57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada subbab ini berisi penjelasan mengenai persiapan penelitian hingga pelakasanaan penelitian yang terdiri dari potensi masalah, penyusunan rencana,
pengembangan bentuk awal produk, validasi produk, dan uji coba terbatas.
4.1.1 Potensi dan Masalah
Tahap pertama dalam penelitian ini adalah potensi masalah. Dalam tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah dengan observasi dan wawancara.
Dari hasil observasi dan wawancara peneliti melakukan analisis karakteristik siswa dan memberikan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru.
4.1.1.1 Identifikasi Masalah
Tahap awal yang dilakukan peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan mengenai permasalahan belajar yang dialami oleh siswa dengan teknik
wawancara dan observasi. Selanjutnya, hasil wawancara dan observasi diolah dengan menggunakan triangulasi data.
4.1.1.1.1 Obervasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan media dalam pembelajarn di kelas. Tujuan lain dari observasi yaitu untuk
mengamati karakteristik siswa dan kendala-kendala siswa dalam pembelajaran IPA di kelas. Instrumen pedoman observasi divalidasi oleh beberapa ahli, ahli
58 pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori. Berikut hasil validasi
terhadap instrumen pedoman observasi yang disajikan pada tabel 4.6 Tabel 4.1 Hasil validasi Instrumen Observasi
Ahli Nomor Item
Total Rereata 1
2 3
4 5
6 7
8
IPA 4
4 4
4 4
4 4
4 32
4 Montessori
4 4
3 4
4 4
4 4
31 3,8
Rerata 31,5
3,9
Dari hasil validasi pedoman observasi oleh ahli pada tabel 4.1, rerata skor sebesar 3,9. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi pedoman observasi tersebut
termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman observasi dinyatakan valid sehingga layak untuk
digunakan. Peneliti melakukan observasi pada hari Jumat, 22 Juli 2016. Hasil
observasi disajikan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Tabel hasil observasi
Objek yang Diamati Jawaban
Catatan
Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas
untuk pembelajaran IPA Tidak
-
Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam
pembelajaran Tidak
-
Guru menggunakan media pembelajaran untuk
menjelaskan materi pembelajaran IPA
Tidak Guru menggunakan metode
ceramah dalam menyampaikan materi sambil membacakan materi
pada buku dan dituliskan pada papan tulis
Guru menguasai cara menggunakan media
pembelajaran Tidak
Guru tidak menggunakan media pembelajaran
Guru menjelaskan cara Tidak
Guru tidak menggunakan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 penggunaan media
pembelajaran IPA kepada siswa
pembelajaran
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara
mandiri Tidak
Siswa menggunakan buku paket IPA dalam belajar
Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti
pembelajaran IPA di kelas Ya
Setelah guru menyampaikan materi, siswa meminta guru
mengulang materi. Ketika guru bertanya “Kalian belum jelas”,
siswa menjawab “iya” Siswa mengalami kesulitan
ketika mengerjakan soal IPA
- Siswa tidak mengerjakan soal,
guru menyampaikan materi selama pembelajaran
Dari hasil observasi yang sudah dilakukan peneliti, disimpulkan bahwa ketersediaan media pembelajaran IPA terbatas. Hal ini terlihat dari metode guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan berpedoman pada buku paket IPA serta menuliskan materi. Selain itu siswa masih
kesulitan dalam memahami materi. Hal tersebut terlihat pada saat guru bertanya jawab dengan siswa, sebagian siswa lupa dengan dengan materi yang baru saja
disampaikan.
4.1.1.1.2 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas V, dan 1 siswa kelas V SDKE Mangunan. Sebelum dilakukan wawancara, instrumen pedoman
wawancara divalidasi kepada beberapa ahli, seperti ahli pembelajaran IPA, dan ahli pembelajaran Montessori dengan menggunakan validasi konstruk.
Wawancara yang pertama yaitu wawancara kepada kepala Sekolah. Hasil validasi terhadap instrumen pedoman wawancara kepada kepala sekolah oleh ahli
pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori disajikan pada tabel 4.3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 Tabel 4.3 Hasil validasi instrumen pedoman wawancara kepala sekolah
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
13 14
15 16
IPA 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3
4 4
3 4
4 62
3,8 Montessori
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 4
4 4
4 4
62 3,8
Rerata 62
3,8
Dari hasil validasi pedoman wawancara kepada kepala sekolah oleh ahli pada tabel 4.3, terhitung rerata skor sebesar 3,8. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata
validasi pedoman wawancara kepada sekolah termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman
wawancara kepada kepala sekolah dinyatakan valid. Para ahli juga tidak memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara kepala sekolah,
sehingga pedoman wawancara kepala sekolah layak digunakan. Peneliti melakukan wawancara kepada Kepala SDKE Mangunan pada
tanggal 30 Juli 2016. Hasil wawancara dengan Kepala SDKE Mangunan disajikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil wawancara dengan kepala sekolah
Topik Pertanyaan No.Item
Hasil Wawancara Informasi berkaitan
dengan sekolah 1,2, dan 3
Dalam 5 tahun terakhir, Sekolah meraih 1 prestasi di bidang akademik, yaitu juara olimpiade sains tingkat
Kecamatan Berbah tahun 2014. Dalam bidang non akademik, Sekolah meraih 6 prestasi. Hasil UN selama 5
tahun terakhir mengalami peningkatan pada mata Ketersediaan alat
peraga di sekolah 5,6,7,8 dan
9 SDKE Mangunan terdapat media pembelajaran untuk
mata pelajaran IPA. Media pembelajaran dirawat dengan baik oleh bagian sarana prasarana sekolah. Media
pembelajaran didapatkan dari hibah dan dari membuat sendiri.
Penggunaan alat peraga IPA dalam
pembelajaran 10,11,12,13
dan 14 Dalam pembelajaran IPA, penggunaan media
pembelajaran membuat siswa antusias dan terbantu memahami materi dalam belajar. Keterbatasan media
pembelajaran yang dimiliki sekolah membuat penggunaan media dalam pembelajaran IPA tidak
maksimal.
61
Penelitian yang pernah dilakukan di
sekolah berkaitan dengan alat peraga
15 dan 16 Di SDKE Mangunan belum ada penelitian tentang media
pembelajaran.
Wawancara kedua yaitu wawancara kepada guru kelas V. Hasil validasi terhadap instrumen pedoman wawancara kepada guru oleh ahli pembelajaran IPA
dan ahli pembelajaran Montessori disajikan pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil validasi pedoman wawancara guru
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
I P
A 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 4
4 4
3 70
3,9 M
O N
T E
S S
O R
I
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
72 4
Rerata 71
3,95
Dari hasil validasi pedoman wawancara kepada guru oleh ahli pada tabel 4.5, terhitung rerata skor sebesar 3,95. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi
pedoman wawancara guru termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman wawancara kepada guru
dinyatakan valid. Para ahli juga tidak memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara kepala sekolah, sehingga pedoman wawancara guru layak
digunakan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SDKE Mangunan
pada tanggal 1 Agustus 2016. Hasil wawancara dengan guru disajikan pada tabel 4.6.
62 Tabel 4.6. Hasil wawancara dengan guru
No Topik Pertanyaan No.Item Hasil wawancara
1. Ketersediaan
media pembelajaran
di kelas
1, 2
dan 3 Di kelas V menggunakan media
pembelajaran yang dimiliki sekolah. Guru
pernah mambuat
media pembelajaran IPA berupa, dongeng,
video, clay yang tidak bertahan lama, serta cerita bergambar yang dibuat di
papan tulis untuk semua siswa.
2. Penggunaan media
pembelajaran IPA dalam
pembelajaran 4, 5,
6, 7, 8 dan 9
Guru meminjam media pembelajaran yang tersedia dari Sekolah dalam
pembelajaran IPA di kelas. Untuk materi rangka manusia, guru pernah
menggunakan
media pembelajaran
replika rangka manusia dibantu dengan buku paket IPA dalam mengetahui
nama bagian
tulang. Guru
menggunakan media
pembelajaran untuk
membantu siswa
dalam memahami materi. Siswa antusias dan
aktif dalam belajar ketika menggunakan media pembelajaran.
3. Kesulitan
yang dialami
guru dalam
menyampaikan materi
pembelajaran IPA 10, 11
dan 12
Guru mengalami
kesulitan menyampaikan pembelajaran ketika
tidak menggunakan
media pembelajaran., terutama pada materi
tentang tubuh manusi karena materi tersebut dianggap abstrak
4. Kesulitan belajar
yang dialami
siswa dalam
pembelajaran IPA 13,
14, 15 dan
16 Penggunaan
media pembelajaran
membuat siswa antusias dalam belajar. Kecepatan
daya tangkap
materi pembelajaran dari masing-masing siswa
menjadi kesulitan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Setengah dari jumlah siswa di kelas mengalami kesulitan dalam memahami
materi yang bersifat hafalan terutama dalam mengahafal nama atau istilah.
5. Usaha
yang dilakukan
guru untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut 17
dan 18
Guru mengulang kembali penjelasan yang
telah disampaikan
dalam mengatasi kesulitan yang dialami siswa.
Dengan mengulang menjelaskan materi tersebut,
siswa menjadi
terbantu memahami materi.
63 Wawancara ketiga yaitu wawancara kepada salah satu siswa kelas V. Hasil
validasi terhadap instrumen pedoman wawancara kepada siswa oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori disajikan pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil validasi pedoman wawancara siswa
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
IPA 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4
43 3,9
Montessori 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3
43 3,9
Rerata 43
3,9
Dari hasil validasi pedoman wawancara kepada siswa oleh ahli pada tabel 4.7, terhitung rerata skor sebesar 3,9. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata validasi
pedoman wawancara siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen pedoman wawancara kepada siswa
dinyatakan valid. Para ahli juga tidak memberikan komentar terhadap instrumen pedoman wawancara siswa, sehingga pedoman wawancara siswa layak
digunakan. Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu siswa kelas V SDKE
Mangunan pada tanggal 6 Agustus 2016. Hasil wawancara dengan siswa disajikan pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Siswa
Topik Pertanyaan
No.Item Hasil wawancara
Tanggapan terhadap
pembelajaran IPA yang
selama ini terjadi
1 dan 2 Siswa menganggap pembelajaran IPA
menyenangkan tetapi sulit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 Penggunaan
media pembelajaran
dalam pembelajaran
IPA 3, 4, 5,
6 dan 7 Siswa pernah belajar IPA dengan cerita bergambar
dan menggunakan clay. Media pembelajaran yang dibuat oleh guru membuat siswa tertarik belajar.
Pada materi rangka manusia, siswa pernah media replika rangka manusia sambil melihat buku paket
dalam mengetahui nama bagian tulang. Kesulitan
belajar yang dialami siswa
dalam pembelajaran
IPA 8, 9, 10
dan 11 Siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi mengenai bagian tubuh. Materi tersebut sulit karena banyak menghafal mengenai nama dan
istilah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan penggunaan media pembelajaran IPA untuk
materi rangka manuisa kurang maksimal. Hal tersebut terlihat dari jawaban narasumber yang disajikan pada bagan 4.1
Bagan 4.1 Triangulasi sumber data wawancara
Guru
Guru pernah menggunakan media pembelajaran berupa clay dan
gambar yang dibuat di papan tulis. Clay yang dibuat tidak tahan lama
karena berjamur dan dimakan tikus Untuk materi rangka manusia,
guru pernah menggunakan media pembelajaran
replika rangka
manusia dibantu dengan buku paket IPA dalam mengetahui nama
bagian tulang. Siswa antusias dan aktif
dalam belajar
ketika menggunakan
media pembelajaran.
Kepala Sekolah
Dalam pembelajaran
IPA, penggunaan media pembelajaran
membuat siswa
antusias dan
terbantu memahami
materi dalam
belajar. Keterbatasan
media pembelajaran
yang dimiliki
sekolah membuat
penggunaan media
dalam pembelajaran IPA tidak
maksimal.
Siswa
Pada materi
rangka manusia,
siswa pernah
media replika
rangka manusia sambil melihat
buku paket
dalam mengetahui nama bagian
tulang. Siswa
kesulitan dengan materi mengenai
bagian tubuh
manusia termasuk rangka manusia
karena terdapat banyaknya menghafal
nama dan
istilah. Siswa lebih suka belajar
menggunakan media pembelajaran.
Sekolah sudah memiliki media pembelajaran berupa replika rangka manusia, tetapi masih kurang maksimal digunakan karena tidak dilengkapi
penjelasan nama bagian tulang pada replika rangka manusia hingga dibantu dengan buku paket. Banyaknya istilah dan nama bagian tulang menjadi
kendala bagi siswa dalam memahami materi rangka manusia.
65 Dari bagan 4.1 mengenai triangulasi data sumber wawancara yang
dilakukan, diketahui media pembelajaran membuat siswa antusias dalam belajar. Siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi mengenai rangka manusia
karena banyak menghafal nama dan istilah. Keterbatasan media pembelajaran replika rangka manusia membuat penggunaan media pembelajaran pada materi
rangka manusia kurang maksimal. Berdasarkan hasil identifikasi masalah mengenai melalui observasi dan
wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar IPA. Hal tersebut ditemukan pada saat observasi
pembelajaran IPA di kelas V. Setelah guru menyampaikan materi, Sebagian besar siswa meminta guru mengu
lang materi. Ketika guru bertanya “Kalian belum jelas”, siswa menjawab “iya”. Pada saat wawancara, siswa mengatakan materi
yang sulit dalam pembelajaran IPA yaitu tentang bagian tubuh manusia. Materi tersebut dianggap sulit karena banyak hafalan mengenai nama dan istilah. Hal
tersebut diperkuat oleh guru kelas V pada saat wawancara. Guru menganggap materi tersebut sulit karena terlalu abstrak dan siswa tidak bisa melihat secara
langsung wujud kongkretnya. Sekolah mempunyai media pembelajaran berkaitan dengan materi tentang
bagian tubuh manusia, yaitu replika rangka manusia. Replika rangka manusia tidak dilengkapi nama pada bagian tulang. Hal tersebut membuat penggunaan
media pembelajaran kurang maksimal hingga dibantu menggunakan buku paket dalam menjelaskan materi.
66
4.1.1.2 Analisis Kebutuhan 4.1.1.2.1 Analisis Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA Kelas V SDKE Mangunan. Observasi dilakukan pada tanggal
22 Juli 2016. Hasil dari observasi adalah guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sambil menuliskan materi tersebut di papan tulis. Selama guru
menjelaskan materi, siswa laki-laki yang duduk di belakang tidak memperhatikan guru melainkan bermain penggaris. Lalu disusul dengan siswa lainnya yang
mengalihkan perhatian ke 2 siswa laki-laki tadi yang sedang bermain penggaris, hingga guru berhenti menjelaskan materi dan mengingatkan siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan dari guru. Hasil observasi tersebut dijadikan pertimbangan oleh peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis kebutuhan.
4.1.1.2.2 Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori
Peneliti menganalisis media pembelajaran Montessori dengan acuan empat ciri media pembelajaran Montessori, yaitu auto-education, auto-correction,
menarik, dan bergradasi. Dalam pengembangan media pembelajaran tersebut peneliti menambahkan ciri kontekstual, yaitu sesuai dengan kenyataan yang ada
pada lingkungan siswa dengan memanfaatkan benda-benda yang sering ditemukan oleh siswa.
4.1.1.2.3 Validasi Instrumen Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Kuesioner dibuat dengan mengacu pada karakteristik siswa dan kelima ciri media
pembelajaran Montessori. Peneliti mengembangkan kuesioner analisis kebutuhan siswa menjadi 10 pertanyaan dan analisis kebutuhan guru menjadi 10 pertanyaan.
67 Sebelum diberikan, instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru divalidasi
oleh para ahli, yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori. Instrumen analisis kebutuhan siswa divalidasi oleh para ahli, yaitu ahli
pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori, dan guru SD. Validasi dilakukan dengan menggunakan jenis validasi konstruk. Melalui validasi, para
ahli memberikan penilaian sebagai pertimbangan dalam perbaikan kuesioner.. Kuesioner analisis kebutuhan siswa diuji keterbacaannya ke siswa SD lain untuk
mengetahui tingkat pemahaman responden dengan kalimat atau pertanyaan yang termuat dalam kuesioner. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru
disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
IPA 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 43
3,9 Montessori
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
42 3,8
Rerata 42,5
3,85
Dari hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru oleh ahli pada tabel 4.9, terhitung rerata skor sebesar 3,85. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata
validasi analisis kebutuhan untuk guru termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk guru
dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Selain divalidasi Kuesioner analisis kebutuhan guru diuji keterbacaanya ke guru SD lain untuk diuji
keterbacaannya. Hasil uji keterbacaanya kuesioner analisis kebutuhan untuk guru disajikan pada tabel 4.10.
68 Tabel 4.10 Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Guru 3 3 4 4 4 3 4 4 4
4 41
3,7
Dari hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru oleh guru lain pada tabel 4.10, terhitung rerata skor sebesar 3,7. Dilihat pada tabel
3.11, Rerata uji keterbacaan kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk guru
dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Dari uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk guru diperoleh komentar terhadap instrumen kuesioner
analisis kebeutuhan untuk guru. Komentar tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan instrumen. Komentar dan keputusan
perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru disajikan pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar mengenai kuesioner analisis kebutuhan untuk guru oleh guru SD setara
No. Item
Komentar Guru SD Setara Keputusan Perbaikan
1 Kalau lebih dari 1 bagaimana?
Peneliti menambahkan kalimat pertanyaan menjadi “ Sebutkan nama media pembelajaran
yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan boleh memilih lebih dari satu
macam 2
Sasarannya konsep atau materi Peneliti mengubah kata “konsep” menjadi
“materi” 3
Bahan-bahan tidak perlu diulang Peneliti mengubah “bahan-bahan” menjadi
“bahan” 4
Sering atau suka? „manakah bahan pembuat media pembelajaran yang
sering bapak ibu gunakan tawaran
“Peneliti mengubah sering atau suka” menjadi “suka”
5 Bisa di tambahkan menjadi “
Apakah pemberian warna pada media pembelajaran
Peneliti mengubah kalimat “Apakah pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat
media pembelajaran lebih menarik?
69
“dapatmampu” membuat media pembelajaran lebih menarik?
6 -
- 7
Hilangkan kata “untuk” Peneliti menghilangkan kata “untuk”
8 -
- 9
- -
10 -
- 11
- -
Pada instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa, instrumen terrlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan pembelajaran
Montessori. Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh ahli
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
IPA 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 39
3,9 Montessori
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
40 4
Guru 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4 37
3,7 Rerata
38,6 3,86
Dari hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh ahli pada tabel 4.12, terhitung rerata skor sebesar 3,86. Dilihat pada tabel 3.11, Rerata
validasi analisis kebutuhan untuk siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk
siswa dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. Dari uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa diperoleh komentar terhadap instrumen
kuesioner analisis kebeutuhan untuk siswa. Komentar tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan instrumen. Komentar dan keputusan
perbaikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.13.
70 Tabel 4.13 Komentar dan keputusan perbaikan instrumen kuesioner analisis
kebutuhan untuk siswa
No. Item
Komentar Ahli Keputusan Perbaikan
1 -
- 2
- -
3 -
- 4
Kata “manakah bahan” diganti “apakah jenis bahan”
Peneliti mengganti kata “manakah bahan” menjadi “apakah jenis bahan”
5 -
- 6
- -
7 -
- 8
- -
9 -
- 10
Diberi contoh Peneliti memberikan contoh 2 dimensi berupa
kertas bergambar dan contoh 3 dimensi berupa patung
Selain divalidasi Kuesioner analisis kebutuhan siswa diuji keterbacaanya ke 5 siswa SD lain untuk diuji keterbacaannya. Hasil uji keterbacaanya kuesioner
analisis kebutuhan untuk siswa disajikan pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Hasil uji keterbacaan instrumen analisis kebutuhan untuk siswa
Siswa Nomor Item
Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 39
3,9 2
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
39 3,9
3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
4 37
3,7 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 4
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 38
3,8 Rerata
38,6 3,86
Dari hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa oleh siswa SD setara pada tabel 4.14, terhitung rerata skor sebesar 3,86. Dilihat pada
tabel 3.11, Rerata uji keterbacaan kuesioner termasuk dalam kategori sangat baik. Dari kategori tersebut, dapat dikatakan bahwa instrumen analisis kebutuhan untuk
guru dinyatakan valid sehingga layak untuk digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.1.1.2.4 Data Analisis Kebutuhan
Data analisis kebutuhan diberikan kepada guru pada tanggal 26 Oktober 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk guru terdiri dari 10 pertanyaan yang
merupakan pengembangan dari lima ciri media pembelajaran Montessori. Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dijadikan sebagai gambaran mengenai media
pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran mengenai
rangka kepala manusia. Berikut tabel rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan guru yang disajikan pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru
No. Item
Indikator Pertanyaan
Respon -den
Persen -tase
1. Auto-education Apakah BapakIbu pernah
menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?
… Ya Sebutkan nama media pembelajaran
yang BapakIbu pernah gunakan dan berikan penjelasan boleh memilih
lebih dari satu macam
……………………………… ……………
2 100
… Tidak Alasan:
……………………………………… …
-
2. Auto-education Apakah penggunaan media
pembelajaran dapat membantu siswa untuk memahami materi dalam mata
pelajaran IPA? … Ya
Alasan: ………………………………………
…… 2
100
… Tidak Alasan:
……………………………………… -
72 ……
3. Kontekstual
Apakah BapakIbu pernah membuat media pembelajaran IPA yang
memanfaatkan bahan dari lingkungan sekitar?
… Ya Sebutkan dan jelaskan
……………………………………… ……
2 100
… Tidak Alasan:
……………………………………… ……
-
4. Kontekstual
Manakah bahan pembuatan media pembelajaran yang BapakIbu suka?
Boleh memilih lebih dari satu … Kayu
2 100
… Kertas 2
100 … Kain
… Plastik … Karet
… Lainnya,sebutkan Clay
1 50
5. Menarik
Apakah pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat media
pembelajaran lebih menarik? … Ya
2 100
… Tidak 6.
Menarik Warna seperti apa yang BapakIbu
suka untuk media pembelajaran? … Warna gelap
Sebutkan contoh warnanya ………………………………………
…… 1
50
… Warna cerah Sebutkan contoh warnanya
……………………………………… ……
1 50
7. Auto-
correction Apakah penggunaan media
pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar?
… Ya Alasan:
……………………………………… 2
100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 ……
… Tidak Alasan:
……………………………………… ……
-
8. Bergradasi
Berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk siswa kelas V?
… Ringan 1,5 kg 1
50 … Sedang 1,5-3kg
1 50
… Berat 3kg Alasan:
……………………………………… ……
-
9 Bergradasi
Menurut BapakIbu, manakah yang lebih baik?
… Bentuk media pembelajaran 2 dimensi.
Alasan:
……………………………………… ……
-
… Bentuk media pembelajaran 3 dimensi.
Alasan:
……………………………………… ……
2 100
10. Auto-
correction Menurut BapakIbu, manakah yang
lebih baik? … Media pembelajaran yang dapat
membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
……………………………………… ……
2 100
… Media pembelajaran yang tidak dapat membantu siswa menyadari
kesalahannya sendiri. Alasan:
……………………………………… ……
-
Dalam kuesioner analisis kebutuhan, guru juga memberikan deskripsi yang memperkuat pilihan jawaban. Deskripsi jawaban yang diberikan oleh guru
dalam kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 Tabel 4.16 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis
Kebutuhan untuk Guru
No Jawaban
Kode Respon
-den
1 … Ya
Sebutkan nama media pembelajaran yang BapakIbu pernah gunakan berikan
penjelasan Benda Kongkret
sayuran, buah- buahan
1
Plastisin 1
Torso 1
Gambar 2
2 … Ya
Alasan: ……………………………………………
Media pembelajaran
membantu mengkongkretkan
materi yang abstrak
2
Menarik minat siswa
1 3
… Ya Sebutkan dan jelaskan
…………………………………………… Memanfaatkan
kayu, daun, logam dengan
diberikan tindakan seperti
dibakar, dicampur air, dalam materi
sifat benda 1
Botol bekas dalam menanam
tanaman 1
6 … Warna gelap
Sebutkan contoh warnanya ……………………………………………
Coklat 1
Biru 1
… Warna cerah Sebutkan contoh warnanya
…………………………………………… Hijau
1 Kuning
1 Jingga
1 Merah
1 7
… Ya Alasan:
…………………………………………… Media tersebut
membantu mengarahkan
anak menemukan jawaban dan
memungkinkan anak melakukan
pengecekan apakah dia salah
atau benar 1
75 Membantu anak
dalam mengetahui mana
yang salah dan benar
1
8 … Ringan 1,5 kg
Anak tidak kesulitan
membawa 1
… Sedang 1,5-3 kg Berat yang
sedang dengan harapan media
tidak mudah rusak
1
9 … Bentuk media pembelajaran 3
dimensi. Alasan:
…………………………………………… Supaya anak
dapat menyentuh langsung media
tersebut 1
Sesuai tahap perkembengannya
berangkat dari sesuatu yang
kongkret, dengan media 3d anak
dapat memperoleh
pengalamannya yang lebih
berkesan karena memegang
langsung 1
10 … Media pembelajaran yang dapat
membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri.
Alasan:
…………………………………………… Pengalaman
belajar akan lebih bermakna bagi
anak ketika ia mengetahui
kesalahan sendiri daripada
disalahkan orang lain
1
Supaya anak dapat bertindak
secara mandiri setelah anak
dengan sendirinya mengetahui
kesalahannya 1
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 Dari tabel 4.15 dan tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebanyak dua guru
atau 100 guru pernah menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Torso, gambar, plastisin dan benda kongkret seperti buah dan sayur
merupakan contoh media pembelajaran yang digunakan guru. Sebanyak 100 guru juga setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa
memahami materi dalam mata pelajaran IPA. Berdasarkan pendapat guru tersebut, peneliti melakukan pertimbangan dalam membuat media pembelajaran dengan
ciri auto-education . Sebanyak 100 guru juga pernah membuat media pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar antara lain kayu, daun, logam dan botol bekas. Selain itu, 100 guru menyukai kayu dan kertas dalam bahan
pembuatan media pembelajaran dan 50 guru menyukai media pembelajaran dengan bahan clay atau plastisin. Pembuatan media pembelajaran ini juga
memanfaatkan bahan-bahan di lingkungan sekitar. Dari pilihan bahan yang dipilih oleh guru ini dijadikan peneliti sebagai pertimbangan bahan pembuatan media
pembelajaran dengan ciri kontekstual. Dalam
pembuatan media
pembelajaran ini
peneliti juga
mempertimbangkan ciri menarik. Sebanyak 100 guru setuju jika pemberian warna pada media pembelajaran dapat membuat media pembelajaran lebih
menarik. Sebanyak 50 guru menyukai warna cerah, seperti kuning, merah, jingga, dan hijau, sedangkan 50 guru menyukai warna gelap, seperti coklat dan
biru. Warna yang dipilih guru dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pewarnaan media pembelajaran.
77 Ciri selanjutnya yang dikembangkan adalah auto-correction. Dari hasil
kuesioner menunjukkan 100 guru memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa menemukan jawaban yang benar. Sebanyak 100 guru juga
memilih media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengetahui kesalahannya sendiri. Guru beranggapan bahwa pengalaman belajar akan lebih
bermakna bagi anak ketika ia mengetahui kesalahan sendiri daripada disalahkan orang lain. Dari jawaban guru tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan
dalam mengembangkan media pembelajaran. Ciri terakhir dalam pengembangan media pembelajaran adalah bergradasi.
Sebanyak 100 guru menyukai media pembelajaran dengan bentuk 3 dimensi. Guru beranggapan bahwa media pembelajaran dengan bentuk 3 dimensi sesuai
tahap perkembengan anak .Berangkat dari sesuatu yang kongkret, dengan media pembelajaran berbentuk 3 dimensi anak dapat memperoleh pengalamannya yang
lebih berkesan karena memegang langsung. Sebanyak 50 guru menyarankan media pembelajaran memiliki berat kurang dari 1,5 kg dengan alasan supaya anak
tidak kesulitan dalam membawa media. Di sisi lain, 50 guru menyarankan media pembelajaran memiliki berat antara 1,5 kg hingga 3 kg dengan harapan
ukuran tersebut membuat media pembelajaran tidak mudah rusak. Dari Pendapat guru tersebut dijadikan pertimbangan peneliti dalam pembuatan media
pembelajaran. Data analisis kebutuhan yang kedua yaitu pada siswa. Kuesioner analisis
kebutuhan siswa diberikan pada tanggal 26 Oktober 2016. Kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa terdiri dari 10 pertanyaan yang merupakan hasil dari
pengembangan lima ciri khusus media pembelajaran berbasis metode Montessori. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 Kelima ciri media pembelajaran Montessori dikembangkan dalam kuesioner
analisis kebutuhan siswa kisi-kisi kuesioner analisi kebutuhan dapat dilihat pada tabel 3.5. Hasil analisis kebutuhan siswa ini menjadi gambaran mengenai media
pembelajaran yang pernah digunakan dalam pembelajaran IPA dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran
rangka kepala manusia. Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa
No. Item
Indikator Pertanyaan
Respon -den
Perse n
-tase
1 Auto-
education Apakah BapakIbu gurumu pernah
menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA?
… Ya Jika ya, sebutkan media pembelajaran
yang digunakan
………………………………………… 25
100
… Tidak -
2 Auto-
education Apakah penggunaan media
pembelajaran dapat membantu kamu untuk memahami materi IPA?
… Ya Alasan:…………………………………
25 100
… Tidak Alasan:…………………………………
- 3
Kontekstual Apakah kamu pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitar untuk
belajar IPA? … Ya
Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan
………………………………………… 21
84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 … Tidak
4 16
4 Kontekstual Apakah jenis bahan pembuatan media
pembelajaran yang kamu suka? Boleh memilih lebih dari satu
… Kayu 12
48
… Kertas 16
64 … Kain
7 28
… Plastik 6
24 … Karet
2 8
…Lainnya,sebutkan………………… 5
Auto- correction
Menurut kamu, apakah penggunaan media pembelajaran dapat membantu
kamu untuk menemukan jawaban yang benar?
… Ya Alasan:…………………………………
25 100
… Tidak Alasan:…………………………………
- 6
Menarik Menurut kamu, apakah pemberian
warna pada media pembelajaran membuat media pembelajaran lebih
menarik?
… Ya Alasan: ………………………………...
25 100
… Tidak Alasan: ………………………………...
- 7
Menarik Warna seperti apa yang kamu suka
untuk media pembelajaran? … Warna gelap
Sebutkan contoh warnanya …………………………………………
5 20
… Warna cerah Sebutkan contoh warnanya
………………………………………… 20
80
8 Bergradasi
Menurut kamu, berapa berat media pembelajaran yang ideal untuk
digunakan? 9
36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 … Ringan 1,5 kg
… Sedang 1,5-3 kg 13
52 … Berat 3kg
Alasan: …………………………………………
3 12
9 Auto-
correction Manakah yang lebih baik menurut
kamu? … Saya dapat mengetahui kesalahan
saya ketika menggunakan media pembelajaran.
Alasan:
………………………………………… 24
96
… Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan
media pembelajaran. Alasan:
………………………………………… 1
4
10 Bergradasi
Manakah yang lebih baik menurut kamu?
… Media pembelajaran yang berbentuk datar2 dimensi contoh:
kertas bergambar. Alasan:
………………………………………… 7
28
… Media pembelajaran yang berbentuk timbul3 dimensi contoh:
patung.
Alasan: …………………………………………
18 72
Selain memilih opsi jawaban yang tersedia, siswa juga memberikan deskripsi untuk memperkuat pilihan jawaban dalam kuesioner analisis kebutuhan
siswa. Deskripsi jawaban yang diberikan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan siswa disajikan pada tabel 4.18
81 Tabel 4.18 Rekapitulilasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis
Kebutuhan
No. Item
Jawaban Kode
Respon -den
1 … Ya
Jika ya, sebutkan media pembelajaran yang digunakan
………………………………………… Tumbuhan
13 Video
7 Torso
6 Clay
7 Gambar
15 2
… Ya Alasan:…………………………………
Lebih mudah untuk belajar
9 Lebih bisa
memahami 16
3 … Ya
Jika iya, sebutkan contoh benda yang kamu gunakan
………………………………………… Sayuran
7 Buah-buahan
5 Tumbuhan
10 Clay
7 Kayu
1 5
… Ya Alasan:…………………………………
Lebih mudah 12
Bisa melihat contoh jawaban
benar 1
Membantu belajar 3
Tidak ribet 1
Bisa mencari jawaban
1 7
… Warna gelap Sebutkan contoh warnanya
………………………………………… Coklat
3 Biru
5 Hitam
1 … Warna cerah
Sebutkan contoh warnanya …………………………………………
Kuning 12
Orangejingga 4
Merah 4
Putih 3
Merah Muda 4
8 … Ringan 1,5 kg
Mudah dibawa 3
Tidak ribet 2
Tidak berat 1
Bisa dibawa ke mana-mana
1 … Sedang 1,5-3 kg
Tidak terlalu berat dan tidak terlalu
ringan 8
Tidak berat 3
Mudah dibawa 2
… Berat 3kg Lebih suka berat
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 Alasan:
………………………………………… Karena kita sudah
besar 1
Supaya pintar 1
9 … Saya dapat mengetahui kesalahan
saya ketika menggunakan media pembelajaran.
Alasan:
………………………………………… Lebih mudah
13 Dapat mengetahui
yang benar 3
Karena menggunakan
media pembelajaran harus
lebih cermat 1
Tidak ribet 1
… Saya tidak dapat mengetahui kesalahan saya ketika menggunakan
media pembelajaran. Alasan:
………………………………………… Terlalu sulit
1
10 … Media pembelajaran yang
berbentuk datar2 dimensi contoh:kertas bergambar.
Alasan: …………………………………………
Mudah ditemukan 3
Mudah membawa 2
… Media pembelajaran yang berbentuk timbul3 dimensi contoh:
patung.
Alasan: …………………………………………
Dapat dipegang 11
Lebih bagus 2
Dari hasil analisis kebutuhan siswa yang disajikan pada tabel 4.17 dan deskripsi jawaban siswa pada tabel 4.18, sebanyak 25 responden atau 100 siswa
pernah menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang pernah digunakan adalah torso, tumbuhan,gambar, video dan
clay. Sebanyak 100 siswa setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pelajaran IPA dapat membantu dalam memahami materi IPA. Alasan yang
diungkapkan siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 mudah untuk belajar dan memahami. Hal tersebut dijadikan pertimbangan untuk
peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran dalam ciri auto-education. Peneliti menambahkan ciri kontekstual dalam pembuatan media
pembelajaran. Dalam hal ini kontekstual yang dimaksud adalah menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Sebanyak 84 siswa pernah
menggunakan benda-benda di sekitar untuk belajar IPA, yaitu clay, tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan dan kayu. Di sisi lain, 16 siswa tidak pernah
menggunakan benda-benda sekitar untuk belajar IPA. Sebanyak 48 siswa menyukai bahan kayu, 60 siswa menyukai bahan kertas, 28 siswa menyukai
bahan kain, 24 siswa menyukai bahan plastik dan sebanyak 8 siswa menyukai bahan karet. Hasil tersebut dijadikan pertimbangan oleh peneliti karena dua
bahan yang dipilih siswa, yaitu kayu dan kertas juga menjadi pilihan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran.
Sebanyak 100 siswa setuju bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu siswa menemukan jawaban yang
benar. Alasannya adalah melalui media pembelajaran siswa terbantu dalam belajar dan mengetahui kebenaran dari apa yang mereka jawab. Selanjutnya sebanyak
96 siswa setuju bahwa dalam penggunaan media penggunaan media pembelajaran mereka mengetahui kesalahannya dengan alasan lebih mudah dan
dapat mengetahui mana yang benar dan salah. Di sisi lain 10 persen siswa lebih memilih tidak dapat mengetahui kesalahan ketika menggunakan media
pembelajaran. Hasil tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran dengan memperhatikan ciri auto-correction.
84 Selanjutnya , sebanyak 100 siswa menyetujui bahwa pemberian warna
pada media pembelajaran membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik. Sebanyak 80 siswa memilih warna cerah. Warna yang disarankan oleh siswa di
antaranya kuning, merah, jingga, hijau dan merah muda . Di sisi lain, sebanyak 20 siswa memilih warna gelap, di antaranya coklat, biru dan hitam. Pemilihan
warna oleh siswa ini menjadi pertimbangan peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran terkait dengan ciri menarik.
Pengembangan media pembelajaran juga memperhatikan ciri bergradasi. Sebanyak 36 siswa memilih media pembelajaran dengan kategori ringan dengan
alasan supaya mudah dibawa. Sebanyak 52 siswa memilih media pembelajaran dengan kategori ringan dengan alasan supaya tidak terlalu berat dan terlalu ringan.
Sedangkan 12 siswa memilih media dengan kategori berat dengan alasan berat tersebut sesuai dengan karakter siswa kelas V. Selanjutnya sebanyak 72 siswa
memilih media pembelajaran berbentuk tiga dimensi dengan alasan karena dapat dipegang, sedangkan 28 siswa memilih media pembelajaran berbentuk dua
dimensi. Hasil ini dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran.
Hasil dari kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa membantu peneliti memberikan gambaran penggunaan media dalam pembelajaran IPA. Media
pembelajaran yang dikembangkan menggunakan beberapa benda yang dapat ditemui di lingkungan sekitar kontesktual. Dalam pembuatan media
pembelajaran, peneliti mempertimbangkan beberapa bahan yang disarankan guru dan siswa, yaitu kayu, dan kertas. Sealnjutnya, berdasarkan pilihan yang diberikan
guru dan siswa dalam kuesioner analisis kebutuhan, pembuatan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 pembelajaran mempertimbangkan ciri media pembelajaran berbasis metode
Montessori yaitu auto-education, auto-correction, bergradasi dan menarik.Dari data kualitatif yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data, peneliti
melakukan triangulasi teknik. Hal tersebut dijadikan pertimbangan dalam pembuatan media pembelajaran dengan melihat permasalahan dan kebutuhan
media pembelajaran dari guru dan siswa. Berikut triangulasi teknik pengumpulan data yang disajikan pada bagan 4.2.
Bagan 4.2 Triangulasi teknik pengumpulan data
Observasi
Selama pembelajaran,
ketersediaan media
pembelajaran IPA
terbatas. Selain
itu siswa masih kesulitan
dalam memahami
materi. Hal
tersebut terlihat pada saat guru
bertanya jawab dengan siswa, sebagian siswa
lupa
dengan dengan
materi yang baru saja disampaikan.
Kuesioner
Guru dan
siswa memiliki
penilaian yang baik mengenai
media pembelajaran
dengan kelima
ciri media
pembelajaran berbasis
metode Montessori
yang ditawarkan
dalam kuesioner.
Peneliti mempertimbangkan
saran dari guru dan siswa
dalan mengembangkan media
pembelajaran.
Wawancara
Media rangka manusia yang dimiliki sekolah
kurang maksimal
digunakan karena tidak dilengkapi penjelasan
nama bagian tulang pada replika rangka
manusia
hingga dibantu dengan buku
paket. Banyaknya
istilah dan nama bagian tulang menjadi kendala
bagi siswa
dalam memahami
materi rangka manusia.
Penggunaan media replika rangka manusia kurang maksimal karena dalam menyampaian materi dibantu buku paket. Siswa kesulitan
memahami nama dan istilah pada rangka karena terlalu banyak. Peneliti
mengembangkan media
pembelajaran berdasarkan
kebutuhan dari guru dan siswa mengenai media pembelajaran berbasis metode Montessori.
86 Dari hasil triangulasi teknik pengumpulan data pada bagan 4.2, terdapat
teknik tiga teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dari observasi yaitu ketersediaan
media pembelajaran di kelas yang masih terbatas. Hal tersebut diketahui dari cara guru mengajar menggunakan metode ceramah sambil membacakan buku paket.
Selain itu siswa masih kesulitan dalam memahami materi. Hal tersebut terlihat pada saat guru bertanya jawab dengan siswa, sebagian siswa lupa dengan dengan
materi yang baru saja disampaikan Data yang selanjutnya diperoleh melalui teknik wawancara. Data yang
diperoleh yaitu sekolah sudah memiliki media pembelajaran, yaitu replika torso rangka manusia. Meskipun demkian, dalam penggunaannya masih kurang
optimal. Guru menggunakan buku paket dalam menyebutkan nama-nama bagian tulang pada rangka. Banyaknya istilah dan nama bagian tulang menjadi kendala
bagi siswa dalam memahami materi rangka manusia. Teknik terakhir yang digunakan yaitu kuesioner, berupa analisis
kebutuhan. Dari hasil kuesioner analisis kebutuhan, guru dan siswa memiliki penilaian yang baik mengenai media pembelajaran dengan kelima ciri media
pembelajaran berbasis metode Montessori yang ditawarkan peneliti dalam kuesioner. Saran dari guru dan siswa dijadikan peneliti sebagai pertimbangan
dalam pengembangan media pembelajaran. Berdasarkan teknik triangulasi tersebut, dapat disimpulkan ketersediaan
dan penggunaan media pembelajaran torso rangka manusia dalam pembelajaran IPA masih terbatas serta kurang optimal. Dengan demikian, peneliti
87 mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori untuk
membantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Dalam mengembangkan media pembelajaran, peneliti juga mempertimbangkan kelima ciri media
pembejaran berbasis metode Montessori yang telah ditawarkan kepada guru dan siswa melalui kuesioner analisis kebutuhan.
Peneliti telah memperoleh data analisis kebutuhan mengenai media pembelajaran yang dinginkan oleh guru dan siswa. Data hasil analisis kebutuhan
tersebut dijadikan peneliti sebagai pertimbangan dalam pembuatan desain media pembelajaran dan albumnya. Dengan demikian, peneliti dapat melanjutkan pada
tahap selanjutnya.
4.1.2 Penyusunan Rencana