87 mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk
membantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti juga mempertimbangkan kelima ciri media
pembejaran berbasis metode Montessori yang telah ditawarkan kepada guru dan siswa melalui kuesioner analisis kebutuhan.
Peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai media pembelajaran yang dinginkan oleh guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan
tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan desain media pembelajaran dan albumnya. Dengan demikian, peneliti dapat melanjutkan pada
tahap selanjutnya.
4.1.2 Penyusunan Rencana
Tahap kedua dalam penelitian ini adalah penyusunan rencana. Pada tahap ini peneliti membuat desain media pembelajaran dan menyusun instrumen yang
dibutuhkan.
4.1.2.1 Desain Media Pembelajaran Montessori 4.1.2.1.1 Konsep Pembuatan Media Pembelajaran
Konsep pembuatan media pembelajaran rangka kepala manusia merupakan pengembangan dari replika rangka kepala manusia. Media
pembelajaran ini terdiri dari replika rangka kepala manusia, papan yang ditempelkan replika rangka kepala, kartu materi, kartu soal dan kotak
penyimpanan kartu soal dan kartu materi. Gambar 4.1 adalah gambar replika rangka kepala manusia.
88 Gambar 4.1 Replika rangka kepala manusia
Hal yang dikembangkan dari media pembelajaran asli adalah replika rangka kepala manusia. Warna putih pada rangka dikembangkan menjadi 10
warna yang berbeda-beda sesuai dengan 10 bagian tulang pada rangka kepala. Pengembangan rangka manusia yang difokuskan ke rangka kepala manusia oleh
peneliti berdasarkan hasil wawancara oleh siswa , di mana mereka kesulitan memahami materi IPA karena terlalu banyak nama dan istilah yang dihafal. Dari
situlah peneliti memfokuskan mengembangkan rangka kepala manusia untuk memudahkan siswa memahami nama bagian tulang dan penjelasannya pada
rangka kepala. Peneliti menambahkan papan untuk meletakkan replika rangka, kartu materi sekaligus pengendali kesalahan, kartu soal, serta kotak untuk
menyimpan kartu materi dan kartu soal. Selain itu peneliti menambahkan kotak besar untuk menyimpan media pembelajaran.
4.1.2.1.2 Desain Media Pembelajaran
Pengembangan desain penelitian ini mengembangkan media pembelajaran rangka kepala manusia. Media pembelajaran rangka kepala manusia terdiri dari 6
komponen. Komponen tersebut di antaranya replika rangka kepala, papan, kartu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 materi, kartu soal, kotak penyimpanan kartu materi dan kartu soal, serta kotak
penyimpanan media. Komponen yang pertama adalah replika rangka kepala manusia. Replika
rangka kepala manusia memiliki 10 warna yang berbeda di 10 bagian tulang pada rangka. 10 warna yang berbeda itu bertujuan sebagai petunjuk untuk membuka
kartu materi yang memiliki warna yang disesuaikan dengan warna pada bagian- bagian tulang pada rangka. Pemberian warna juga memperhatikan analisis
kebutuhan siswa maupun guru. Sebanyak 80 siswa dan 50 guru menyukai warna cerah. Peneliti memberikan warna pada bagian rangka kepala dengan
komposisi warna cerah, dan warna gelap. Hal tersebut mengingat pada data analisis kebutuhan sebanyak 50 guru menykau warna gelap. Di setiap bagian
tulang diberikan nomor 1 sampai 10. Pemberian nomor tersebut bertujuan sebagai alur dalam mempelajari di setiap bagian tulang pada rangka kepala manusia.
Komponen yang kedua adalah papan untuk meletakkan replika rangka kepala dan kartu materi. Papan ini mempunyai 10 lubang di samping untuk
disisipkan kartu materi sesuai dengan jumlah bagian tulang rangka kepala yang diajarkan di Sekolah Dasar, yaitu 10. Papan untuk meletakkan replika rangka
kepala dan kartu materi berbetuk balok dengan ukuran 30cm x 40 cm dengan ketebalan 1 cm. Di tepian papan terdapat nomor dari angka 1 sampai 10 dengan
variasi warna yang berbeda. Variasi warna tersebut disesuaikan dengan warna pada bagian rangka kepala dan warna pada kartu materi. Pemberian variasi warna
berfungsi sebagai jembatan antara bagian rangka kepala yang dituju dengan kartu materi. Misalnya siswa mengambil kartu soal nomor 1 berwarna kuning yang
berisi tentang tulang rahang bawah. Lalu siswa mengamati replika rangka kepala, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 dan mencari tulang rahang bawah dengan mencari bagian tulang yang berwarna
merah, begitu juga seterusnya. Komponen yang ketiga adalah kartu materi. Kartu materi ini dibuat
dengan bahan kayu. Pembuatan kartu materi juga memperhatikan analisis kebutuhan siswa maupun guru. Sebanyak 48 siswa menyukai bahan kayu.
Jumlah dari kartu materi ini 10 dengan warna yang berbeda-beda. Kartu materi berukuran 5 cm x 8 cm dengan ketebelan 3mm serta mempunyai 2 sisi. Sisi 1
berisi tentang nama-nama bagian rangka kepala, dan Sisi dibaliknya berisi tentang penjelasan dari bagian tersebut. Penulisan nama bagian tulang dan penjelasannya
pada kartu materi disesuaikan dengan warna yang tertera pada kartu dan bagian tulang pada replika rangka. Misalnya, warna pada bagian tulang rahang bawah
berwarna kuning, maka kartu materi yang bertulskan tulang rahang bawah jug berwarna kuning
Komponen yang ke empat adalah kartu soal. Kartu soal ini dibuat dengan bahan dasar kertas poster tebal. Hal ini dipertimbangkan oleh peneliti mengingat
analisis kebutuhan siswa menunjukkan 40 persen siswa menyukai bahan kertas. Kartu soal berjumlah 20 dimana 10 bertuliskan tentang nama bagian tulang, 10
soal bertuliskan penjelasan bagian tulang. Semua kartu soal berwarna putih sebagai warna yang netral. Kartu soal diletakkan pada masing-masing kotak
nomor yang ada di tepian papan. Dari situ kartu materi berfungsi, sebagai pengendali kesalahan auto-correction.
Komponen yang kelima adalah kotak penyimpanan kartu soal dan kartu materi. Kotak penyimpanan kartu soal dan kartu materi berukuran 20cm x 10 cm
dengan tinggi 10 cm dan penutup di atasnya. Permukaan alas berukuran 10 cm x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 10 cm, sedangkan permukaan samping memiliki ukuran 10 cm x 10 cm. Kotak
tersebut diberi sekat untuk membagi 2 tempat, sehingga masing-masing tempat berukuran 10 cm x 10 cm. Dua tempat tersebut untuk membedakan mana yang
termasuk kartu materi dan mana yang termasuk kartu soal. Komponen yang ke 6 adalah kotak penyimpanan media pembelajaran
rangka kepala manusia. Kotak penyimpanan media pembelajaran berukuran 53 cm x 30 cm. Kotak penyimpanan media ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan media pembelajaran rangka kepala manusia dan kotak pentyimpanan kartu soal serta materi. Selain itu juga berfungsi untuk melindungi
media dari benturan benda keras. Pada kotak penyimpanan media pembelajaran ini terdapat sekat yang membagi kotak menjadi 2 tempat. Tempat yang pertama
untuk meletakkan media pembelajaran rangka kepala manusia, dan yang kedua untuk meletakkan kotak penyimpanan kartu soal dan kartu materi.
4.1.2.2 Desain Album Media Pembelajaran
Album media pembelajaran adalah buku panduan untuk menggunakan media pembelajaran rangka kepala manusia. Album media pembelajaran disusun
untuk direktris istilah pembimbing dalam pembelajaran Montessori. Album berisi tentang langkah-langkah dalam penggunaan media pembelajaran rangka
kepala manusia. Gambar di setiap langkah pembelajaran dimasukkan untuk mempermudah direktris dalam memahami kalimat pada langkah pembelajaran.
4.1.2.3 Instrumen Tes dan Validasi Produk
Instrumen sangat dibutuhkan dalam uji coba media pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan validasi produk untuk uji coba
media pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.1.2.3.1 Tes
Dalam uji coba terbatas instrumen tes dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa sebelum dan setelah menggunakan produk media
pembelajaran melalui uji coba terbatas serta sebagai data pendukung dan data tambahan dalam melihat kualitas produk media pembelajaran rangka kepala
manusia berbasis metode Montessori. Instrumen tes disusun berdasarkan kisi-kisi pada tabel 3.8. Sebelum digunakan, instrumen tes diuji tingkat validitas instrumen
oleh ahli, serta diuji secara empiris kemudian diuji keterbacaannya. Instrumen tes divalidasi oleh ahli, yaitu guru SD setara. Uji validitas yang
digunakan oleh ahli adalah validasi isi dan konstruk. Aspek yang dinilai dalam validasi isi dapat dilihat pada tabel 3.9. Hasil uji validitas isi oleh ahli disajikan
pada tabel 4.19 Tabel 4.19 Hasil uji validasi isi oleh Ahli
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6
Guru 4 4 4 4 4 3
23 3,83
Dari hasil validasi isi instrumen tes oleh ahli pada tabel 4.19, rerata skor sebesar 3,83. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11, skor rata-rata yang dihasilkan
lebih dari 2,50 dan masuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen tes dinyatakan valid. Selain itu ahli tidak
memberikan komentar tambahan mengenai instrumen, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen layak untuk digunakan. Instrumen tes juga divalidasi kontruk
oleh ahli. Hasil validasi konstruk instrumen tes oleh ahli disajikan pada tabel 4.20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93 Tabel 4.20 Hasil validasi konstruk instrumen tes oleh ahli
No. Item Skor
Kategori
1 4
Sangat Baik 2
4 Sangat Baik
3 4
Sangat Baik 4
4 Sangat Baik
5 4
Sangat Baik 6
4 Sangat Baik
7 4
Sangat Baik 8
3 Baik
9 4
Sangat Baik 10
4 Sangat Baik
11 4
Sangat Baik 12
4 Sangat Baik
13 4
Sangat Baik 14
4 Sangat Baik
15 3
Baik 16
4 Sangat Baik
17 4
Sangat Baik 18
4 Sangat Baik
19 4
Sangat Baik 20
4 Sangat Baik
21 4
Sangat Baik 22
4 Sangat Baik
23 3
Baik 24
3 Baik
25 4
Sangat Baik
Rerata 3,84
Sangat Baik
Dari hasil validasi konstruk instrumen tes oleh ahli yang disajikan pada tabel 4.20, terhitung rerata skor sebesar 3,84. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata uji
keterbacaan kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen tes dikatakan valid. Selain itu ahli
tidak memberikan komentar tambahan mengenai instrumen, sehingga instrument tes layak untuk digunakan.
Selanjutnya, instrumen tes diujikan secara empiris kepada siswa SD lain. Uji empiris dilakukan kepada 18 siswa SD Kanisius Jetis Depok. Pemilihan SD
Kanisius Jetis Depok sebagai SD setara dengan memperhatikan prestasi akademik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 yang dicapai Sekolah dalam 5 tahun terakhir. Uji coba dilaksanakan pada tanggal
22 November 2016. Instrumen tes berjumlah 25 soal dengaan berdasarkan kisi- kisi yang dapat dilihat pada tabel 3.8.
Data yang didapatkan diolah menggunakan program SPSS 22 for Windows menggunakan teknik korelasi product moment dari Carl Pearson untuk
menganalisis item soal. Untuk melihat valid atau tidaknya item soal dengan membandingkan niali r hitung dengan nilai r tabel product moment dengan
kriteria apabila r hitung sama dengan atau lebih besar dari r tabel berarti soal yang dianalisis valid. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka soal tersebut
tidak valid Trisnamansyah,2015: 172. Widoyoko 2009: 137 menambahkan bahwa untuk emngetahui valid tidaknya suatu soal dapat dilihat pada harga sig.
2-tailed pada program SPSS 22 for Windows. Apabila harga sig. 2 tailed lebih kecil dari 0,05, maka soal tersebut dinyatakan valid. Hasil validasi [erhitungan
validitas dengan SPSS. Hasil perhhitungan validitas dengan SPSS disajikan pada tabel 4.21
Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil validitas isntrumen tes dengan SPSS
No. Item
Sig. 2
tailed Keterangan
No. Item
Sig. 2
tailed Keterangan
1 0,009
Valid 14
0,242 Tidak Valid
2 0,000
Valid 15
0,824 Tidak Valid
3 0,033
Valid 16
0,002 Valid
4 0,234
Tidak Valid 17
0,443 Tidak Valid
5 0,824
Tidak Valid 18
0,007 Valid
6 0,002
Valid 19
0,012 Valid
7 0,043
Valid 20
0,459 Tidak Valid
8 0,004
Valid 21
0,021 Valid
9 0,984
Tidak Valid 22
0,001 Valid
10 0,041
Valid 23
0,262 Tidak Valid
95 11
0,018 Valid
24 0,183
Tidak Valid 12
0,018 Valid
25 0,824
Tidak Valid 13
0,009 Valid
Dari tabel 4.21 , didapatkan sebanyak 15 soal valid dan 10 soal tidak valid. Lima belas soal yang valid kemudian diuji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas
instrumen dengan menghitung nilai koefisien Alpha menggunakan program SPSS 22. Hasil perhitungan nilai koefisien Alpha menggunakan SPSS 22 disajikan pada
tabel 4.22. Tabel 4.22 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes dengan SPSS
Dari tabel 4.22, didapatkan hasil perhitungan koefisien Alpha sebesar 0,741. Kaplan dalam Widoyoko, 2016: 165 menjelaskan bahwa instrumen
dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7. Maka, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes tersebut dikatakan reliabel dan
layak digunakan. Instrumen tes yang valid dan reliabel digunakan sebagai pretest dan
posttest. Dari 15 soal yang valid dan reliabel, peneliti mengambil 10 soal yang digunakan sebagai pretest dan posttest. Kisi-kisi instrument pretest dan posttest
disajikan pada tabel 4.23.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .741
16
96 Tabel 4.23 Kisi-kisi Instrumen pretest dan posttest
Sebelum digunakan pada uji coba terbatas, instrumen tes diuji keterbaacaannya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa pada kalimat pertanyaan yang tertera di soal. Uji keterbacaan dilakukan kepada lima siswa SD Kanisius Jetis Depok sebagai SD setara. Hasil uji
keterbacaan disajikan pada tabel 4.24 Tabel 4.24 Hasil uji keterbacaan instrumen soal pretest dan posttest oleh siswa
Siswa Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 4 4 4 3 4 4 4 4
3 37
3,7 2
4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
37 3,7
3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
4 38
3,8 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 4
38 3,8
5 3 4 3 4 3 4 4 4 3
4 36
3,6
Rerata 37,2
3,72
Dari hasil uji keterbacaan instrumen tes oleh siswa SD setara pada tabel 4.24, hasil rata-rata skor sebesar 3,72 Dilihat pada tabel 3.11, Rerata tersebut
termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen tes dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan.
4.1.2.3.2 Kuesioner Validasi Produk
Instrumen pengumpulan data selanjutnya adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk menulai kelayakan produk media pembelajaran rangka kepala
manusia yang telah dikembangkan. Validasi produk dilakukan oleh ahli dan oleh No Indikator
Nomor Aitem 1
Menyebutkan nama tulang pada rangka kepala manusia
3,6,16, 2
Menjelaskan tulang pada rangka kepala manusia
1,2,10,12,13,21,22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97 siswa. Peneliti menyusun kuesioner validasi produk berdasarkan 5 ciri media
pembelajaran Montessori yang dijadikan sebagai kisi-kisi. Kisi-kisi validasi produk dapat dilihat pada tabel 3.6. Kisi- kisi tersebut dikembangkan menjadi 11
pertanyaanpernyataan. Isi dari kuesioner validasi produk untuk ahli dengan siswa sama,
tatapi dibedakan
dalam penggunaan
bahasa dan
urutan pertanyaanpernyataan.
Sebelum digunakan, instrumen kuesioner validasi produk diuji validitasnya dengan tujuan mengetahui kelayakan suatu instrumen. Validasi yang
digunakan adalah validasi konstruk. Validasi kuesioner dilakukan oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori. Ahli memberikan penilaian
dan komentar untuk dijadikan pertimbangan oleh peneliti dalam perbaikan kuesioner. Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli disajikan pada tabel
4.25 Tabel 4.25 Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
IPA 3 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4
43 3,8
Montessori 4 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4
42 3,8
Rerata
42,5 3,8
Dari hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli yang disajikan pada tabel 4.25, terhitung rerata skor sebesar 3,8. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata uji
validasi kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa kuesioner dikatakan valid dinyatakan valid sehingga layak
untuk digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98 Dalam validasi kuesioner validasi produk, ahli memberikan komentar.
Komentar ahli terkiat kuesioner validasi produk disajikan pada tabel 4.26. Tabel 4.26 Komentar dan keputusan perbaikan instrumen kuesioner validasi
produk
No. Item
Komentar Ahli Keputusan Perbaikan
IPA Montessori
1 -
- 2
- -
3 -
- 4
- -
5 -
- 6
- -
7 -
- 8
Lengkapi kalimat -
Peneliti melengkapi kalimat pada pertanyaan 9
- -
10 -
- 11
- -
Validasi instrumen yang selanjutnya adalah validasi instrumen kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa. Berikut adalah hasil validasi kuesioner
tanggapan mengenai produk oleh siswa yang disajikan pada tabel 4.27 Tabel 4.27 Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan mengenai produk oleh siswa
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
IPA 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4
44 4
Montessori 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4
42 3,8
Rerata 43
3,9
Dari hasil validasi kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa pada tabel 4.27 , rata-rata skor sebesar 3,9. Dibandingkan dengan tabel 3.11, rata-rata
tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen dinyatakan valid. Para ahli tidak
memberikan komentar tambahan, sehingga instrument layak digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99 Selanjutnya, kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa diuji
keterbacaanya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada kalimat pernyataan pada kuesioner. Uji keterbacaan dilakukan kepada lima siswa SD
Kanisius Jetis Depok sebagai SD setara. Berikut hasil uji keterbacaan yang disajikan pada tabel 4.28
Tabel 4.28 Hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa
Siswa Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
1 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4
43 3,9
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4
43 3,9
3 4 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4
42 3,8
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4
44 4,0
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4
43 3,9
Rerata 43
3,9
Dari hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai produk oleh siswa pada tabel 4.28 rata-rata skor sebesar 3,9. Dibandingkan dengan tabel 3.11,
rata-rata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen dinyatakan valid
sehingga layak digunakan.
4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk