yang stabil yang
mengorganisasikan merencanakan hal-hal yang dikatakan dilakukan orang dan didasarkan pada insentif yang dibangkitkan secara emosional. Insentif
tersebut mulai wajar ketika mereka secara bawaan memberikan timbulnya motif pada tipe yang berbeda dari emosi, yaitu emosi negatif emosi positif.
Sifat mereka berubah secara cepat dengan adanya proses belajar yang dilakukan oleh individu, karena motif merupakan hasil dari proses belajar atas
isyarat berpasangan dengan pengaruh kondisi yang menghasilkan pengaruh McClelland, 1985.
Menurut Santrock 1999 motivasi adalah faktor yang membantu menjelaskan mengapa seseorang berperilaku, berpikir, dan merasakan. Motif
adalah dorongan yang lebih spesifik seperti lapar, haus, seks, prestasi yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku untuk pencapaian suatu tujuan.
Motif terbagi dalam beberapa macam, misalnya jika kita lapar, maka kita akan segera mengambil minuman dan meminumnya, atau jika kita ingin sukses
dalam belajar, maka kita akan banyak membaca buku dengan tekun. Motivasi
7
adalah suatu kondisi atau status internal kadang-kadang diuraikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau kekurangan yang mampu menggerakkan perilaku
dan memberi arah Pettijohn, 1992. Motivasi menjelaskan bagaimana suatu perilaku dimulai,
dikuatkan, didukung, diarahkan, hingga akhirnya berhenti, dan bagaimana bentuk reaksi yang muncul pada organisme yang bersangkutan saat hal ini
berlangsung Jones, 1955. Motivasi juga berkaitan dengan hubungan variabel bebas dan tergantung yang menjelaskan arah, besar kekuatan, kestabilan pada
perilaku individu yang bersangkutan, mempertahankan secara konsisten efek dari ketangkasan, kecakapan, dan pemahaman dari tugas, dan batasan yang
muncul dari lingkungannya Bandura, 1997 Tiga komponen utama dalam motif antara lain stimulus biologis,
stimulus motif, dan stimulus yang dipelajari. Dalam stimulus biologis yang merupakan dasar psikologis seseorang, kita dapat menemukan rasa lapar,
haus, kestabilan suhu, dan seks yang akan menggerakan kita untuk bertindak. Dalam stimulus motif itu sendiri kita dapat menemukan panca indera, rasa
keingintahuan, kenyamanan, dan kompetisi yang merupakan bagian yang telah tercipta akibat interaksi dengan lingkungan sekitar. Dalam stimulus yang
dipelajari, kita dapat menemukan pencapaian karir, kekuasaan, dan hubungan dengan lingkungan yang tercapai lewat faktor belajar dan fokus pada
pengalaman sosial Pettijohn, 1992. Komponen-komponen penting dalam motivasi antara lain
kebutuhan akan suatu ekspektasi terhadap suatu hal yang ingin dicapai,
8
perilaku yang muncul, hasil akhir yang berupa pencapaian tujuan, dan beberapa timbal balik dari lingkungan. Seseorang akan berusaha keras
mencari perilaku alternatif yang ada untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan secara sempurna dan menghindari suatu kegagalan Atkinson,
1974. Motif dan motivasi tidak dapat dipisahkan, dimana motif menjadi
dasar penggerak, dan selanjutnya motivasi itu sendiri adalah faktor yang menguraikan dan menjelaskan mengapa kita berpikir dan bertindak untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah alur terciptanya motivasi : Tabel 1
. Alur terciptanya motivasi
9
B. Sumber-sumber motivasi