G. Landasan Teori
Hati adalah kelenjar terbesar pada tubuh manusia dengan berat 1400- 1600 gram pada orang dewasa Robbins dan Cotran, 2010, berperan penting dalam
aktivitas metabolik, seperti merombak sel darah merah yang tua, mengekskresi bilirubin, detoksifikasi racun, dan memproduksi protein plasma Mader, 2010. Jika
terjadi kerusakan hati, maka fungsi hati akan terganggu. Kerusakan hati disebabkan oleh hepatotoksin, baik yang bersifat intrinsik bergantung pada dosis maupun
idiosinkratik atau hipersensitivitas tidak bergantung pada dosis Zimmerman, 1999.
Bilirubin berasal dari perombakan sel darah merah yang sudah tua. Hemoglobin dilepaskan dan diubah menjadi bilirubin bebas oleh sel-sel fagositik.
Bilirubin bebas berikatan dengan albumin dan mengalir dalam darah menuju ke hati. Di hati, ikatan bilirubin dengan albumin akan terlepas kemudian bilirubin
berikatan dengan asam glukoronat dan disebut bilirubin terkonjugasi. Konjugasi bilirubin penting untuk ekskresi bilirubin. Tanpa konjugasi, bilirubin tidak dapat
diekskresi oleh ginjal atau usus dan dapat terjadi penumpukan bilirubin tak terkonjugasi dalam darah yang mungkin mencapai kadar toksik Corwin, 2009.
Kadar bilirubin dalam serum merupakan biomarker fungsi hati yang nyata, yang mana dapat mengukur kemampuan hati untuk membersihkan bilirubin dari darah
ketika mengalir melalui hati Senior, 2006. Ketika kadar bilirubin total semakin meningkat menunjukkan kemungkinan kehilangan fungsi hati, yang dapat
menyebabkan terjadinya gagal hati Gupta, 2014. Kadar normal bilirubin tikus Wistar yaitu 0,1
– 0,2 mgdl Suckow, Weisbroth, dan Franklin, 2006.
Karbon tetraklorida merupakan senyawa model yang mampu menginduksi kerusakan hati. Pada pemberian CCl
4
per oral dengan dosis yang besar, dapat menimbulkan perlemakan dan nekrosis pada hati. Pemberian CCl
4
dalam dosis rendah hanya menyebabkan perlemakan hati dan kerusakan sitokrom P450 Timbrell, 2008.
Senyawa CCl
4
akan dikonversikan menjadi radikal triklorometil CCL
3
• Hodgson, 2010. Radikal bebas triklorometil akan berikatan secara kovalen dengan lemak mikrosomal dan protein kemudian bereaksi secara langsung
dengan membran fosfolipid dan kolesterol dan memicu terjadinya perlemakan hati Timbrell, 2008. Perlemakan hati ditandai dengan kenaikan serum ALT dan AST
sekitar 3-4 kali normal Thapa dan Walia, 2007. Dosis CCl
4
sebesar 2,0 mLkgBB apabila diberikan secara intraperitoneal dapat menyebabkan kerusakan hati tanpa
menyebabkan kematian hewan uji Janakat dan Al-Merie, 2002. Macaranga tanarius
L. Müll. Arg. terdapat 5 senyawa ellagitannins yaitu mallotinic acid, corilagin, macatannin A, chebulagic acid, dan macatannin B
dari fraksi etil asetat ekstrak metanol yang dapat berperan sebagai inhibitor α
glucosidase pada penyakit diabetes Puteri dan Kawabata, 2010. Berdasarkan perhitungan lipofilisitas, diperoleh nilai lipofilisitas untuk senyawa corilagin,
chebulagic acid, macatannin A, macatannin B, dan mallotinic acid secara berturut-
turut sebagai berikut 1,10; 2,64; 2,76; 2,94; dan 0,97. Senyawa dengan lipofilisitas mendekati pelarut heksan-etanol 2,97 adalah macatannin A, macatannin B, dan
chebulagic acid .
Pada penelitian yang dilakukan Rahmamurti 2013, pemberian ekstrak daun Macaranga tanarius L. pada perlakuan jangka panjang pada tikus jantan
terinduksi CCl
4
mampu memberikan efek hepatoprotektif dengan melihat penurunan aktivitas serum Alanine Aminotransferase ALT dan Aspartate
Aminotransferase AST, dengan dosis 3,840; 1,280; dan 0,426gkg BB dan dosis
paling efektif pada dosis 1,280 gkg BB. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handayani 2011, konsentrasi maksimal ekstrak metanol-air Macaranga
tanarius L. Müll. Arg. yang dapat dibuat adalah 38,4 .
Pembuatan ekstrak metanol Macaranga tanarius L. dilakukan dengan metode maserasi. Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari Heinrich, et al., 2012. Pelarut yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak adalah metanol, kemudian ekstrak kental kering yang
diperoleh dimaserasi menggunakan pelarut heksan-etanol untuk mendapatkan fraksi heksan-etanol ekstrak Macaranga tanarius L. Müll. Arg..
H. Hipotesis