23
Metode ini memakai try-out terpakai dimana try-out angket berjumlah 30 buah dari total 100 angket. Sedangkan skor aitem berdasarkan
sifat aitem dapat dilihat pada tabel 4 di halaman berikut ini.
Tabel 4. Skor aitem berdasarkan sifat aitem
Sifat Aitem Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
Skor tersebut akan menggambarkan tentang motivasi orang berkunjung ke coffee shop. Semakin tinggi nilai yang diperoleh pada tiap
aspeknya, maka akan terlihat jelas motivasi apa yang mendasari orang pergi ke coffee shop.
E. Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah skala penelitian yang sudah dibuat dapat menghasilkan data yang akurat sesuai
dengan tujuan penelitian Azwar, 2001. Penelitian yang baik haruslah mempertimbangkan aspek validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan
24
digunakan. Validitas, berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat itu melakukan fungsi ukurnya, dengan kata lain mengukur apa yang seharusnya
diukur Azwar, 1997. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu
mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti dapat
memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain.
Penelitian ini menggunakan validitas isi untuk mengukur validitas pada alat ukur yang digunakan. Menurut Azwar 2001, validitas isi
merupakan pengujian validitas yang diperoleh dari pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgment, yakni orang-orang yang
ahli dan profesional di bidangnya, supaya aitem yang dibuat tidak keluar dari tujuan pengukuran yang sudah ditentukan. Pengujian isi skala dilakukan
dengan mengkonsultasikan dengan orang-orang yang lebih ahli, dalam hal ini konsultasi aitem dilakukan dengan dosen pembimbing.
2. Daya Diskriminasi Aitem
Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang diukur Azwar, 1999. Pengujian daya diskriminasi
25
aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara
distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total
r
ix yang dikenal pula dengan parameter daya beda aitem. Metode yang digunakan
untuk daya diskriminasi aitem adalah formula koefisien korelasi product moment
Pearson.
3. Estimasi Reliabilitas